Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Ilmu Pengetahuan Arti Kata Ekonomi

Arti Kata Ekonomi Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari acara insan yang berafiliasi dengan produksi,distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος yang bermakna "pengelolaan rumah tangga". Kata ini merupakan adonan dari dua kata, yaitu οἶκος ("rumah") and νέμω ("pengelolaan; distribusi"), yang berarti "peraturan", aturan, hukum.

 Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari acara insan yang berhubun Ilmu Pengetahuan Arti Kata Ekonomi
Arti Kata Ekonomi
Kata ini tercatat pertama kali dipakai pada karya yang dibentuk oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem pengelolaan atau administrasi. Makna ekonomi yang banyak dipakai ketika ini, yaitu ekonomi sebagai sebuah sistem yang dipakai di sebuah negara atau wilayah, gres berkembang pada kala ke-19 atau ke-20.

Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan hebat ekonomi atau ekonom yaitu orang memakai konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.

Secara umum, dapat dibilang bahwa ekonomi yaitu sebuah bidang kajian perihal pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Karena ekonomi merupakan ilmu perihal sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

Referensi : 

  1. Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000,
  2. Dobson, Steve and Palfreman, Susan. 1999. Introduction to Economics. Oxford University Press
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-hukum

Ilmu Pengetahuan Pengertian Ekonomi

Pengertian Ekonomi Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diharapkan dalam memenuhi kebutuhan, oleh kesudahannya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam suatu negara, apakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk.

  sangat diharapkan dalam memenuhi kebutuhan Ilmu Pengetahuan Pengertian Ekonomi
Pengertian Ekonomi
Secara umum, sanggup dikatakan bahwa Pengertian Ekonomi ialah sebuah bidang kajian ilmu yang berafiliasi perihal pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia.

Karena itulah, ekonomi merupakan salah satu ilmu yang berkaitan perihal tindakan dan sikap insan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.

Berikut ini ialah pengertian dan definisi ekonomi berdasarkan beberapa hebat :
  1. ADAM SMITH, Ekonomi ialah penyelidikan perihal keadaan dan lantaran adanya kekayaan negara.
  2. MILL J. S, Ekonomi ialah sains praktikal perihal pengeluaran dan penagihan.
  3. ABRAHAM MASLOW, Ekonomi ialah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menuntaskan persoalan keperluan asas kehidupan insan melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
  4. HERMAWAN KARTAJAYA, Ekonomi ialah platform dimana sektor industri menempel diatasnya.
  5. PAUL A. SAMUELSON, Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh insan dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh banyak sekali komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
  6. Pengertian ekonomi berdasarkan Case dan Fair ialah suatu studi mengenai bagaimana masyarakat dan individu itu mengambil pilihan dalam memakai segala sumber daya yang langka pada apa yang telah disediakan oleh alam dan generasi yang sudah ada sebulumnya.
  7. Pengertian ekonomi berdasarkan Von Neumann dan Mogenstern ialah suatu disiplin ilmu yang sayang sekali bila tidak diperlakukan secara tidak ilmiah lantaran seluruh tokohnya telah sibuk mengurusi banyak sekali solusi semoga sanggup menghadapi segala persoalan yang mendesak pada zaman itu.
  8. Pengertian ekonomi berdasarkan Jack Hirshleifer adalah studi mengenai keputusan untuk menentukan dalam setiap tindakan yang akan mungkin diambil atau ilmu ekonomi mempelajari juga mengenai segala apa yang terjadi bila terdapat keputusan majemuk pada orang yang berupaya saling menghipnotis antara satu dengan yang lainnya.
  9. Pengertian ekonomi berdasarkan Amwal ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana tetapkan keputusan yang efektif untuk mengelola segala sumber daya yang ada dalam rangka melaksanakan pemenuhan kebutuhan pada masyarakat atau individu.
  10. Pengertian ekonomi berdasarkan Samuekon ialah studi yang menganalisis segala laba dan kerugian yang meningkat semua tumpuan tertentu dalam memanfaatkan pemakaian sumber daya.
  11. Pengertian ekonomi berdasarkan Khursid Ahmad ialah suatu perjuangan mensistematiskan dan memahami segala permasalahan ekonomi dan segala sikap insan dengan permasalahan tersebut berdasarkan sudut pandang islam.
  12. Pengertian ekonomi berdasarkan Lipsey ialah suatu studi mengenai pemanfaatan segala sumber daya yang langka dalam memenuhi setiap kebutuhan insan yang tidak pernah ujungnya atau tidak terbatas.
  13. Pengertian ekonomi berdasarkan Alfred Marshall ialah suatu ilmu yang mempelajari perihal segala kehidupan insan dalam sehari-hari.
  14. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Manullang ialah suatu studi yang mempelajari acara masyarakat dalam berupaya untuk mencapai segala kemakmuran dimana kemakmuran itu suatu kondisi dimana insan sanggup memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa jasa maupun barang.
  15. Pengertian ekonomi berdasarkan Aristoteles ialah suatu cabang yang sanggup digunakan dengan dua jalan yaitu mungkin sanggup digunakan dan mungkin untuk ditukar dengan barang, jadi ekonomi mempunyai nilai pertukaran dan nilai pemakaian.
  16. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Akram Khan ialah suatu ilmu yang mempunyai tujuan dalam mempelajari mengenai kesejahteraan insan yang dicapai dengan mengorganisir segala sumber daya yang ada di bumi atas partisipasi dan kerjasama.

Referensi :

  1. Soediyono R., Pengantar Ekonomi Mikro; Perilaku Harga dan Konsumen, seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, 1993,
  2. Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000,
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=arti-kata-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Sejarah Ekonomi (Economic History)

Sejarah Ekonomi Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun menurut peninggalan-peninggalan dari banyak sekali insiden dan dihentikan lupakan lantaran tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman ibarat kini ini. Sejarah konomi ada, semenjak insan telah membuat suatu barang atau jasa. 

Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun menurut peninggalan Ilmu Pengetahuan Sejarah Ekonomi (Economic History)
Sejarah Ekonomi

A. Masa Kuno

Ekonomi ada semenjak insan menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar aktivitas perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang dipakai untuk mengukur berat jelai. Satuan ini lalu dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia ibarat emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berafiliasi sosial secara langsung. Sistem tukar barang masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang dipakai semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, membuatkan ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya membuatkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan aturan yang berkaitan dengan praktek bisnis serta properti pribadi. Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem moderen yang dipakai di masa kini.

B. Abad Pertengahan

Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa di Abad Pertengahan menimbulkan perubahan besar pada sistem ekonomi.

Sama ibarat di masa kuno, di kurun pertengahan aktivitas ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup. Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan. 

Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya sehabis tahun 1513 sehabis pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Di kurun ini, uang yang dipakai sudah berbentuk koin logam, khususnya di wilayah Eropa, dan sekitarnya. Jenis logam yang dipakai menghipnotis nilai uang tersebut, yang paling terkenal ialah tembaga, perak, dan emas. Namun, mata uang yang dipakai kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.

Salah satu sistem yang terkenal dipakai kala itu ialah sistem manorial. Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah sanggup bangkit diatas kaki sendiri yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan kala melaksanakan aktivitas ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada kurun ke-5, dan ke-6, ketika penyakit, dan tragedi kelaparan akhir perang mewabah, mengakibatkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari pemberian di tempat lain.

Petani merupakan pekerjaan yang paling umum. Mereka tersebar di banyak sekali manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian. Pekerjaan lain yang juga terkenal ialah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan jago bedah. Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang final kurun pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada kurun ke-12, dan ke-13. Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai mempunyai efek besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan mempunyai efek politik, dan membentuk serikat. Serikat ini dipakai antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak. Sistem serikat ini mengambarkan sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang lantaran harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.

Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 mengakibatkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya. Kematian Hitam juga menunjukkan imbas yang sama--jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua insiden ini ialah munculnya sistem-sistem gres baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

C. Era Moderen Awal

Dengan semakin mudahnya mendapat modal untuk bertualang, dan memperluas kawasan jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa ibarat Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka lalu mencoba melaksanakan kontrol, dan perlindungan terhadap perdagangan dengan membuat bea cukai.


Selain lantaran akomodasi modal, perekonomian Eropa juga menguat akhir meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut memakai harta gereja yang berlimpah untuk membuatkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara.

D. Revolusi Industri

Pada masa revolusi industri yang terjadi di kurun ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini menghipnotis kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi lantaran tugas dari berkembangnya ilmu ekonomi di kurun ini.

ilmu ekonomi ketika itu dikembangkan oleh ilmuwan ibarat Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan inspirasi bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan undangan serta pembagian tenaga kerja. Ia beropini bahwa motif utama dari perdagangan ialah laba diri pribadi. Paham ini lalu menjadi basis yang dikembangkan oleh banyak sekali ilmuwan selanjutnya ibarat Thomas Malthus (1766-1834) yang membuatkan inspirasi pasokan-permintaan untuk memecahkan persoalan populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

E. Pasca - Perang Dunia

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom ibarat Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan inspirasi perihal pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu inspirasi dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes beropini bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah sanggup menghapus persoalan ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melaksanakan manipulasi terhadap undangan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak mempunyai prosedur untuk memastikan bahwa semua orang sanggup bekerja, jadinya pengangguran sanggup terjadi. Keynes beropini bahwa negara perlu melaksanakan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan undangan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melaksanakan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melaksanakan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga undangan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga sanggup dipakai sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti "keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang sehabis John Kenneth Galbrait (190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

F. Akhir Abad ke-20 Dan Awal Abad ke-21

Tren ekonomi dunia berubah sehabis perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat ibarat RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga menghipnotis perkembangan ekonomi khususnya sehabis tahun 2000-2001. Ide perihal sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan lantaran internet telah menunjukkan efek besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang gres yang disebut sebagai bisnis elektronik.

Referensi :

  1. Sheila C. Dow (2005), "Axioms and Babylonian thought: a reply", Journal of Post Keynesian Economics 27 (3), p. 385-391.
  2. Charles F. Horne, Ph.D. (1915). "The Code of Hammurabi : Introduction". Yale University. Diakses tanggal September 14, 2007.
  3. "Economy in the Middle Ages". Newman, Simon (in Inggris). thefinertimes.com. Diakses tanggal 8 Maret 2015.
  4. "Sectors of the Economy". Rosenberg, Matt (in Inggris). About.com. Diakses tangga l8 Maret 2015.
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)

Metodologi Ekonomi Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa sesudah Perang Dunia II merupakan salah satu penggerak utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi yakni model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang memakai konsep anutan uang dalam masyarakat, dari satu distributor ekonomi ke distributor yang lain. 

 ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenome Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)
Metodologi Ekonomi
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat sampai hampir semua makalah ekonomi kini memakai salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan sikap distributor yang berubah-ubah.

Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan dipakai sebagai sinonim dari 'metode'.

Masalah-masalah metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan ilmu sosial lain, yaitu:
  1. Pengertian ekonomi;
  2. Cakupan ilmu ekonomi menyerupai yang ditetapkan metodenya;
  3. Prinsip dasar dan kepentingan operasi teori ekonomi;
  4. Individualisme metodologis versus holisme dalam ekonomi;
  5. Aspek penyederhanaan perkiraan bermanfaat dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan peningkatan keuntungan;
  6. Status ekonomi secara ilmiah;
  7. Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori;
  8. Batas dan penggunaan metode eksperimental;
  9. Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi;
  10. Penulisan dan retorika ekonomi; dan
  11. Analisis teori dan praktik dalam ekonomi kontemporer.
Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi.

a. Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi klarifikasi dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya nih, mengapa bila harga suatu barang naik, undangan terhadapnya cenderung menurun. apa selalu demikian? Penjelasan dan prediksi ini menurut teori-teori tertentu.

Teori merupakan pernyataan atau sekumpulan pernyataan perihal sebab-akibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori itu diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.

b. Model Ekonomi

Model ekonomi sanggup dipresentasikan secara verbal atau memakai kata2, diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh para doktor/guru besar ekonomi. Model yang baik itu dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel merupakan ukuran yang nilainya sanggup berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam menentukan variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.

Salah satu pola model ekonomi yang baik yakni Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah ini. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan kegiatan ekonomi di dunia positif gotong royong hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki sektor perusahaan (dunia usaha). Mengapa model ini dikatakan baik, lantaran dengan memakai unsur-unsur sederhana kita bisa memahami dunia nyata.

c. Metode Deduktif dan Induktif

Metode deduktif yakni suatu metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus menurut kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, undangan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga gula meningkat maka undangan terhadap gula menurun.

Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi yakni deduktif. Tetapi dalam perkembangannya metode ini tidak bisa lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya, menurut teori Adam Smith (Klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami problem besar dan berlarut-larut, lantaran ampuhnya prosedur pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak ketika itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang. 

Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif yakni John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif yakni meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman gres dalam ilmu ekonomi, baik mikro ekonomi maupun makro ekonomi.

d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition

Istilah fallacy of composition mempunyai pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangatlah baik bagi individu, tetapi kalau seluruh individu semuanya hidup hemat, maka undangan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.gimana mau maju ekonomi nya...

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Dalam menjalankan kiprah keilmuannya, ekonom Bering membandingkan dunia positif dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan yakni ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif menunjukan perihal hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh lantaran itu kebenaran pernyataan tersebut sanggup dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan insiden yang gotong royong terjadi. Pernyataan: "Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik" yakni pola pernyataan positif.

Referensi :

  1. Roger E. Backhouse, 2008. "methodology of economics," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  2. Lawrence A. Boland, 1987. "methodology," The New Palgrave: A Dictionary of Economics, v. 3, pp. 455-56.
  3. Daniel M. Hausman, 1989. "Economic Methodology in a Nutshell," Journal of Economic Perspectives, 3(2), pp. 115-127.
  4. Kevin D. Hoover, 1995. "Review Article: Why Does Methodology Matter for Economics?" Economic Journal, 105(430), pp. 715-734.
  5. Kaushik Basu, 2008. "methodological individualism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  6. Harold Kincaid, 2008. "individualism versus holism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  7. F.A. Hayek, 1948. Individualism and Economic Order. Scroll down to chapter-preview links.
  8. George J. Stigler and Paul A. Samuelson, 1963. "A Dialogue on the Proper Economic Role of the State." Selected Papers, No. 7. University of Chicago Graduate School of Business.
  9. James M. Buchanan, 1990. "The Domain of Constitutional Economics,"Constitutional Political Economy, 1(1), pp. 1-18, adapted as "Constitutional Political Economy" in C. K. Rowley and F. Schneider, ed., 2004, The Encyclopedia of Public Choice, v. 2, pp. 60-67.
  10. Kenneth J. Arrow, 1994. "Methodological Individualism and Social Knowledge,"American Economic Review, 84(2), pp. 1-9.
  11. Richard H. Thaler and Cass R. Sunstein, 2008. Nudge: Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness. Yale. Description and preview.
  12. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Cakupan Ekonomi ( Economic Coverage)

Cakupan Ekonomi Secara umum, sanggup dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian ihwal pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

adalah sebuah bidang kajian ihwal pengurusan sumber daya material  individu Ilmu Pengetahuan Cakupan Ekonomi ( Economic Coverage)
Cakupan Ekonomi
Karena ekonomi merupakan ilmu ihwal sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

A. Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi yakni ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti dilema ekonomi yakni adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menjadikan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya meliputi sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa bab ekonomi yang berupa ilmu terapan ibarat produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain ibarat ilmut eknik, manajemen, manajemen bisnis, sains terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.

B. Sektor Tradisional : Primer, Sekunder, Tersier

Yang termasuk dalam sektor primer yakni sektor-sektor yang memanfaatkan eksklusif sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambangan. Beberapa industri manufaktur yang proses produksinya bersahabat dengan sumber daya alam juga seringkali dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam. Sektor ini biasanya merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara berkembang. Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini hanya meliputi sekitar 3% dari total tenaga kerja.

Dari sektor primer, materi mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-sektor yang memproduksi, dan membuat produk final yang siap dikonsumsi, antara lain sektor produksi, dan konstruksi. Sektor ini biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu industri ringan dan industri berat. Industri di sektor ini biasanya memakai energi yang sangat besar untuk beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, menjadikan timbulnya dilema lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Russia.

Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang membuat produk berbentuk, sektor tersier yakni sektor jasa yang membuat produk tak berbentuk berupa layanan kepada konsumennya. Pelaku sektor tersier memperlihatkan pengetahuan dan waktunya untuk meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain. Produknya antara lain diberikan dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi.

C. Sektor quaterner dan quiner

Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor gres yang disebut sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner mempunyai fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.

Referensi :

  1. "Sectors of the Economy". Rosenberg, Matt (in Inggris). About.com. Diakses tanggal8 Maret 2015.
  2. Charles F. Horne, Ph.D. (1915). "The Code of Hammurabi : Introduction". Yale University. Diakses tanggal September 14, 2007.
  3. Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Motif Ekonomi (Economic Motives)

Motif Ekonomi Pada dasarnya setiap insan melaksanakan aktivitas alasannya dilatar belakangi oleh harapan untuk memperoleh suatu hal. Hal ini berlaku pada semua insan tanma kecuali. Tindakan ekonomipun tidak terlepas dari suatu keingnan.

Pada dasarnya setiap insan melaksanakan aktivitas alasannya dilatar  belakangi oleh harapan u Ilmu Pengetahuan Motif Ekonomi (Economic Motives)
Motif Ekonomi
Keinginan seseorang menjadi alasan bagi orang tersebut untuk berbuat sesuatu. Keinginan atau kehendak dalam sanubari seseorang itu mendorong orang untuk melaksanakan tindakan demi tindakan tertentu.

Keinginan yang berperan sebagai pendorong itu dinamakan Motif. Kata motif berasal dari bahasa latin yaitu motusyang artinya aktivis atau pendorong. Semua aktivitas ekonomi juga tidak lepas dari harapan yang melatar belakanginya.

Makara Pengertian motif ekonomi ialah Alasan atau harapan yang mendorong seseorang melaksanakan aktivitas ekonomi.

Motif ekonomi ialah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melaksanakan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek yaitu :
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu harapan untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu harapan untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
  • Motif memenuhi kebutuhan,
  • Motif memperoleh keuntungan,
  • Motif memperoleh penghargaan,
  • Motif memperoleh kekuasaan,
  • Motif sosial / menolong sesama.

Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi

1. Pengertian

  • Motif ekonomi ialah dorongan insan untuk melaksanakan tindakan ekonomi. Motif insan untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
  1. Motif intrinsik ialah harapan memperoleh barang atau jasa alasannya dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum alasannya haus.
  2. Motif ekstrinsik ialah harapan memperoleh barang dan jasa alasannya dampak dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya alasannya temannya ke sekolah naik sepeda.
  • Motif non-ekonomi ialah harapan yang mendorong insan untuk melaksanakan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.

· 2. Macam-macam motif ekonomi

  • Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran. Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri insan sendiri. Motif ini merupakan hal yang paling masuk akal bagi setiap orang, alasannya pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk sanggup hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan.
  • Motif mencari keuntungan. Motif yang mendorong seseorang melaksanakan tindakan ekonomi untuk memperolehkeuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi biar yummy dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yang dilakukan pedagang itu alasannya dorongan untuk memperoleh laba dari barang yang dijualnya.
  • Motif mendapat kekuasaan ekonomi. Motif yang mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannyaatau memperluas usahanya hingga ke daerah-daerah.
  • Motif untuk memperoleh penghargaan. Motif yang mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan alasannya keahliannya maupun alasannya jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapat penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.

· 3. Macam-macam motif non-ekonomi

  • Motif ingin berbuat sosial ialah motif yang mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Motif ini muncul alasannya adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada tragedi alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama sahabat yang tidak bersekolah alasannya tidak bisa membayar biaya sekolah.
  • Motif kebutuhan estetika ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: harapan untuk mempunyai kendaraan beroda empat antik.
  • Motif kebutuhan pengetahuan ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi harapan insan ihwal segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.
  • Motif kebutuhan keamanan ialah motif untuk memenuhi harapan akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup.Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan.

Referensi : 

  1. Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000
  2. Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999
  3. Sadono sukirno, Pengantar teori ekonomi makro, Edisi ke 3, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002 
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)

Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar alasannya harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang  dilandasi oleh piliha Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)
Tindakan Ekonomi
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Tindakan ekonomi yakni tindakan insan yang didorong oleh perjuangan memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. 
Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta sanggup melaksanakan pilihan yang sempurna dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional.

1. Pelaku dari tindakan ekonomi

  • Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  • Tindakan ekonomi forum masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
  • Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh forum negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  • Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.

2. Pengelompokan tindakan ekonomi

a. Kegiatan produksi; 

Yaitu acara produksi yakni acara untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau forum yang melaksanakan acara produksi disebut produsen. Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
  • Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  • Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  • Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.
2. Produksi sektor publik dan swasta
  • Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  • Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
3. Produksi sektor konsumsi dan investasi
  • Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  • Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
Tindakan produsen supaya produksi berjalan terus-menerus yaitu:
  1. Menentukan jenis produk yang tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian materi baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan distribusi; 

Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi supaya hingga kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi yakni penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau forum yang melaksanakan acara distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi yakni menyeimbangkan antara kawasan surplus dengan kawasan minus barang atau jasa. Agar acara distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi; 

Adalah acara untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi sanggup diartikan juga sebagai acara mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau forum yang melaksanakan acara konsumsi disebut konsumen. Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.

Referensi :

  1. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  2. Imam Asngari, 2004. Pengantar Ekonomi Makro, Forum Heds-FE Unsri, Inderalaya.
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Prinsip Ekonomi (Economic Principles)

Prinsip Ekonomi Secara umum, Pengertian prinsip ekonomi ialah panduan dalam aktivitas ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengobanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh.

 ialah panduan dalam aktivitas  ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengob Ilmu Pengetahuan Prinsip Ekonomi (Economic Principles)
Prinsip Ekonomi
Atau prinsip ekonomi sanggup juga diartikan pengorabanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin atau sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang bekerjasama dengan produksi, distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilahekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga. dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip ekonomi merupakan pemikiran untuk melaksanakan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi ialah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Tujuan melaksanakan tindakan menurut prinsip ekonomi, yaitu:
  1. Mendapatkan laba yang semaksimal mungkin,
  2. Mengurangi konsumsi biar tidak boros,
  3. Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya, dan
  4. Memperkecil kerugian dari akhir kesalahan-kesalahan tertentu.
Prinsip Ekonomi memberi kita laba yang pertama ialah sanggup memaksimalkan laba dimana mendapat hasil yang sebesar-besarnya, laba kedua ialah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga aktivitas ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. 

a. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi 

Dalam aktivitas produksi ialah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh  penerapan prinsip ekonomi pada aktivitas produksi ialah sebagai berikut :
  1. Mendirikan tempat perjuangan bersahabat dengan materi baku, tenaga kerja atau tempat pemasaran,
  2. Menggunakan tenaga kerja yang terampil,
  3. Memakai materi baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah,
  4. Memakai sumber daya contohnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin,
  5. Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah,
  6. Menentukan harga jual yang menguntungkan,
  7. Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan.

b. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam aktivitas distribusi ialah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh penerapan prinsip ekonomi menurut aktivitas distribusi ialah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kualitas pelayanan,
  2. Penyaluran barang yang sempurna waktu,
  3. Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah,
  4. Membeli barang dari produsen secara langsung,
  5. Menyediakan barang dan jasa yang terkenal bagi konsumen,
  6. Membeli barang di produsen yang tepat,
  7. Menentukan lokasi perusahaan yang berada diantara produsen dan konsumen.

c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Dalam aktivitas konsumsi ialah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh penerapan prinsip ekonomi menurut aktivitas konsumsi ialah sebagai berikut :
  1. Membeli barang yang berkualiatas,
  2. Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah,
  3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan,
  4. Memilih barang sebelum membelinya,
  5. Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang,
  6. Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita.

I. Macam-Macam Prinsip Ekonomi

Adapun yang menjadi macam-macam prinsip ekonomi ialah sebagai berikut :

a. Prinsip ekonomi konsumen; 

Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip ekonomi konsumen misalnya:
  1. Memilih barang-barang yang akan dibeli dengan baik dan diubahsuaikan dengan kebutuhan yang utama dan terpenting.
  2. Menentukan barang yang bermutu yang diubahsuaikan dengan kemampuan daya beli kita.
Contoh tindakan konsumen yang menurut prinsip ekonomi, diantaranya:
  1. Mengadakan tawar-menawar dan menentukan sebelum membeli barang.
  2. Membuat skala prioritas kebutuhan.
  3. Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan.
  4. Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
  5. Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
  6. Berusaha untuk mencari suplemen penghasilan.

b. Prinsip ekonomi produsen; 

Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan. Contoh tindakan produsen yang menurut prinsip ekonomi, diantaranya:
  1. Menggunakan materi mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
  2. Memilih dan menetapkan barang-barang yang akan diproduksi.
  3. Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi biar biaya produksi sanggup ditekan serendah-rendahnya.
  4. Membuat analisis kebutuhan pasar biar barang yang diproduksi sanggup laris terjual.
  5. Produsen selalu berusaha biar hasil produksinya sanggup dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan bisa bersaing.
  6. Menentukan lokasi pabrik yang bersahabat materi baku.
  7. Memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

c. Prinsip ekonomi distributor/pedagang; 

Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapat barang yang berkualitas sehingga sanggup dijual kembali dengan tujuan mendapat keuntungan. Contoh tindakan pedagang yang menurut prinsip ekonomi, diantaranya:
  1. Penjual harus melaksanakan pemilihan terhadap barang yang akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapat barang yang baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga yang menguntungkan.
  2. Menyediakan barang dan jasa yang paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
  3. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
  4. Membeli barang secara pribadi dari produsen sehingga harganya lebih murah dan laba yang diperoleh lebih maksimal.

II. Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi ialah :
  • Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan/tindakan selalu memakai logika sehat bukan menurut emosi dan hawa nafsunya,
  • Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi memakai perhitungan-perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang,
  • Bertindak hemat; yang artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan,
  • Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya menciptakan urutan pemenuhan kebutuhan menurut tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak hingga kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya,
  • Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melaksanakan aktivitas selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari aktivitas yang dilakukannya.

III. Manfaat Penggunaan Prinsip Ekonomi

Adapun manfaat  dari penggunaan prinsip ekonomi ialah :
  • Mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga sanggup memperoleh laba yang maksimal,
  • Bekerja hemat, cepat, dan sempurna sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan,
  • Mencapai tujuan dengan sempurna waktu dan berhasil sehingga sanggup mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan,
  • Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi,
  • Hidup lebih maju dalam persaingan yang sehat.

Referensi :

  1. Dobson, Steve and Palfreman, Susan. 1999. Introduction to Economics. Oxford University Press.
  2. Hardwick, Philip, Khan, Bahadur, and Langmead, Jhon. 1999. An Introduction to Modern Economics. Prentice Hall.
  3. Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999.
  4. Sadono sukirno, Pengantar teori ekonomi makro, Edisi ke 3, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi 
  6.  https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi

Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi ialah sebuah bidang kajian perihal pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu perihal sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.  

  ialah sebuah bidang kajian perihal pengurusan sumber daya material  individu Ilmu Pengetahuan Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi
Ekonomi
Apabila membahas mengenai Pengertian Ekonomi, secara otomatis akan membicarakan perihal ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahas dan mempelajari perihal ekonomi itu sendiri.


Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro. Metodelogi dalam Pengertian Ekonomi menggunakan metode kuantitatif yaitu adanya pergerakan uang atau uang digunakann sebagai alat tukar-menukar dalam masyarakat. Ekonomi mengkombinasi ilmu statistik, ilmu matematika dan teori ekonomi.

A. Pengertian Ekonomi

Istilah dalam Pengertian Ekonomi, berdasarkan bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau aturan atau hukum. Sedangkan berdasarkan istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi ialah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari perihal kegiatan insan berkaitan eksklusif dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diharapkan dalam memenuhi kebutuhan, oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam suatu negara, apakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk. Berikut ini ialah pengertian dan definisi ekonomi berdasarkan dari beberapa jago :
  1. ADAM SMITH, Ekonomi ialah penyelidikan perihal keadaan dan lantaran adanya kekayaan negara.
  2. MILL J. S, Ekonomi ialah sains praktikal perihal pengeluaran dan penagihan.
  3. ABRAHAM MASLOW, Ekonomi ialah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menuntaskan persoalan keperluan asas kehidupan insan melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
  4. HERMAWAN KARTAJAYA, Ekonomi ialah platform dimana sektor industri menempel diatasnya.
  5. PAUL A. SAMUELSON, Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh insan dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh banyak sekali komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
  6. Pengertian ekonomi menurut Aristoteles adalah suatu cabang yang bisa digunakan dengan dua jalan yaitu mungkin sanggup digunakan dan mungkin untuk ditukar dengan barang, jadi ekonomi mempunyai nilai pertukaran dan nilai pemakaian.
  7. Pengertian ekonomi berdasarkan Prof. Paul Anthony Samuelson ialah suatu studi mengenai insan dalam acara hidup mereka dalam sehari-hari untuk memperoleh dan menikmati kehidupan itu.
  8. Pengertian ekonomi berdasarkan Suherman Rosydi ialah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya dalam mengatakan pengertian dan pengetahuan mengenai segala tanda-tanda yang ada di masyarakat yang timbul lantaran adanya perbuatan insan dalam segalaa usahanya untuk segera memenuhi kebutuhan atau untuk sanggup mencapai kemakmuran.
  9. Pengertian ekonomi berdasarkan Jack Hirshleifer ialah studi mengenai keputusan untuk menentukan dalam setiap tindakan yang akan mungkin diambil atau ilmu ekonomi mempelajari juga mengenai segala apa yang terjadi kalau terdapat keputusan bermacam-macam pada orang yang berupaya saling menghipnotis antara satu dengan yang lainnya.
  10. Pengertian ekonomi berdasarkan Case dan Fair ialah suatu studi mengenai bagaimana masyarakat dan individu itu mengambil pilihan dalam menggunakan segala sumber daya yang langka pada apa yang telah disediakan oleh alam dan generasi yang sudah ada sebulumnya.
  11. Pengertian ekonomi berdasarkan Alfred Marshall ialah suatu ilmu yang mempelajari perihal segala kehidupan insan dalam sehari-hari.
  12. Pengertian ekonomi berdasarkan Von Neumann dan Mogenstern ialah suatu disiplin ilmu yang sayang sekali kalau tidak diperlakukan secara tidak ilmiah lantaran seluruh tokohnya telah sibuk mengurusi banyak sekali solusi supaya sanggup menghadapi segala persoalan yang mendesak pada zaman itu.
  13. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Manullang ialah suatu studi yang mempelajari acara masyarakat dalam berupaya untuk mencapai segala kemakmuran dimana kemakmuran itu suatu kondisi dimana insan bisa memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa jasa maupun barang.
  14. Pengertian ekonomi berdasarkan Lipsey ialah suatu studi mengenai pemanfaatan segala sumber daya yang langka dalam memenuhi setiap kebutuhan insan yang tidak pernah ujungnya atau tidak terbatas.
  15. Pengertian ekonomi berdasarkan Samuekon ialah studi yang menganalisis segala laba dan kerugian yang meningkat semua pola tertentu dalam memanfaatkan pemakaian sumber daya.
  16. Pengertian ekonomi berdasarkan Khursid Ahmad ialah suatu perjuangan mensistematiskan dan memahami segala permasalahan ekonomi dan segala sikap insan dengan permasalahan tersebut berdasarkan sudut pandang islam.
  17. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Akram Khan ialah suatu ilmu yang mempunyai tujuan dalam mempelajari mengenai kesejahteraan insan yang dicapai dengan mengorganisir segala sumber daya yang ada di bumi atas partisipasi dan kerjasama.
  18. Pengertian ekonomi berdasarkan Amwal ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana tetapkan keputusan yang efektif untuk mengelola segala sumber daya yang ada dalam rangka melaksanakan pemenuhan kebutuhan pada masyarakat atau individu.


B. Cakupan Ekonomi

Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya meliputi sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa potongan ekonomi yang berupa ilmu terapan ibarat produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain ibarat ilmu teknik, manajemen, manajemen bisnis, sains terapan, dan keuangan.

Ada banyak cakupan ekonomi atau sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.

1. Sektor Tradisional: primer, sekunder, tersier

Termasuk dalam sektor primer ialah sektor-sektor yang memanfaatkan eksklusif sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambangan. Beberapa industri manufaktur yang proses produksinya erat dengan sumber daya alam juga seringkali dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam. Sektor ini biasanya merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara berkembang. Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini hanya meliputi sekitar 3% dari total tenaga kerja.

Dari sektor primer, materi mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-sektor yang memproduksi, dan membuat produk simpulan yang siap dikonsumsi, antara lain sektor produksi, dan konstruksi. Sektor ini biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu industri ringan dan industri berat. Industri di sektor ini biasanya menggunakan energi yang sangat besar untuk beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, mengakibatkan timbulnya persoalan lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Russia.

Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang membuat produk berbentuk, sektor tersier ialah sektor jasa yang membuat produk tak berbentuk berupa layanan kepada konsumennya. Pelaku sektor tersier menunjukkan pengetahuan dan waktunya untuk meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain. Produknya antara lain diberikan dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi.

2. Sektor quaterner dan quiner

Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor gres yang disebut sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner mempunyai fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.

C. Sejarah Ekonomi

Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan dari banyak sekali insiden dan dihentikan lupakan lantaran tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman ibarat kini ini. Sejarah konomi ada, semenjak insan telah membuat suatu barang atau jasa.

1. Masa Kuno

Ekonomi ada semenjak insan menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia ibarat emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berafiliasi sosial secara langsung. Sistem tukar barang masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, berbagi ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya berbagi sistem utang-piutang, kontrak legal, dan aturan yang berkaitan dengan praktek bisnis serta properti pribadi. Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem moderen yang digunakan di masa kini.

2. Abad Pertengahan

Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa di Abad Pertengahan menjadikan perubahan besar pada sistem ekonomi.

Sama ibarat di masa kuno, di kala pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup. Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan. Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya sehabis tahun 1513 sehabis pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Di kala ini, uang yang digunakan sudah berbentuk koin logam, khususnya di wilayah Eropa, dan sekitarnya. Jenis logam yang digunakan menghipnotis nilai uang tersebut, yang paling terkenal ialah tembaga, perak, dan emas. Namun, mata uang yang digunakan kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.

Salah satu sistem yang terkenal digunakan kala itu ialah sistem manorial. Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah mandiri yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan kala melaksanakan kegiatan ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada kala ke-5, dan ke-6, ketika penyakit, dan peristiwa kelaparan akhir perang mewabah, mengakibatkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari proteksi di tempat lain.

Petani merupakan pekerjaan yang paling umum. Mereka tersebar di banyak sekali manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian. Pekerjaan lain yang juga terkenal ialah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan jago bedah. Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang simpulan kala pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada kala ke-12, dan ke-13. Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai mempunyai dampak besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan mempunyai dampak politik, dan membentuk serikat. Serikat ini digunakan antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak. Sistem serikat ini pertanda sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang lantaran harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.

Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 mengakibatkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya. Kematian Hitam juga mengatakan imbas yang sama--jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua insiden ini ialah munculnya sistem-sistem gres baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

3. Era Moderen Awal

Dengan semakin mudahnya mendapat modal untuk bertualang, dan memperluas tempat jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa ibarat Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka kemudian mencoba melaksanakan kontrol, dan proteksi terhadap perdagangan dengan membuat bea cukai. Selain lantaran fasilitas modal, perekonomian Eropa juga menguat akhir meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah untuk berbagi kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara.

4. Revolusi Industri

Pada masa revolusi industri yang terjadi di kala ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini menghipnotis kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi lantaran tugas dari berkembangnya ilmu ekonomi di kala ini.

ilmu ekonomi ketika itu dikembangkan oleh ilmuwan ibarat Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan pandangan gres bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan seruan serta pembagian tenaga kerja. Ia beropini bahwa motif utama dari perdagangan ialah laba diri pribadi. Paham ini kemudian menjadi basis yang dikembangkan oleh banyak sekali ilmuwan selanjutnya ibarat Thomas Malthus (1766-1834) yang berbagi pandangan gres pasokan-permintaan untuk memecahkan persoalan populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

5. Pasca-Perang Dunia

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom ibarat Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan pandangan gres perihal pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu pandangan gres dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes beropini bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah sanggup menghapus persoalan ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melaksanakan manipulasi terhadap seruan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak mempunyai prosedur untuk memastikan bahwa semua orang bisa bekerja, karenanya pengangguran sanggup terjadi. Keynes beropini bahwa negara perlu melaksanakan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan seruan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melaksanakan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melaksanakan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga seruan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga sanggup digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti "keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang sehabis John Kenneth Galbrait (190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

6. Akhir Abad ke-20 Dan Awal Abad ke-21

Tren ekonomi dunia berubah sehabis perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat ibarat RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga menghipnotis perkembangan ekonomi khususnya sehabis tahun 2000-2001. Ide perihal sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan lantaran internet telah mengatakan dampak besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang gres yang disebut sebagai bisnis elektronik.

D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial, dan makhluk ekonomi intinya selalu menghadapi persoalan ekonomi. Inti dari persoalan ekonomi yang dihadapi insan ialah kenyataan bahwa kebutuhan insan jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan insan jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
  1. Faktor ekonomi
  2. Faktor lingkungan sosial budaya
  3. Faktor fisik
  4. Faktor pendidikan
  5. Faktor moral


E. Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi ialah sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar lantaran harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Tindakan ekonomi ialah tindakan insan yang didorong oleh perjuangan memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta sanggup melaksanakan pilihan yang sempurna dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional.

1. Pelaku Dari Tindakan Ekonomi

  • Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  • Tindakan ekonomi forum masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
  • Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh forum negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  • Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.

2. Pengelompokan Tindakan Ekonomi

a. Kegiatan produksi;

Yaitu kegiatan produksi ialah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau forum yang melaksanakan kegiatan produksi disebut produsen. Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
  • Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
  1. Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  2. Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  3. Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.
  • Produksi sektor publik dan swasta
  1. Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  2. Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
  • Produksi sektor konsumsi dan investasi
  1. Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  2. Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
Tindakan produsen supaya produksi berjalan terus-menerus yaitu:
  1. Menentukan jenis produk yang tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian materi baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan Distribusi;

Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi supaya hingga kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi ialah penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau forum yang melaksanakan kegiatan distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi ialah menyeimbangkan antara tempat surplus dengan tempat minus barang atau jasa. Agar kegiatan distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi;

Adalah kegiatan untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi sanggup diartikan juga sebagai kegiatan mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau forum yang melaksanakan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.

F. Motif Ekonomi

Pada dasarnya setiap insan melaksanakan kegiatan lantaran dilatar belakangi oleh impian untuk memperoleh suatu hal. Hal ini berlaku pada semua insan tanma kecuali. TIndakan ekonomipun tidak terlepas dari suatu keingnan. impian seseorang menjadi alasan bagi orang tersebut untuk berbuat sesuatu. Keinginan atau kehendak dalam sanubari seseorang itu mendorong orang untuk melaksanakan tindakan demi tindakan tertentu.

Keinginan yang berperan sebagai pendorong itu dinamakan Motif. Kata motif berasal dari bahasa latin yaitu motusyang artinya aktivis atau pendorong. Semua kegiatan ekonomi juga tidak lepas dari impian yang melatar belakanginya. Kaprikornus Pengertian motif ekonomi ialah Alasan atau impian yang mendorong seseorang melaksanakan kegiatan ekonomi.

Motif ekonomi ialah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melaksanakan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek yaitu :
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu impian untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu impian untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
  1. Motif memenuhi kebutuhan,
  2. Motif memperoleh keuntungan,
  3. Motif memperoleh penghargaan,
  4. Motif memperoleh kekuasaan, dan
  5. Motif sosial / menolong sesama

Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi

1. Pengertian

  • Motif ekonomi ialah dorongan insan untuk melaksanakan tindakan ekonomi. Motif insan untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
  1. Motif intrinsik ialah impian memperoleh barang atau jasa lantaran dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum lantaran haus.
  2. Motif ekstrinsik ialah impian memperoleh barang dan jasa lantaran dampak dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya lantaran temannya ke sekolah naik sepeda.
  • Motif non-ekonomi ialah impian yang mendorong insan untuk melaksanakan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.

2. Macam-macam motif ekonomi

  • Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran. Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri insan sendiri. Motif ini merupakan hal yang paling masuk akal bagi setiap orang, lantaran pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk sanggup hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan.
  • Motif mencari keuntungan. Motif yang mendorong seseorang melaksanakan tindakan ekonomi untuk memperolehkeuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi supaya yummy dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yang dilakukan pedagang itu lantaran dorongan untuk memperoleh laba dari barang yang dijualnya.
  • Motif mendapat kekuasaan ekonomi. Motif yang mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannyaatau memperluas usahanya hingga ke daerah-daerah.Motif untuk memperoleh penghargaan.
  • Motif yang mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan lantaran keahliannya maupun lantaran jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapat penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.

3. Macam-macam motif non-ekonomi

  • Motif ingin berbuat sosial ialah motif yang mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Motif ini muncul lantaran adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada peristiwa alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama sahabat yang tidak bersekolah lantaran tidak bisa membayar biaya sekolah.
  • Motif kebutuhan estetika ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: impian untuk mempunyai kendaraan beroda empat antik.
  • Motif kebutuhan pengetahuan ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi impian insan perihal segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.
  • Motif kebutuhan keamanan ialah motif untuk memenuhi impian akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup.Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan.

G. Prinsip Ekonomi

Secara umum, Pengertian prinsip ekonomi ialah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengobanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. Atau prinsip ekonomi sanggup juga diartikan pengorabanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin atau sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berafiliasi dengan produksi, distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilahekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga. dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip ekonomi merupakan anutan untuk melaksanakan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi ialah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Tujuan melaksanakan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:
  1. Mendapatkan laba yang semaksimal mungkin,
  2. Mengurangi konsumsi supaya tidak boros,
  3. Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya, dan
  4. Memperkecil kerugian dari akhir kesalahan-kesalahan tertentu.
Prinsip Ekonomi memberi kita laba yang pertama ialah sanggup memaksimalkan laba dimana mendapat hasil yang sebesar-besarnya, laba kedua ialah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

a. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Dalam kegiatan produksi ialah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi ialah sebagai berikut :
  1. Mendirikan tempat perjuangan bersahabat dengan materi baku, tenaga kerja atau tempat pemasaran,
  2. Menggunakan tenaga kerja yang terampil,
  3. Memakai materi baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah,
  4. Memakai sumber daya contohnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin,
  5. Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah,
  6. Menentukan harga jual yang menguntungkan,
  7. Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan.

b. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam kegiatan distribusi ialah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan distribusi ialah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kualitas pelayanan,
  2. Penyaluran barang yang sempurna waktu,
  3. Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah,
  4. Membeli barang dari produsen secara langsung,
  5. Menyediakan barang dan jasa yang terkenal bagi konsumen,
  6. Membeli barang di produsen yang tepat,
  7. Menentukan lokasi perusahaan yang berada diantara produsen dan konsumen.

c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi ialah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan konsumsi ialah sebagai berikut :
  1. Membeli barang yang berkualiatas,
  2. Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah,
  3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan,
  4. Memilih barang sebelum membelinya,
  5. Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang,
  6. Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita.

d. Macam-Macam Prinsip Ekonomi

Adapun yang menjadi macam-macam prinsip ekonomi ialah sebagai berikut :

1. Prinsip ekonomi konsumen;

Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip ekonomi konsumen misalnya:
  • Memilih barang-barang yang akan dibeli dengan baik dan diadaptasi dengan kebutuhan yang utama dan terpenting.
  • Menentukan barang yang bermutu yang diadaptasi dengan kemampuan daya beli kita.
Contoh tindakan konsumen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Mengadakan tawar-menawar dan menentukan sebelum membeli barang.
  • Membuat skala prioritas kebutuhan.
  • Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan.
  • Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
  • Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
  • Berusaha untuk mencari pelengkap penghasilan.

2. Prinsip ekonomi produsen;

Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan. Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Menggunakan materi mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
  • Memilih dan tetapkan barang-barang yang akan diproduksi.
  • Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi supaya biaya produksi sanggup ditekan serendah-rendahnya.
  • Membuat analisis kebutuhan pasar supaya barang yang diproduksi sanggup laku terjual.
  • Produsen selalu berusaha supaya hasil produksinya sanggup dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan bisa bersaing.
  • Menentukan lokasi pabrik yang bersahabat materi baku.
  • Memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

3. Prinsip ekonomi distributor/pedagang;

Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapat barang yang berkualitas sehingga sanggup dijual kembali dengan tujuan mendapat keuntungan. Contoh tindakan pedagang yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Penjual harus melaksanakan pemilihan terhadap barang yang akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapat barang yang baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga yang menguntungkan.
  • Menyediakan barang dan jasa yang paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
  • Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
  • Membeli barang secara eksklusif dari produsen sehingga harganya lebih murah dan laba yang diperoleh lebih maksimal.

e. Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi ialah :
  1. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan/tindakan selalu menggunakan nalar sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya,
  2. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang,
  3. Bertindak hemat; yang artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan,
  4. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak hingga kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya,
  5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.

f. Manfaat Penggunaan Prinsip Ekonomi

Adapun manfaat dari penggunaan prinsip ekonomi ialah :
  1. Mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga sanggup memperoleh laba yang maksimal,
  2. Bekerja hemat, cepat, dan sempurna sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan,
  3. Mencapai tujuan dengan sempurna waktu dan berhasil sehingga sanggup mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan,
  4. Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi,
  5. Hidup lebih maju dalam persaingan yang sehat.

Referensi :

  1. "Sectors of the Economy". Rosenberg, Matt (in Inggris). About.com. Diakses tangga l8 Maret 2015.
  2. Charles F. Horne, Ph.D. (1915). "The Code of Hammurabi : Introduction". Yale University. Diakses tanggal September 14, 2007.
  3. Sheila C. Dow (2005), "Axioms and Babylonian thought: a reply", Journal of Post Keynesian Economics 27 (3), p. 385-391.
  4. "Economy in the Middle Ages". Newman, Simon (in Inggris). thefinertimes.com. Diakses tanggal 8 Maret 2015. 
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi 
  6. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi 
  7. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi