Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)

Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar alasannya harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang  dilandasi oleh piliha Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)
Tindakan Ekonomi
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Tindakan ekonomi yakni tindakan insan yang didorong oleh perjuangan memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. 
Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta sanggup melaksanakan pilihan yang sempurna dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional.

1. Pelaku dari tindakan ekonomi

  • Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  • Tindakan ekonomi forum masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
  • Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh forum negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  • Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.

2. Pengelompokan tindakan ekonomi

a. Kegiatan produksi; 

Yaitu acara produksi yakni acara untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau forum yang melaksanakan acara produksi disebut produsen. Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
  • Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  • Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  • Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.
2. Produksi sektor publik dan swasta
  • Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  • Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
3. Produksi sektor konsumsi dan investasi
  • Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  • Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
Tindakan produsen supaya produksi berjalan terus-menerus yaitu:
  1. Menentukan jenis produk yang tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian materi baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan distribusi; 

Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi supaya hingga kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi yakni penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau forum yang melaksanakan acara distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi yakni menyeimbangkan antara kawasan surplus dengan kawasan minus barang atau jasa. Agar acara distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi; 

Adalah acara untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi sanggup diartikan juga sebagai acara mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau forum yang melaksanakan acara konsumsi disebut konsumen. Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.

Referensi :

  1. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  2. Imam Asngari, 2004. Pengantar Ekonomi Makro, Forum Heds-FE Unsri, Inderalaya.
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment