Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)

Metodologi Ekonomi Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa sesudah Perang Dunia II merupakan salah satu penggerak utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi yakni model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang memakai konsep anutan uang dalam masyarakat, dari satu distributor ekonomi ke distributor yang lain. 

 ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenome Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)
Metodologi Ekonomi
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat sampai hampir semua makalah ekonomi kini memakai salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan sikap distributor yang berubah-ubah.

Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan dipakai sebagai sinonim dari 'metode'.

Masalah-masalah metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan ilmu sosial lain, yaitu:
  1. Pengertian ekonomi;
  2. Cakupan ilmu ekonomi menyerupai yang ditetapkan metodenya;
  3. Prinsip dasar dan kepentingan operasi teori ekonomi;
  4. Individualisme metodologis versus holisme dalam ekonomi;
  5. Aspek penyederhanaan perkiraan bermanfaat dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan peningkatan keuntungan;
  6. Status ekonomi secara ilmiah;
  7. Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori;
  8. Batas dan penggunaan metode eksperimental;
  9. Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi;
  10. Penulisan dan retorika ekonomi; dan
  11. Analisis teori dan praktik dalam ekonomi kontemporer.
Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi.

a. Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi klarifikasi dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya nih, mengapa bila harga suatu barang naik, undangan terhadapnya cenderung menurun. apa selalu demikian? Penjelasan dan prediksi ini menurut teori-teori tertentu.

Teori merupakan pernyataan atau sekumpulan pernyataan perihal sebab-akibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori itu diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.

b. Model Ekonomi

Model ekonomi sanggup dipresentasikan secara verbal atau memakai kata2, diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh para doktor/guru besar ekonomi. Model yang baik itu dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel merupakan ukuran yang nilainya sanggup berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam menentukan variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.

Salah satu pola model ekonomi yang baik yakni Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah ini. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan kegiatan ekonomi di dunia positif gotong royong hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki sektor perusahaan (dunia usaha). Mengapa model ini dikatakan baik, lantaran dengan memakai unsur-unsur sederhana kita bisa memahami dunia nyata.

c. Metode Deduktif dan Induktif

Metode deduktif yakni suatu metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus menurut kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, undangan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga gula meningkat maka undangan terhadap gula menurun.

Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi yakni deduktif. Tetapi dalam perkembangannya metode ini tidak bisa lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya, menurut teori Adam Smith (Klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami problem besar dan berlarut-larut, lantaran ampuhnya prosedur pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak ketika itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang. 

Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif yakni John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif yakni meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman gres dalam ilmu ekonomi, baik mikro ekonomi maupun makro ekonomi.

d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition

Istilah fallacy of composition mempunyai pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangatlah baik bagi individu, tetapi kalau seluruh individu semuanya hidup hemat, maka undangan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.gimana mau maju ekonomi nya...

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Dalam menjalankan kiprah keilmuannya, ekonom Bering membandingkan dunia positif dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan yakni ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif menunjukan perihal hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh lantaran itu kebenaran pernyataan tersebut sanggup dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan insiden yang gotong royong terjadi. Pernyataan: "Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik" yakni pola pernyataan positif.

Referensi :

  1. Roger E. Backhouse, 2008. "methodology of economics," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  2. Lawrence A. Boland, 1987. "methodology," The New Palgrave: A Dictionary of Economics, v. 3, pp. 455-56.
  3. Daniel M. Hausman, 1989. "Economic Methodology in a Nutshell," Journal of Economic Perspectives, 3(2), pp. 115-127.
  4. Kevin D. Hoover, 1995. "Review Article: Why Does Methodology Matter for Economics?" Economic Journal, 105(430), pp. 715-734.
  5. Kaushik Basu, 2008. "methodological individualism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  6. Harold Kincaid, 2008. "individualism versus holism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  7. F.A. Hayek, 1948. Individualism and Economic Order. Scroll down to chapter-preview links.
  8. George J. Stigler and Paul A. Samuelson, 1963. "A Dialogue on the Proper Economic Role of the State." Selected Papers, No. 7. University of Chicago Graduate School of Business.
  9. James M. Buchanan, 1990. "The Domain of Constitutional Economics,"Constitutional Political Economy, 1(1), pp. 1-18, adapted as "Constitutional Political Economy" in C. K. Rowley and F. Schneider, ed., 2004, The Encyclopedia of Public Choice, v. 2, pp. 60-67.
  10. Kenneth J. Arrow, 1994. "Methodological Individualism and Social Knowledge,"American Economic Review, 84(2), pp. 1-9.
  11. Richard H. Thaler and Cass R. Sunstein, 2008. Nudge: Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness. Yale. Description and preview.
  12. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment