Showing posts sorted by relevance for query ilmu-ekonomi. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query ilmu-ekonomi. Sort by date Show all posts

Ilmu Pengetahuan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari suatu korelasi individu dengan masyarakat menciptakan pilihan (dengan atau tanpa uang) memakai narasumber yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan insan yang relative tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan lalu didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi kini dan di masa yang akan tiba kepada aneka macam individu dan kelompok masyarakat.

  yaitu ilmu yang mempelajari suatu korelasi individu dengan masyarakat  menciptakan pilihan  Ilmu Pengetahuan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Secara mendasar dan historis, ilmu ekonomi sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Ilmu Ekonomi Positif

Ilmu ekonomi konkret hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan korelasi yang terjadi dalam ekonomi. Ilmu ekonomi konkret merupakan ilmu yang melibatkan diri dalam duduk perkara “apakah yang terjadi”.


Oleh alasannya itu ilmu ekonomi netral terhadap nilai – nilai. Artinya, ilmu ekonomi konkret atau bebas nilai, hanya menjelaskan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang terjadi kalau harga itu naik atau turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’

2. Ilmu ekonomi normatif

Ilmu ekonomi normative hanya membahas pertimbangan – pertimbangan nilai etika. Ilmu ekonomi normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari tanggapan atas duduk perkara “apakah yang seharusnya terjadi”. Ilmu ekonomi sebagai bab dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang disiplin akademis ilmu sosial lainnya, menyerupai ilmu politik, sosiologi, psikologi, antropologi, sejarah, geografi dll. Sebagai disiplin yang mengkaji perihal aspek ekonomi dan tingkah laris manusia, juga berarti mengkajiperistiwa – insiden ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.

Dengan demikian sanggup dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi yaitu untuk mencari pengertian perihal korelasi insiden ekonomi, baik berupa korelasi kausal maupun fungsional dan untuk sanggup menguasai duduk perkara – duduk perkara ekonomi yang di hadapi oleh masyarakat.

Ilmu ekonomi mempunyai ruang lingkup mikro dan makro sehingga gampang untuk dipelajari. Keduanya mengatakan batasan dan perkiraan yang jelas, yaitu :

1. Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan acara perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain mencakup sikap pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan sikap konsumen tercermin dalam memakai pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan sikap produsen tercermin dalam memperlihatkan barangnya. Kaprikornus inti dalam ekonomi mikro yaitu duduk perkara penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).

Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana menciptakan pilihan untuk :
  1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber; dan
  2. Mencapai kepuasan yang maksimum.

2.Ekonomi Makro

Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari prosedur bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien biar kemakmuran masyarakat sanggup dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan duduk perkara produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya kalau konsumen maka yang diananlisis yaitu seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian.


Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat acara ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).

Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas duduk perkara :
  1. Sisi seruan agregate dalam memilih tingkat acara ekonomi; dan
  2. Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi acara ekonomi yang diinginkan.
Ilmu ekonomi memerlukan alat analisis untuk menunjukan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva yaitu alat analisis yang utama, pada tingkat yang lebih mendalam matematika memegang peranan yang sangat penting. Selain itu, statistika juga diharapkan untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.

Referensi :

  1. A. Witztum. 2011. Introduction to economics. University of London.
  2. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga,  RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Ilmu Ekonomi (Economics Science)

Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi yakni ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti persoalan ekonomi yakni adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

 yakni ilmu yang mempelajari  sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran Ilmu Pengetahuan Ilmu Ekonomi (Economics Science)
Ilmu Ekonomi

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi 

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama menyebarkan ilmu ekonomi pada era 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.

Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh menyerupai Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, sampai peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Secara garis besar, sejarah perkembangan pedoman pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai pedoman klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh hasilnya kiprah pemerintah menjadi sangat dibatasi lantaran akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai prosedur pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya sehabis terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang mengatakan bahwa pasar tidak bisa bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding pedoman klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu bisa membuat keseimbangan, dan lantaran itu intervensi pemerintah harus dilakukan biar distribusi sumber daya mencapai sasarannya.

Dua pedoman ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik,new keynesian, monetarist,dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, menyerupai teori kontradiksi kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta pedoman institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

B. Metodologi Ekonomi

Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi.Jan Tinbergen pada masa sehabis Perang Dunia II merupakan salah satu pencetus utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi yakni model General equilibrium (keseimbangan umum), yang memakai konsep pedoman uang dalam masyarakat, dari satu distributor ekonomi ke distributor yang lain.

Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat sampai hampir semua makalah ekonomi kini memakai salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan sikap distributor yang berubah-ubah.

Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang bekerjasama dengan ekonomi, termasuk prinsip wacana pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan dipakai sebagai sinonim dari 'metode'.

Masalah-masalah metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan ilmu sosial lain, yaitu:
  1. Pengertian ekonomi,
  2. Cakupan ilmu ekonomi menyerupai yang ditetapkan metodenya,
  3. Prinsip dasar dan kepentingan operasi teori ekonomi,
  4. Individualisme metodologis versus holisme dalam ekonomi,
  5. Aspek penyederhanaan perkiraan bermanfaat dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan peningkatan keuntungan,
  6. Status ekonomi secara ilmiah,
  7. Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori,
  8. Batas dan penggunaan metode eksperimental,
  9. Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi,
  10. Penulisan dan retorika ekonomi,
  11. Analisis teori dan praktik dalam ekonomi kontemporer.
Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang bekerjasama dengan ekonomi, termasuk prinsip wacana pertimbangan ekonomi.

a. Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi klarifikasi dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya nih, mengapa bila harga suatu barang naik, undangan terhadapnya cenderung menurun. apa selalu demikian? Penjelasan dan prediksi ini menurut teori-teori tertentu.

Teori merupakan pernyataan atau sekumpulan pernyataan wacana sebab-akibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori itu diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.

b. Model Ekonomi

Model ekonomi sanggup dipresentasikan secara verbal atau memakai kata2, diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh para doktor/guru besar ekonomi. Model yang baik itu dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel merupakan ukuran yang nilainya sanggup berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam menentukan variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.

Salah satu pola model ekonomi yang baik yakni Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah ini. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan acara ekonomi di dunia kasatmata tolong-menolong hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki sektor perusahaan (dunia usaha). Mengapa model ini dikatakan baik, lantaran dengan memakai unsur-unsur sederhana kita bisa memahami dunia nyata.

c. Metode Deduktif dan Induktif

Metode deduktif yakni suatu metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus menurut kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, undangan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga gula meningkat maka undangan terhadap gula menurun.

Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi yakni deduktif. Tetapi dalam perkembangannya metode ini tidak bisa lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya, menurut teori Adam Smith (Klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami persoalan besar dan berlarut-larut, lantaran ampuhnya prosedur pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak dikala itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang.

Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif yakni John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif yakni meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman gres dalam ilmu ekonomi, baik mikro ekonomi maupun makro ekonomi.

d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition

Istilah fallacy of composition mempunyai pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangatlah baik bagi individu, tetapi kalau seluruh individu semuanya hidup hemat, maka undangan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.gimana mau maju ekonomi nya...

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Dalam menjalankan kiprah keilmuannya, ekonom Bering membandingkan dunia kasatmata dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan yakni ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif menandakan wacana hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh lantaran itu kebenaran pernyataan tersebut sanggup dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan insiden yang tolong-menolong terjadi. Pernyataan: "Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik" yakni pola pernyataan positif.

Referensi :

  1. Roger E. Backhouse, 2008. "methodology of economics," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  2. Lawrence A. Boland, 1987. "methodology," The New Palgrave: A Dictionary of Economics, v. 3, pp. 455-56.
  3. Daniel M. Hausman, 1989. "Economic Methodology in a Nutshell," Journal of Economic Perspectives, 3(2), pp. 115-127.
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ilmu-ekonomi
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ilmu-ekonomi
  6. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan 4 Metode Ilmu Ekonomi: Induktif, Deduktif, Matematika Dan Statistik

4 Metode Ilmu Ekonomi: Induktif, Deduktif, Matematika dan Statistik Ilmu Ekonomi yakni ilmu yang mempelajari sikap individu dan masyarakat menciptakan pilihan (dengan atau tanpa uang) memakai sumber-sumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan insan yang (relatif) tidak terbatas.

Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi kini dan di masa yang akan tiba kepada banyak sekali individu dan kelompok masyarakat.

 yakni ilmu yang mempelajari sikap individu dan masyarakat menciptakan pilihan  Ilmu Pengetahuan 4 Metode Ilmu Ekonomi: Induktif, Deduktif, Matematika dan Statistik


4 Metode Ilmu Ekonomi (Induktif, Deduktif, Matematika dan Statistik) | Sebelum membahas mengenai metode ilmu ekonomi, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu metode ilmu ekonomi.

Metode ilmu ekonomi ialah ilmu yang membahas dan mempelajari sebuah metode, umumnya metode ilmiah yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk wacana prinsip pertimbangan dalam ekonomi. Metode ilmu ekonomi juga diartikan sebagai cara untuk mendapat kebijakan ekonomi.

Dalam membahas atau memecahkan suatu permasalahan ekonomi, biasanya didasarkan atas suatu teori yang memungkinkan suatu kekerabatan sanggup dijelaskan dengan benar sehingga sanggup dianalisis untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.

Metode-Metode dalam Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan perjuangan insan untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan berupa barang ataupun jasa yang bersifat langka serta berguna alternatif. Maka dari itu, cara pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi ada beberapa macam metode yang sanggup dipakai untuk melaksanakan analisa ekonomi, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Induktif

Metode Induktif yakni suatu metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data warta yang ada didalam realita kehidupan manusia. Realita tersebut terjadi dalam setiap unsur kehidupan yang dialami oleh keluarga, individu, masyarakat lokal, dan sebagainya. Sehingga dilakukanlah suatu metode untuk mencari solusinya sehingga upaya pemenuhan kebutuhannya tersebut sanggup dikaji secermat mungkin. 

Contoh metode induktif

Contohnya yakni dalam upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi, upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga diperolehlah barang dan jasa yang sanggup tersedia pada harga, jumlah, dan waktu yang sempurna bagi pemenuhan kebutuhan tersebut.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diharapkan perencanaan yang dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai metode ataupun cara untuk menyusun daftar kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa yang diharapkan masyarakat.

2. Metode Deduktif

Metode Deduktif ialah suatu metode dalam ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar ketentuan, aturan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dalam metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan persoalan sesuai dengan dasar, prinsip, aturan dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. 

Contoh metode deduktif

Contohnya yakni dalam ilmu ekonomi terdapat aturan yang mengemukakan bahwa “jika persediaan barang-barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap, maka barang dan jasa tersebut akan naik harganya”.

Bertolak dari aturan ekonomi tersebut, para mahir ekonomi secara deduktif sudah sanggup menyimpulkan bahwa harus adanya motif berjaga-jaga biar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu sanggup mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya.

3. Metode Matematika

Metode Matematika yakni suatu metode dalam ilmu ekonomi yang dipakai untuk memecahkan masalah-masalah perekonomian dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis.

Dalam hal ini maksudnya yakni bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan-kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil. Melalui pembahasan dalil-dalil tersebut sanggup dipastikan bahwa kajian tersebut sanggup diterima secara umum.

4. Metode Statistika

Metode Statistika ialah suatu metode dalam ilmu ekonomi yang dipakai dalam pemecahan persoalan ekonomi dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penafsiran data, serta penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik. Dari angka-angka yang yang disajikan, kemudian sanggup diketahui permasalahan yang bekerjsama untuk kemudian mencari cara pemecahannya.

Contoh metode statistika

Contohnya yakni pembahasan mengenai persoalan pengangguran. Dalam hal ini sanggup terlebih dahulu diidentifikasi unsur-unsur yang berkaitan dengan pengangguran. Dari data yang tekumpul tersebut, spesialis ekonomi akan sanggup menyusun pengolahan/analisis serta penafsiran data secara statistik yang berafiliasi dengan pemecahan persoalan pengangguran tersebut misalnya:
  • Data-data perusahaan.
  • Data-data tenaga kerja yang terdidik ataupun kurang terdidik.
  • Jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
  • Jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan.
  • Tempat perusahaan beroperasi.
  • Rata-rata daerah tinggal para calon pekerja.

Kemudian ia sanggup memilih cara-cara yang sempurna untuk membantu mengatasi masalah-masalah pengangguran secara akurat menurut tafsiran peneliti terhadap angka-angka yang disajikan secara statistik tersebut.


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Metode Ekonomi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan metode ekonomi yakni sebagai berikut :
  • Melakukan Tahapan Metode Ilmiah
  • Mengidentifikasi permasalahan dalam bentuk pertanyaan dan menetapkan variabel yang relevan.
  • Memunculkan perkiraan yang mendasari munculnya ilmu ekonomi yang dikenal dengan perkiraan ”Ceteris Paribus”.
  • Menentukan hipotesis, yaitu tanggapan sementara atas permasalahan (pertanyaan).
  • Melakukan uji hipotesis dengan memfokuskan setiap variabel yang diteliti dan pada ketika yang sama memperhatikan faktor lain yang diasumsikan.

Membentuk Model Ekonomi

Teori ekonomi yang telah tersusun menjadi dasar pembentukan model ekonomi. Model ekonomi itu sanggup berupa diagram maupun matematis.Contohnya : Diagram Siklus Ekonomi.

Mempertimbangkan Hukum Ekonomi

Hukum Ekonomi yakni kekerabatan antara peristiwa-peristiwa ekonomi. Hubungan ekonomi tersebut sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu:
  • Hubungan lantaran akhir merupakan suatu kekerabatan dimana suatu insiden mengakibatkan terjadinya insiden lainnya, namun insiden ini tidak sanggup berlaku sebaliknya. Contohnya : ketika harga BBM naik maka akan mengakibatkan harga-harga lainnya pun naik.
  • Hubungan fungsional merupakan suatu kekerabatan yang saling berpengaruh. Contohnya : aturan undangan dan aturan penawaran.


Referensi :
  • Djohanputro,Bramantyo, Prinsip-prinsip Ekonomi makro, PPM, 2005
  • Ferguson,C.E. and J.P Gould, Microeconomic Theory, 4Yh ed.Kuala Lumpur:Irwin,1975
  • Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003
  • Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999
  • https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Corak Analisis Ilmu Ekonomi (Analysis Of Economics)

Corak Analisis Ilmu Ekonomi Secara umum, sanggup dibilang bahwa ekonomi yakni sebuah bidang kajian wacana pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu wacana sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan aktivitas produksi, konsumsi dan atau distribusi.

 yakni sebuah bidang kajian wacana pengurusan sumber daya material  individu Ilmu Pengetahuan Corak Analisis Ilmu Ekonomi (Analysis of Economics)
Corak Analisis Ilmu Ekonomi
Teori Ekonomi (economics theory) memperlihatkan pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat korelasi yang wujud dalam aktivitas ekonomi, dan ramalan wacana kejadian yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.

Tugas teori ekonomi yakni memperlihatkan abstraksi dari kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu penyederhanaan dan abstrasksi yang dituangkan dalam teori.

Tujuan – tujuan kebijakan ekonomi antara lain;
  1. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat,
  2. Menciptakan kestabilan harga,
  3. Mengatasi problem pengangguran, dan
  4. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

Metode ilmu ekonomi

Metode Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan upaya insan untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang bersifat langka dan terbatas serta mempunyai kegunaan yang alternatif. Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode – metode dalam ilmu ekonomi tersebut.

Adapun metode yang dipakai dalam ilmu ekonomi berdasarkan chaurmain dan prihatin (1994:14-16) meliputi sebagai berikut :

1. Metode induktif

Metode induktif yakni Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data isu yang ada dalam realitas kehidupan. Realita tersebut meliputi setiap unsur kehidupan yang dialami kehidupan, keluarga, masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut sanggup dikaji secermat mungkin.

Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa hingga diperoleh barang dan jasa yang sanggup tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang sempurna bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut, diharapkan perencanaan yang ada dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhdap sejumlah barang dan jasa yang diharapkan masyarakat.

2. Metode deduktif

Metode deduktif yakni Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah di uji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan problem sesuai dengan acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi.

Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat aturan yang mengemukakan bahwa kalau persediaan barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari aturan ekonomi tersebut, para andal ekonomi secara deduktif sudah sudah sanggup memilih bahwa harus dijaga supaya persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut selalu sanggup mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Buliding (1955:12) menyebutnya sebagai metode eksperimen intelektual (the method of intellectual experiment)

3. Metode Matematika

Metode matematika yakni Metode yang dipakai untuk memecahkan problem – problem ekonomi dengan cara pemecahan soal – soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil – dalil. Melalui pembahasan dalil – dalil tersebut sanggup dipastikan bahwa kajiannya sanggup diterima secara umum.

4. Metode statistika

Metode statistika yakni Suatu metode pemecahan problem ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan penyajian data dalam bentuk angka – angka secara statistik. Dari angka – angka yang disajikan kemudian sanggup diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai pengangguran.

Dalam hal ini, sanggup terlebih dahulu diidentifikasi unsur – unsur yang berkaitan dengan pengangguran, mislanya data perusahaan, data tenaga kerja yang terdidik atau kurang terdidik, jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan, kawasan perusahaan beroprasi, rata – rata kawasan tinggal para calon pekerja. dari data yang terkumpul tersebut spesialis ekonomi sanggup menyusun analisis dan penafsiran data secara statistik yang bekerjasama dengan pemecahan problem pengangguran tersebut. Selanjutnya, dari angka tersebut sanggup ditentukan cara yang sempurna untuk membantu mengatasi problem pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka – angka yang disajikan statistik.

Corak Analisis Ilmu Ekonomi

Dalam corak analisis ilmu ekonomi sanggup berupa, yaitu :
  1. Ekonomi Deskriptif (descriptive economics) yang menggambarkan keadaan yang bekerjsama wujud dalam perekonomian. Tugas utamanya mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan dengan problem ekonomi. Diskripsi problem ekonomi menjadi rumit, berkaitan dengan fakta bahwa aspek insan dipengaruhi oleh banyak faktor dalam prilakunya. Hal ini terjadi oleh sebab dalam masyarakat, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kompleks, dan tentunya tidak hanya dipengaurhi oleh variabel-variabel ekonomi saja.
  2. Ekonomi Terapan (applied economics) disebut juga ekonomi kebijakan, dengan mengambil konsep dalam teori ekonomi dicoba untuk menerapkannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan pada data dan fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptive.

Referensi :

  1. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  2. Imam Asngari, 2004. Pengantar Ekonomi Makro, Forum Heds-FE Unsri, Inderalaya. 
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi
  4. F.A. Hayek, 1948. Individualism and Economic Order. Scroll down to chapter-preview links.
  5. George J. Stigler and Paul A. Samuelson, 1963. "A Dialogue on the Proper Economic Role of the State." Selected Papers, No. 7. University of Chicago Graduate School of Business.
  6. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Pengertian Ilmu, Metode Dan Aturan Ekonomi

Pengertian Ilmu, Metode dan Hukum Ekonomi Ilmu Ekonomi ialah ilmu yang mempelajari sikap individu dan masyarakat menciptakan pilihan (dengan atau tanpa uang) memakai sumber-sumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan insan yang (relatif) tidak terbatas.

Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi kini dan di masa yang akan tiba kepada banyak sekali individu dan kelompok masyarakat. 

 ialah ilmu yang mempelajari sikap individu dan masyarakat menciptakan pilihan  Ilmu Pengetahuan Pengertian Ilmu, Metode dan Hukum Ekonomi

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi mempunyai ruang lingkup mikro dan makro sehingga gampang untuk dipelajari. Keduanya mengatakan batasan dan perkiraan yang jelas.

Ekomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan acara perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain mencakup sikap pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan sikap konsumen tercermin dalam memakai pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan sikap produsen tercermin dalam mengatakan barangnya. Makara inti dalam ekonomi mikro ialah problem penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory). Tujuan dan target analisis ekonomi mikro lebih dititik beratkan kepada bagaimana menciptakan pilihan untuk;
  1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaansumber-sumber,
  2. Mencapai kepuasan yangmaksimum.inti pembahasan ekonomi mikro ialah masalahpenentuan harga, sehingga ekonomi mikro seringdinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan target analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana menciptakan pilihan untuk;
  1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
  2. Mencapai kepuasan yangmaksimum.
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari prosedur bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien semoga kemakmuran masyarakat sanggup dimaksimumkan.

Apabila yang dibicarakan problem produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya bila konsumen maka yang diananlisis ialah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya.

Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat acara ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).

Tujuan dan target analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah:
  1. Sisipermintaan agregate dalam menentukantingkat acara ekonomi, dan
  2. Pentingnyakebijakan dan campur tangan pemerintah.


Metode Ekonomi

Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa ilmu ekonomi mempelajari upaya insan untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Cara pemenuhan kebutuhan insan berkaitan dengan metode-metode pengambilan keputusan dalam ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, kita mengenal dua metode yang mempunyai kegunaan untuk mengambil keputusan, yaitu metode deduktif dan induktif.

a. Metode Deduktif
Metode deduktif bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang telah diuji kebenarannya. Metode deduktif ialah metode pengambilan keputusan untuk hal-hal yang khusus menurut kesimpulan yang bersifat umum. Ilmu ekonomi melalui metode ini mencoba menetapkan cara pemecahan problem sesuai acuan, prinsip hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Penggunaan metode deduktif dalam menganalisis problem ekonomi sanggup dicontohkan dikala kenaikan harga suatu barang mengakibatkan penawaran barang tersebut meningkat. Sebaliknya, kenaikan harga barang akan mengakibatkan turunnya ajakan terhadap barang tersebut. Dalam hal ini berlaku aturan ceteris paribus (faktor yang lain dianggap tetap).

b. Metode Induktif
Metode induksi ialah metode pengambilan keputusan untuk hal-hal umum menurut insiden yang terjadi atau menurut kesimpulan yang bersifat khusus. Keputusan yang diambil menurut metode ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data gosip yang ada dalam realitas kehidupan. Penggunaan metode ini sanggup dicontohkan dikala sebuah produsen telepon genggam mengatakan promo diskon 50 % untuk seluruh produknya. Pemberian diskon ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Pada kenyataannya, produk mereka mengalami peningkatan penjualan. Berdasarkan uraian tersebut sanggup disimpulkan bahwa turunnya harga akan mengakibatkan ajakan naik.


Hukum Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang menyelediki peristiwa-peristiwa. Peristiwa-peristiwa tersebut sanggup diterangkan pola hubungannya melalui aturan ekonomi. Hukum ekonomi ialah kekerabatan antara peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ekonomi. Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak, tetapi berlaku dengan syarat bahwa hal-hal lain yang menjadi faktor pendukung dalam kondisi tetap (ceteris peribus). Dalam aturan ekonomi terdapat kekerabatan yang terjadi di atara tiap insiden ekonomi. Hubungan tersebut ialah kekerabatan kausal dan fungsional.

a. Hubungan kausal
Hubungan kausal (hubungan lantaran akibat) ialah suatu insiden yang muncul dan mengakibatkan terjadinya insiden yang lain. Namun, kejadian ini tidak sanggup berlaku sebaliknya. Hubungan kausal sanggup dicontohkan antara kekerabatan peredaran uang dengan tingkat harga. Ketika jumlah uang yang beredar bertambah maka tingkat harga akan naik. Namun, kenaikan harga barang-barang tidak akan mengakibatkan bertambahnya jumlah uang yang beredar di masyarakat.

b. Hubungan fungsional
Hubungan fungsional ialah kekerabatan saling memengaruhi di antara satu variabel dengan variabel lain serta sanggup berlaku sebaliknya dalam insiden ekonomi. Hubungan ini sanggup dicontohkan dikala ajakan terhadap suatu barang naik sementara penawaran terhadap barang tersebut sedikit maka harga akan naik. Sebaliknya, apabila jumlah penawaran banyak sedang ajakan sedikit maka harga akan turun.

Referensi :
  • Djohanputro,Bramantyo, Prinsip-prinsip Ekonomi makro, PPM, 2005
  • Ferguson,C.E. and J.P Gould, Microeconomic Theory, 4Yh ed.Kuala Lumpur:Irwin,1975
  • Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003
  • Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999
  • https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)

Metodologi Ekonomi Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa sesudah Perang Dunia II merupakan salah satu penggerak utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi yakni model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang memakai konsep anutan uang dalam masyarakat, dari satu distributor ekonomi ke distributor yang lain. 

 ilmu ekonomi telah menyebarkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenome Ilmu Pengetahuan Metodologi Ekonomi (Economic Methodology)
Metodologi Ekonomi
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat sampai hampir semua makalah ekonomi kini memakai salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan sikap distributor yang berubah-ubah.

Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan dipakai sebagai sinonim dari 'metode'.

Masalah-masalah metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan ilmu sosial lain, yaitu:
  1. Pengertian ekonomi;
  2. Cakupan ilmu ekonomi menyerupai yang ditetapkan metodenya;
  3. Prinsip dasar dan kepentingan operasi teori ekonomi;
  4. Individualisme metodologis versus holisme dalam ekonomi;
  5. Aspek penyederhanaan perkiraan bermanfaat dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan peningkatan keuntungan;
  6. Status ekonomi secara ilmiah;
  7. Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori;
  8. Batas dan penggunaan metode eksperimental;
  9. Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi;
  10. Penulisan dan retorika ekonomi; dan
  11. Analisis teori dan praktik dalam ekonomi kontemporer.
Metodologi ekonomi yakni ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berafiliasi dengan ekonomi, termasuk prinsip perihal pertimbangan ekonomi.

a. Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi klarifikasi dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya nih, mengapa bila harga suatu barang naik, undangan terhadapnya cenderung menurun. apa selalu demikian? Penjelasan dan prediksi ini menurut teori-teori tertentu.

Teori merupakan pernyataan atau sekumpulan pernyataan perihal sebab-akibat, aksi-reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori itu diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.

b. Model Ekonomi

Model ekonomi sanggup dipresentasikan secara verbal atau memakai kata2, diagramatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, yang hanya dimengerti oleh para doktor/guru besar ekonomi. Model yang baik itu dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel merupakan ukuran yang nilainya sanggup berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam menentukan variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.

Salah satu pola model ekonomi yang baik yakni Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity di bawah ini. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan kegiatan ekonomi di dunia positif gotong royong hanya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan yang dimiliki sektor perusahaan (dunia usaha). Mengapa model ini dikatakan baik, lantaran dengan memakai unsur-unsur sederhana kita bisa memahami dunia nyata.

c. Metode Deduktif dan Induktif

Metode deduktif yakni suatu metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus menurut kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, undangan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga gula meningkat maka undangan terhadap gula menurun.

Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi yakni deduktif. Tetapi dalam perkembangannya metode ini tidak bisa lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya, menurut teori Adam Smith (Klasik), perekonomian tidak akan pernah mengalami problem besar dan berlarut-larut, lantaran ampuhnya prosedur pasar. Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak ketika itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus), berkembang. 

Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif yakni John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif yakni meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman gres dalam ilmu ekonomi, baik mikro ekonomi maupun makro ekonomi.

d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition

Istilah fallacy of composition mempunyai pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangatlah baik bagi individu, tetapi kalau seluruh individu semuanya hidup hemat, maka undangan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.gimana mau maju ekonomi nya...

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Dalam menjalankan kiprah keilmuannya, ekonom Bering membandingkan dunia positif dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan yakni ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif menunjukan perihal hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh lantaran itu kebenaran pernyataan tersebut sanggup dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan insiden yang gotong royong terjadi. Pernyataan: "Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik" yakni pola pernyataan positif.

Referensi :

  1. Roger E. Backhouse, 2008. "methodology of economics," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  2. Lawrence A. Boland, 1987. "methodology," The New Palgrave: A Dictionary of Economics, v. 3, pp. 455-56.
  3. Daniel M. Hausman, 1989. "Economic Methodology in a Nutshell," Journal of Economic Perspectives, 3(2), pp. 115-127.
  4. Kevin D. Hoover, 1995. "Review Article: Why Does Methodology Matter for Economics?" Economic Journal, 105(430), pp. 715-734.
  5. Kaushik Basu, 2008. "methodological individualism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  6. Harold Kincaid, 2008. "individualism versus holism," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd Edition. Abstract.
  7. F.A. Hayek, 1948. Individualism and Economic Order. Scroll down to chapter-preview links.
  8. George J. Stigler and Paul A. Samuelson, 1963. "A Dialogue on the Proper Economic Role of the State." Selected Papers, No. 7. University of Chicago Graduate School of Business.
  9. James M. Buchanan, 1990. "The Domain of Constitutional Economics,"Constitutional Political Economy, 1(1), pp. 1-18, adapted as "Constitutional Political Economy" in C. K. Rowley and F. Schneider, ed., 2004, The Encyclopedia of Public Choice, v. 2, pp. 60-67.
  10. Kenneth J. Arrow, 1994. "Methodological Individualism and Social Knowledge,"American Economic Review, 84(2), pp. 1-9.
  11. Richard H. Thaler and Cass R. Sunstein, 2008. Nudge: Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness. Yale. Description and preview.
  12. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Definisi Aturan Ekonomi (Economic Law)

Definisi Hukum Ekonomi Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”

 dan secara garis besar diartikan sebagai   Ilmu Pengetahuan Definisi Hukum Ekonomi  (Economic Law)
Defenisi Hukum Ekonomi
Jadi, Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti duduk masalah ekonomi yaitu adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi yaitu suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan di mana insan sanggup memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa). Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum berfungsi untuk mengatur dan membatasi kegiatan ekonomi denganharapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat.

Jadi, Ilmu ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran.

Dalam hal ini, Hukum Ekonomi sanggup didefinisikan sebagai suatu hubungan alasannya yaitu tanggapan atau pertalian bencana ekonomi yang saling berafiliasi satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Atau juga, Hukum ekonomi yaitu suatu hubungan alasannya yaitu tanggapan atau pertalian bencana ekonomi yang saling berafiliasi satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Selain itu Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian.
Hukum Ekonomi di bedakan menjadi dua,yaitu :
  1. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu yang mencakup pengaturan dan fatwa aturan mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara Nasional.
  2. Hukum Ekonomi social, yaitu yang menyangkut pengaturan fatwa aturan mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) insan Indonesia.
Menurut Sunaryati Hartono, aturan ekonomi yaitu penjabaran aturan ekonomi pembangunan dan aturan ekonomi social, sehingga aturan ekonomi tersebut mempunyai dua aspek yaitu :
  1. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi,
  2. Aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara serta merata diantara seluruh lapisan masyarakat.
Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Hukum Ekonomi Pembangunan
Hukum ekonomi pembangunan yaitu yang mencakup pengaturan dan fatwa hukummengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional,
  • Hukum Ekonomi Sosial
Hukum ekonomi sosial yaitu yang menyangkut peraturan fatwa aturan mengenaicara-cara pembegian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam HAM insan Indonesia. Namun ruang lingkup aturan ekonomi tidak sanggup diaplikasikan sebagai satu kepingan darisalah satu cabang ilmu hukum, melainkan merupakan kajian secara interdisipliner dan multidimensional. Atas dasar itu, aturan ekonomi menjadi tersebar dalam pelbagai peraturan undang-undangyang bersumber pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Sementara itu, aturan ekonomi menganut azas, sebagi berikut :
  1. Azas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Azas manfaat.
  3. Azas demokrasi pancasila.
  4. Azas adil dan merata.
  5. Azas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan.
  6. Azas hukum.
  7. Azas kemandirian.
  8. Azas Keuangan.
  9. Azas ilmu pengetahuan.
  10. Azas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam kemakmuranrakyat.
  11. Azas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
  12. Azas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.
Dengan demikian, dalam kala globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan aturan menjadi kabur. Oleh lantaran itu, pertimbangantentang apa yang berkembang secara internasional menjadi begitu penting untuk dijadikan dasar-dasar aturan ekonomi.

Aspek Lain dari Hukum Ekonomi

Aspek dalam aturan ekonomi yaitu semua yang kuat dalam kegiatan ekonomi antara lain yaitu pelaku dari kegiatan ekonomi yang terperinci mempengaruhi bencana dalam ekonomi, komoditas ekonomi yang menjadi awal dari sebuah kegiatan ekonomi, lalu aspek-aspek lain yang mempengaruhi aturan ekonomi itu sendiri menyerupai teladan yang ada di atas, yaitu kurs mata uang, aspek lain yang berafiliasi menyerupai politik dan aspek lain dalam hubungan ekonimi yang sangat kompleks. Selain aspek dalam aturan ekonomi ada juga norma dalam aturan ekonomi yang juga sudah digambarkan dalam banyak sekali teladan yang sudah disebutkan di atas, dimana kalau suatu aspek ekonomi itu mengalami suatu bencana yang menjadi alasannya yaitu maka norma ekonomi itu berlaku untuk menjadikan bagaimana suatu alasannya yaitu mempengaruhi bencana lain yang menjadi tanggapan dari bencana pada alasannya yaitu tersebut. Dapat diartikan bahwa norma aturan ekonomi yaitu aturan-aturan yang berlaku dalam aturan ekonomi tersebut.

Dengan demikian, dalam kala globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas – batas Negara dalam pengertian ekonomi dan aturan menjadi kabur. Oleh lantaran itu, pertimbangan perihal apa yang berkembang secara internasional menjadi begitu penting untuk dijadikan dasar – dasar aturan ekonomi.

Hukum ekonomi dalam kala kini ini mempunyai fungsi memfasilitasi kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk kesjahteraan masyarakat, sedangkan hubungan aturan dalam hal ini yaitu aturan pidana terhadap acara ekonomi yaitu bagaimana aturan pidana dalam hal ekonomi tersebut menjadi hal yang berfungsi mencegah sikap penyimpangan dalam bidang ekonomi yang merugikan masyarakat dan bangsa dalam pelaksanaan globalisasi ekonomi. Sehingga dengan aturan pidana dalam hal ekonomi ini mencegah semua tindakan atau acara yang merugikan masyarakat, lantaran ketika ini masyarakat lebih memperhatikan dan lebih takut akan aturan pidana sebagai konsekuensi dari suatu perbuatan yang menyimpang. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengatur kegiatan ekonomi maka akan didapatkan kegiatan ekonomi yang tidak menyimpang dan tetap menunjukkan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsa.

Hubungan aturan dan ekonomi pada kala kini ini sanggup dibilang sangat penting lantaran aturan sanggup dijadikan sebagai kontrol alam semua tindakan ekonomi yang berlangsung di Negara ini. Karena tanpa kontrol aturan yang jelas, kegiatan ekonomi sanggup dijadikan suatu kegiatan yang menyimpang dan menjadikan kerugian bagi masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan juga merugikan negara.
Asas-asas aturan ekonomi indonesia :
  • Asas manfaat,
  • Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan,
  • Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan,
  • Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan,
  • Asas perjuangan bersama atau kekeluargaan,
  • Asas demokrasi ekonomi, dan
  • Asas membangun tanpa merusak lingkungan.
Dasar aturan ekonomi Indonesia :
  • UUD 1945,
  • Tap MPR,
  • Undang-Undang,
  • Peraturan Pemerintah,
  • Keputusan Presiden,
  • SK Menteri, dan
  • Peraturan Daerah

Ruang Lingkup Hukum Ekonomi

Ruang lingkup aturan ekonomi kalau didasarkan pada pembagian terstruktur mengenai internasional pembagiannya sbb:
  • Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
  • Hukum ekonomi pertambangan.
  • Hukum ekonomi industri, industri pengolahan.
  • Hukum ekonomi bangunan.
  • Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan pariwisata.
  • Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.
  • Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.
  • Hukum ekonomi angkutan.
  • Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.

Referensi :

  1. Budiyanto, Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara, Jakarta: Erlangga 2003 halaman 125
  2. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi">https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
  4. Peter Mahmud Marzuki, 2009. Pengantar Ilmu Hukum. Yang menerbitkan Kencana Prenada Media Gro Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong, 2007. HUKUM DALAM EKONOMI. Penerbit PT Grasindo: Jakartaup: Jakarta.

Ilmu Pengetahuan Pengertian Ilmu Ekonomi

Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi yakni ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti masalah ekonomi yakni adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan insan yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian mengakibatkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

 yakni ilmu yang  mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran Ilmu Pengetahuan Pengertian Ilmu Ekonomi
Adam Smith Bapak Dari Ilmu Ekonomi







Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan hebat ekonomi atau ekonom yakni orang memakai konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi sanggup dibagi dengan beberapa cara, yang paling populer adalahmikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga sanggup dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam administrasi keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga sanggup dipakai dalam bidang-bidang selain bidang moneter, menyerupai contohnya penelitian sikap kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluargadan lainnya.


Hal ini dimungkinkan alasannya yakni intinya ekonomi — menyerupai yang telah disebutkan di atas — yakni ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya yakni teori pasar bebas,teori bulat ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Ada sebuah peningkatan animo untuk mengaplikasikan wangsit dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi yakni "pembuatan keputusan" dalam banyak sekali bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. contohnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago yakni seorang perintis animo ini. Dalam artikel-artikelnya ia membuktikan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk membuktikan sikap manusia. Pendapatnya ini adakala digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun berdasarkan pendapat kritikus, adakala perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menjadikan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para hebat ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

Referensi :

  1. Hardwick, Philip, Khan, Bahadur, and Langmead, Jhon. 1999. An Introduction to Modern Economics. Prentice Hall.
  2. A. Witztum. 2011. Introduction to economics. University of London. 
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi

Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi ialah sebuah bidang kajian perihal pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu perihal sikap dan tindakan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.  

  ialah sebuah bidang kajian perihal pengurusan sumber daya material  individu Ilmu Pengetahuan Pengertian, Cakupan, Sejarah, Tindakan Dan Motif Ekonomi
Ekonomi
Apabila membahas mengenai Pengertian Ekonomi, secara otomatis akan membicarakan perihal ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahas dan mempelajari perihal ekonomi itu sendiri.


Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro. Metodelogi dalam Pengertian Ekonomi menggunakan metode kuantitatif yaitu adanya pergerakan uang atau uang digunakann sebagai alat tukar-menukar dalam masyarakat. Ekonomi mengkombinasi ilmu statistik, ilmu matematika dan teori ekonomi.

A. Pengertian Ekonomi

Istilah dalam Pengertian Ekonomi, berdasarkan bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau aturan atau hukum. Sedangkan berdasarkan istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi ialah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari perihal kegiatan insan berkaitan eksklusif dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diharapkan dalam memenuhi kebutuhan, oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam suatu negara, apakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk. Berikut ini ialah pengertian dan definisi ekonomi berdasarkan dari beberapa jago :
  1. ADAM SMITH, Ekonomi ialah penyelidikan perihal keadaan dan lantaran adanya kekayaan negara.
  2. MILL J. S, Ekonomi ialah sains praktikal perihal pengeluaran dan penagihan.
  3. ABRAHAM MASLOW, Ekonomi ialah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menuntaskan persoalan keperluan asas kehidupan insan melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
  4. HERMAWAN KARTAJAYA, Ekonomi ialah platform dimana sektor industri menempel diatasnya.
  5. PAUL A. SAMUELSON, Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh insan dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh banyak sekali komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
  6. Pengertian ekonomi menurut Aristoteles adalah suatu cabang yang bisa digunakan dengan dua jalan yaitu mungkin sanggup digunakan dan mungkin untuk ditukar dengan barang, jadi ekonomi mempunyai nilai pertukaran dan nilai pemakaian.
  7. Pengertian ekonomi berdasarkan Prof. Paul Anthony Samuelson ialah suatu studi mengenai insan dalam acara hidup mereka dalam sehari-hari untuk memperoleh dan menikmati kehidupan itu.
  8. Pengertian ekonomi berdasarkan Suherman Rosydi ialah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya dalam mengatakan pengertian dan pengetahuan mengenai segala tanda-tanda yang ada di masyarakat yang timbul lantaran adanya perbuatan insan dalam segalaa usahanya untuk segera memenuhi kebutuhan atau untuk sanggup mencapai kemakmuran.
  9. Pengertian ekonomi berdasarkan Jack Hirshleifer ialah studi mengenai keputusan untuk menentukan dalam setiap tindakan yang akan mungkin diambil atau ilmu ekonomi mempelajari juga mengenai segala apa yang terjadi kalau terdapat keputusan bermacam-macam pada orang yang berupaya saling menghipnotis antara satu dengan yang lainnya.
  10. Pengertian ekonomi berdasarkan Case dan Fair ialah suatu studi mengenai bagaimana masyarakat dan individu itu mengambil pilihan dalam menggunakan segala sumber daya yang langka pada apa yang telah disediakan oleh alam dan generasi yang sudah ada sebulumnya.
  11. Pengertian ekonomi berdasarkan Alfred Marshall ialah suatu ilmu yang mempelajari perihal segala kehidupan insan dalam sehari-hari.
  12. Pengertian ekonomi berdasarkan Von Neumann dan Mogenstern ialah suatu disiplin ilmu yang sayang sekali kalau tidak diperlakukan secara tidak ilmiah lantaran seluruh tokohnya telah sibuk mengurusi banyak sekali solusi supaya sanggup menghadapi segala persoalan yang mendesak pada zaman itu.
  13. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Manullang ialah suatu studi yang mempelajari acara masyarakat dalam berupaya untuk mencapai segala kemakmuran dimana kemakmuran itu suatu kondisi dimana insan bisa memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa jasa maupun barang.
  14. Pengertian ekonomi berdasarkan Lipsey ialah suatu studi mengenai pemanfaatan segala sumber daya yang langka dalam memenuhi setiap kebutuhan insan yang tidak pernah ujungnya atau tidak terbatas.
  15. Pengertian ekonomi berdasarkan Samuekon ialah studi yang menganalisis segala laba dan kerugian yang meningkat semua pola tertentu dalam memanfaatkan pemakaian sumber daya.
  16. Pengertian ekonomi berdasarkan Khursid Ahmad ialah suatu perjuangan mensistematiskan dan memahami segala permasalahan ekonomi dan segala sikap insan dengan permasalahan tersebut berdasarkan sudut pandang islam.
  17. Pengertian ekonomi berdasarkan M. Akram Khan ialah suatu ilmu yang mempunyai tujuan dalam mempelajari mengenai kesejahteraan insan yang dicapai dengan mengorganisir segala sumber daya yang ada di bumi atas partisipasi dan kerjasama.
  18. Pengertian ekonomi berdasarkan Amwal ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana tetapkan keputusan yang efektif untuk mengelola segala sumber daya yang ada dalam rangka melaksanakan pemenuhan kebutuhan pada masyarakat atau individu.


B. Cakupan Ekonomi

Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya meliputi sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa potongan ekonomi yang berupa ilmu terapan ibarat produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain ibarat ilmu teknik, manajemen, manajemen bisnis, sains terapan, dan keuangan.

Ada banyak cakupan ekonomi atau sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.

1. Sektor Tradisional: primer, sekunder, tersier

Termasuk dalam sektor primer ialah sektor-sektor yang memanfaatkan eksklusif sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambangan. Beberapa industri manufaktur yang proses produksinya erat dengan sumber daya alam juga seringkali dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam. Sektor ini biasanya merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara berkembang. Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini hanya meliputi sekitar 3% dari total tenaga kerja.

Dari sektor primer, materi mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-sektor yang memproduksi, dan membuat produk simpulan yang siap dikonsumsi, antara lain sektor produksi, dan konstruksi. Sektor ini biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu industri ringan dan industri berat. Industri di sektor ini biasanya menggunakan energi yang sangat besar untuk beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, mengakibatkan timbulnya persoalan lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Russia.

Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang membuat produk berbentuk, sektor tersier ialah sektor jasa yang membuat produk tak berbentuk berupa layanan kepada konsumennya. Pelaku sektor tersier menunjukkan pengetahuan dan waktunya untuk meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain. Produknya antara lain diberikan dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi.

2. Sektor quaterner dan quiner

Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor gres yang disebut sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner mempunyai fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.

C. Sejarah Ekonomi

Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan dari banyak sekali insiden dan dihentikan lupakan lantaran tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman ibarat kini ini. Sejarah konomi ada, semenjak insan telah membuat suatu barang atau jasa.

1. Masa Kuno

Ekonomi ada semenjak insan menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia ibarat emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berafiliasi sosial secara langsung. Sistem tukar barang masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, berbagi ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya berbagi sistem utang-piutang, kontrak legal, dan aturan yang berkaitan dengan praktek bisnis serta properti pribadi. Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem moderen yang digunakan di masa kini.

2. Abad Pertengahan

Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa di Abad Pertengahan menjadikan perubahan besar pada sistem ekonomi.

Sama ibarat di masa kuno, di kala pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup. Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan. Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya sehabis tahun 1513 sehabis pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Di kala ini, uang yang digunakan sudah berbentuk koin logam, khususnya di wilayah Eropa, dan sekitarnya. Jenis logam yang digunakan menghipnotis nilai uang tersebut, yang paling terkenal ialah tembaga, perak, dan emas. Namun, mata uang yang digunakan kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.

Salah satu sistem yang terkenal digunakan kala itu ialah sistem manorial. Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah mandiri yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan kala melaksanakan kegiatan ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada kala ke-5, dan ke-6, ketika penyakit, dan peristiwa kelaparan akhir perang mewabah, mengakibatkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari proteksi di tempat lain.

Petani merupakan pekerjaan yang paling umum. Mereka tersebar di banyak sekali manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian. Pekerjaan lain yang juga terkenal ialah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan jago bedah. Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang simpulan kala pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada kala ke-12, dan ke-13. Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai mempunyai dampak besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan mempunyai dampak politik, dan membentuk serikat. Serikat ini digunakan antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak. Sistem serikat ini pertanda sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang lantaran harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.

Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 mengakibatkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya. Kematian Hitam juga mengatakan imbas yang sama--jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua insiden ini ialah munculnya sistem-sistem gres baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

3. Era Moderen Awal

Dengan semakin mudahnya mendapat modal untuk bertualang, dan memperluas tempat jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa ibarat Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka kemudian mencoba melaksanakan kontrol, dan proteksi terhadap perdagangan dengan membuat bea cukai. Selain lantaran fasilitas modal, perekonomian Eropa juga menguat akhir meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah untuk berbagi kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara.

4. Revolusi Industri

Pada masa revolusi industri yang terjadi di kala ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini menghipnotis kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi lantaran tugas dari berkembangnya ilmu ekonomi di kala ini.

ilmu ekonomi ketika itu dikembangkan oleh ilmuwan ibarat Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan pandangan gres bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan seruan serta pembagian tenaga kerja. Ia beropini bahwa motif utama dari perdagangan ialah laba diri pribadi. Paham ini kemudian menjadi basis yang dikembangkan oleh banyak sekali ilmuwan selanjutnya ibarat Thomas Malthus (1766-1834) yang berbagi pandangan gres pasokan-permintaan untuk memecahkan persoalan populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

5. Pasca-Perang Dunia

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom ibarat Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan pandangan gres perihal pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu pandangan gres dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes beropini bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah sanggup menghapus persoalan ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melaksanakan manipulasi terhadap seruan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak mempunyai prosedur untuk memastikan bahwa semua orang bisa bekerja, karenanya pengangguran sanggup terjadi. Keynes beropini bahwa negara perlu melaksanakan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan seruan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melaksanakan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melaksanakan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga seruan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga sanggup digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti "keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang sehabis John Kenneth Galbrait (190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

6. Akhir Abad ke-20 Dan Awal Abad ke-21

Tren ekonomi dunia berubah sehabis perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat ibarat RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga menghipnotis perkembangan ekonomi khususnya sehabis tahun 2000-2001. Ide perihal sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan lantaran internet telah mengatakan dampak besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang gres yang disebut sebagai bisnis elektronik.

D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial, dan makhluk ekonomi intinya selalu menghadapi persoalan ekonomi. Inti dari persoalan ekonomi yang dihadapi insan ialah kenyataan bahwa kebutuhan insan jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan insan jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
  1. Faktor ekonomi
  2. Faktor lingkungan sosial budaya
  3. Faktor fisik
  4. Faktor pendidikan
  5. Faktor moral


E. Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi ialah sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar lantaran harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Tindakan ekonomi ialah tindakan insan yang didorong oleh perjuangan memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta sanggup melaksanakan pilihan yang sempurna dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional.

1. Pelaku Dari Tindakan Ekonomi

  • Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  • Tindakan ekonomi forum masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
  • Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh forum negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  • Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.

2. Pengelompokan Tindakan Ekonomi

a. Kegiatan produksi;

Yaitu kegiatan produksi ialah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau forum yang melaksanakan kegiatan produksi disebut produsen. Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
  • Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
  1. Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  2. Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  3. Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.
  • Produksi sektor publik dan swasta
  1. Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  2. Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
  • Produksi sektor konsumsi dan investasi
  1. Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  2. Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
Tindakan produsen supaya produksi berjalan terus-menerus yaitu:
  1. Menentukan jenis produk yang tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian materi baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan Distribusi;

Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi supaya hingga kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi ialah penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau forum yang melaksanakan kegiatan distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi ialah menyeimbangkan antara tempat surplus dengan tempat minus barang atau jasa. Agar kegiatan distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi;

Adalah kegiatan untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi sanggup diartikan juga sebagai kegiatan mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau forum yang melaksanakan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.

F. Motif Ekonomi

Pada dasarnya setiap insan melaksanakan kegiatan lantaran dilatar belakangi oleh impian untuk memperoleh suatu hal. Hal ini berlaku pada semua insan tanma kecuali. TIndakan ekonomipun tidak terlepas dari suatu keingnan. impian seseorang menjadi alasan bagi orang tersebut untuk berbuat sesuatu. Keinginan atau kehendak dalam sanubari seseorang itu mendorong orang untuk melaksanakan tindakan demi tindakan tertentu.

Keinginan yang berperan sebagai pendorong itu dinamakan Motif. Kata motif berasal dari bahasa latin yaitu motusyang artinya aktivis atau pendorong. Semua kegiatan ekonomi juga tidak lepas dari impian yang melatar belakanginya. Kaprikornus Pengertian motif ekonomi ialah Alasan atau impian yang mendorong seseorang melaksanakan kegiatan ekonomi.

Motif ekonomi ialah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melaksanakan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek yaitu :
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu impian untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu impian untuk melaksanakan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
  1. Motif memenuhi kebutuhan,
  2. Motif memperoleh keuntungan,
  3. Motif memperoleh penghargaan,
  4. Motif memperoleh kekuasaan, dan
  5. Motif sosial / menolong sesama

Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi

1. Pengertian

  • Motif ekonomi ialah dorongan insan untuk melaksanakan tindakan ekonomi. Motif insan untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
  1. Motif intrinsik ialah impian memperoleh barang atau jasa lantaran dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum lantaran haus.
  2. Motif ekstrinsik ialah impian memperoleh barang dan jasa lantaran dampak dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya lantaran temannya ke sekolah naik sepeda.
  • Motif non-ekonomi ialah impian yang mendorong insan untuk melaksanakan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.

2. Macam-macam motif ekonomi

  • Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran. Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri insan sendiri. Motif ini merupakan hal yang paling masuk akal bagi setiap orang, lantaran pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk sanggup hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan.
  • Motif mencari keuntungan. Motif yang mendorong seseorang melaksanakan tindakan ekonomi untuk memperolehkeuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi supaya yummy dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yang dilakukan pedagang itu lantaran dorongan untuk memperoleh laba dari barang yang dijualnya.
  • Motif mendapat kekuasaan ekonomi. Motif yang mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannyaatau memperluas usahanya hingga ke daerah-daerah.Motif untuk memperoleh penghargaan.
  • Motif yang mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan lantaran keahliannya maupun lantaran jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapat penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.

3. Macam-macam motif non-ekonomi

  • Motif ingin berbuat sosial ialah motif yang mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Motif ini muncul lantaran adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada peristiwa alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama sahabat yang tidak bersekolah lantaran tidak bisa membayar biaya sekolah.
  • Motif kebutuhan estetika ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: impian untuk mempunyai kendaraan beroda empat antik.
  • Motif kebutuhan pengetahuan ialah motif yang dilakukan untuk memenuhi impian insan perihal segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.
  • Motif kebutuhan keamanan ialah motif untuk memenuhi impian akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup.Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan.

G. Prinsip Ekonomi

Secara umum, Pengertian prinsip ekonomi ialah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengobanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. Atau prinsip ekonomi sanggup juga diartikan pengorabanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin atau sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berafiliasi dengan produksi, distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilahekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga. dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip ekonomi merupakan anutan untuk melaksanakan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi ialah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Tujuan melaksanakan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:
  1. Mendapatkan laba yang semaksimal mungkin,
  2. Mengurangi konsumsi supaya tidak boros,
  3. Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya, dan
  4. Memperkecil kerugian dari akhir kesalahan-kesalahan tertentu.
Prinsip Ekonomi memberi kita laba yang pertama ialah sanggup memaksimalkan laba dimana mendapat hasil yang sebesar-besarnya, laba kedua ialah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

a. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Dalam kegiatan produksi ialah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi ialah sebagai berikut :
  1. Mendirikan tempat perjuangan bersahabat dengan materi baku, tenaga kerja atau tempat pemasaran,
  2. Menggunakan tenaga kerja yang terampil,
  3. Memakai materi baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah,
  4. Memakai sumber daya contohnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin,
  5. Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah,
  6. Menentukan harga jual yang menguntungkan,
  7. Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan.

b. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam kegiatan distribusi ialah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan distribusi ialah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kualitas pelayanan,
  2. Penyaluran barang yang sempurna waktu,
  3. Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah,
  4. Membeli barang dari produsen secara langsung,
  5. Menyediakan barang dan jasa yang terkenal bagi konsumen,
  6. Membeli barang di produsen yang tepat,
  7. Menentukan lokasi perusahaan yang berada diantara produsen dan konsumen.

c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi ialah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan konsumsi ialah sebagai berikut :
  1. Membeli barang yang berkualiatas,
  2. Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah,
  3. Membuat daftar barang yang dibutuhkan,
  4. Memilih barang sebelum membelinya,
  5. Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang,
  6. Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita.

d. Macam-Macam Prinsip Ekonomi

Adapun yang menjadi macam-macam prinsip ekonomi ialah sebagai berikut :

1. Prinsip ekonomi konsumen;

Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip ekonomi konsumen misalnya:
  • Memilih barang-barang yang akan dibeli dengan baik dan diadaptasi dengan kebutuhan yang utama dan terpenting.
  • Menentukan barang yang bermutu yang diadaptasi dengan kemampuan daya beli kita.
Contoh tindakan konsumen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Mengadakan tawar-menawar dan menentukan sebelum membeli barang.
  • Membuat skala prioritas kebutuhan.
  • Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan.
  • Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
  • Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
  • Berusaha untuk mencari pelengkap penghasilan.

2. Prinsip ekonomi produsen;

Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan. Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Menggunakan materi mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
  • Memilih dan tetapkan barang-barang yang akan diproduksi.
  • Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi supaya biaya produksi sanggup ditekan serendah-rendahnya.
  • Membuat analisis kebutuhan pasar supaya barang yang diproduksi sanggup laku terjual.
  • Produsen selalu berusaha supaya hasil produksinya sanggup dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan bisa bersaing.
  • Menentukan lokasi pabrik yang bersahabat materi baku.
  • Memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

3. Prinsip ekonomi distributor/pedagang;

Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapat barang yang berkualitas sehingga sanggup dijual kembali dengan tujuan mendapat keuntungan. Contoh tindakan pedagang yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya:
  • Penjual harus melaksanakan pemilihan terhadap barang yang akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapat barang yang baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga yang menguntungkan.
  • Menyediakan barang dan jasa yang paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
  • Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
  • Membeli barang secara eksklusif dari produsen sehingga harganya lebih murah dan laba yang diperoleh lebih maksimal.

e. Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi ialah :
  1. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan/tindakan selalu menggunakan nalar sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya,
  2. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang,
  3. Bertindak hemat; yang artinya seseorang dalam melaksanakan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan,
  4. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak hingga kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya,
  5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melaksanakan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.

f. Manfaat Penggunaan Prinsip Ekonomi

Adapun manfaat dari penggunaan prinsip ekonomi ialah :
  1. Mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga sanggup memperoleh laba yang maksimal,
  2. Bekerja hemat, cepat, dan sempurna sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan,
  3. Mencapai tujuan dengan sempurna waktu dan berhasil sehingga sanggup mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan,
  4. Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi,
  5. Hidup lebih maju dalam persaingan yang sehat.

Referensi :

  1. "Sectors of the Economy". Rosenberg, Matt (in Inggris). About.com. Diakses tangga l8 Maret 2015.
  2. Charles F. Horne, Ph.D. (1915). "The Code of Hammurabi : Introduction". Yale University. Diakses tanggal September 14, 2007.
  3. Sheila C. Dow (2005), "Axioms and Babylonian thought: a reply", Journal of Post Keynesian Economics 27 (3), p. 385-391.
  4. "Economy in the Middle Ages". Newman, Simon (in Inggris). thefinertimes.com. Diakses tanggal 8 Maret 2015. 
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi 
  6. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi 
  7. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi