Showing posts sorted by date for query pengertian-sistem-ekonomi-economic. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query pengertian-sistem-ekonomi-economic. Sort by relevance Show all posts

Ilmu Pengetahuan Sejarah Ekonomi (Economic History)

Sejarah Ekonomi Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun menurut peninggalan-peninggalan dari banyak sekali insiden dan dihentikan lupakan lantaran tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman ibarat kini ini. Sejarah konomi ada, semenjak insan telah membuat suatu barang atau jasa. 

Sejarah merupakan insiden masa lampau yang disusun menurut peninggalan Ilmu Pengetahuan Sejarah Ekonomi (Economic History)
Sejarah Ekonomi

A. Masa Kuno

Ekonomi ada semenjak insan menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar aktivitas perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang dipakai untuk mengukur berat jelai. Satuan ini lalu dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia ibarat emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berafiliasi sosial secara langsung. Sistem tukar barang masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang dipakai semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, membuatkan ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya membuatkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan aturan yang berkaitan dengan praktek bisnis serta properti pribadi. Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem moderen yang dipakai di masa kini.

B. Abad Pertengahan

Wabah Kematian Hitam yang menyerang Eropa di Abad Pertengahan menimbulkan perubahan besar pada sistem ekonomi.

Sama ibarat di masa kuno, di kurun pertengahan aktivitas ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup. Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan. 

Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya sehabis tahun 1513 sehabis pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Di kurun ini, uang yang dipakai sudah berbentuk koin logam, khususnya di wilayah Eropa, dan sekitarnya. Jenis logam yang dipakai menghipnotis nilai uang tersebut, yang paling terkenal ialah tembaga, perak, dan emas. Namun, mata uang yang dipakai kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.

Salah satu sistem yang terkenal dipakai kala itu ialah sistem manorial. Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah sanggup bangkit diatas kaki sendiri yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan kala melaksanakan aktivitas ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada kurun ke-5, dan ke-6, ketika penyakit, dan tragedi kelaparan akhir perang mewabah, mengakibatkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari pemberian di tempat lain.

Petani merupakan pekerjaan yang paling umum. Mereka tersebar di banyak sekali manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian. Pekerjaan lain yang juga terkenal ialah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan jago bedah. Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang final kurun pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada kurun ke-12, dan ke-13. Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai mempunyai efek besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan mempunyai efek politik, dan membentuk serikat. Serikat ini dipakai antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak. Sistem serikat ini mengambarkan sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang lantaran harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.

Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 mengakibatkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya. Kematian Hitam juga menunjukkan imbas yang sama--jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua insiden ini ialah munculnya sistem-sistem gres baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

C. Era Moderen Awal

Dengan semakin mudahnya mendapat modal untuk bertualang, dan memperluas kawasan jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa ibarat Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka lalu mencoba melaksanakan kontrol, dan perlindungan terhadap perdagangan dengan membuat bea cukai.


Selain lantaran akomodasi modal, perekonomian Eropa juga menguat akhir meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut memakai harta gereja yang berlimpah untuk membuatkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara.

D. Revolusi Industri

Pada masa revolusi industri yang terjadi di kurun ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini menghipnotis kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi lantaran tugas dari berkembangnya ilmu ekonomi di kurun ini.

ilmu ekonomi ketika itu dikembangkan oleh ilmuwan ibarat Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan inspirasi bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan undangan serta pembagian tenaga kerja. Ia beropini bahwa motif utama dari perdagangan ialah laba diri pribadi. Paham ini lalu menjadi basis yang dikembangkan oleh banyak sekali ilmuwan selanjutnya ibarat Thomas Malthus (1766-1834) yang membuatkan inspirasi pasokan-permintaan untuk memecahkan persoalan populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

E. Pasca - Perang Dunia

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom ibarat Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan inspirasi perihal pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu inspirasi dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes beropini bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah sanggup menghapus persoalan ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melaksanakan manipulasi terhadap undangan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak mempunyai prosedur untuk memastikan bahwa semua orang sanggup bekerja, jadinya pengangguran sanggup terjadi. Keynes beropini bahwa negara perlu melaksanakan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan undangan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melaksanakan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melaksanakan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga undangan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga sanggup dipakai sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti "keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang sehabis John Kenneth Galbrait (190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

F. Akhir Abad ke-20 Dan Awal Abad ke-21

Tren ekonomi dunia berubah sehabis perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat ibarat RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga menghipnotis perkembangan ekonomi khususnya sehabis tahun 2000-2001. Ide perihal sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan lantaran internet telah menunjukkan efek besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang gres yang disebut sebagai bisnis elektronik.

Referensi :

  1. Sheila C. Dow (2005), "Axioms and Babylonian thought: a reply", Journal of Post Keynesian Economics 27 (3), p. 385-391.
  2. Charles F. Horne, Ph.D. (1915). "The Code of Hammurabi : Introduction". Yale University. Diakses tanggal September 14, 2007.
  3. "Economy in the Middle Ages". Newman, Simon (in Inggris). thefinertimes.com. Diakses tanggal 8 Maret 2015.
  4. "Sectors of the Economy". Rosenberg, Matt (in Inggris). About.com. Diakses tangga l8 Maret 2015.
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)

Tindakan Ekonomi Tindakan ekonomi yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar alasannya harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  yakni sebuah istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang  dilandasi oleh piliha Ilmu Pengetahuan Tindakan Ekonomi ( Economic Action)
Tindakan Ekonomi
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Tindakan ekonomi yakni tindakan insan yang didorong oleh perjuangan memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. 
Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta sanggup melaksanakan pilihan yang sempurna dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi rasional.

1. Pelaku dari tindakan ekonomi

  • Tindakan ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  • Tindakan ekonomi forum masyarakat; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yang lainnya.
  • Tindakan ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh forum negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  • Tindakan ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yang bersangkutan.

2. Pengelompokan tindakan ekonomi

a. Kegiatan produksi; 

Yaitu acara produksi yakni acara untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau forum yang melaksanakan acara produksi disebut produsen. Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier
  • Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  • Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  • Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.
2. Produksi sektor publik dan swasta
  • Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  • Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.
3. Produksi sektor konsumsi dan investasi
  • Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  • Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.
Tindakan produsen supaya produksi berjalan terus-menerus yaitu:
  1. Menentukan jenis produk yang tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian materi baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi yang tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan distribusi; 

Adalah suatu proses penyebarluasan hasil produksi supaya hingga kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi yakni penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau forum yang melaksanakan acara distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi yakni menyeimbangkan antara kawasan surplus dengan kawasan minus barang atau jasa. Agar acara distribusi sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi; 

Adalah acara untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi sanggup diartikan juga sebagai acara mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau forum yang melaksanakan acara konsumsi disebut konsumen. Tindakan yang perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yang diperoleh.

Referensi :

  1. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  2. Imam Asngari, 2004. Pengantar Ekonomi Makro, Forum Heds-FE Unsri, Inderalaya.
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Pengertian, Fungsi Dan Jenis Sistem Ekonomi

Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi Sistem perekonomian ialah sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan fundamental antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya ialah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.

Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

 Sistem perekonomian ialah sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan s Ilmu Pengetahuan Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi
Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga sanggup dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian bersiklus (planned economies) menunjukkan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Secara sederhana sistem ekonomi ialah kemampuan atau cara negara dalam mengatur dan menjalankan acara perekonomiannya.

Sistem ini dipakai oleh masyarakat untuk mengatasi permasalahan ekonomi. Sistem ekonomi dibentuk dengan tujuan membentuk acara ekonomi masyarakat yang saling toleransi, tertib dan tidak saling merugikan satu sama lain.
  • Setiap negara mempunyai tujuan yang sama dalam membangun sistem ekonomi. Berikut ialah tujuan negara menerapkan sistem ekonomi, yaitu :
  • Meningkatkan kemakmakmuran dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
  • Meratakan distribusi pendapatan di aneka macam golongan.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan kestabilitas ekonomi.
  • Memperluas lapangan pekerjaan sehingga sanggup mengurangi pengangguran.
  • Menentukan jenis, jumlah, dan cara atau teknik menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
  • Mengalokasikan Produk Nasional Bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, menggantikan stok modal, dan investasi.
  • Mendistribusikan Pendapatan Nasional (PN) diantara anggota masyarakat sebagai upah atau gaji, laba perusahaan, bunga, dan sewa.
  • Memelihara dan meningkatkan hubungan kolaborasi ekonomi dengan luar negeri.

Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli

Berikut ini ialah beberapa jago yang mengemukakan pengertian sistem ekonomi, yaitu :

Chester A Bemand mengemukakan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bab itu mempunyai ciri dan batas tersendiri.

Dumairy (1966) beropini bahwa pengertian sistem ekonomi ialah sistem yang mengatur dan hubungan ekonomi antara insan dan pembentukan kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, maka dikatakan juga bahwa sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan pandangan mereka, teladan dan filsafat hidup di mana beliau beristirahat.

Gilarso (1992 : 486). Pengertian sistem ekonomi berdasarkan Gilarso ialah cara untuk mengkoordinasikan sikap keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam acara menjaankan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis , dan kekacauan sanggup dihindari.

Gregory Grossman dan M. Manu. Pengertian sistem ekonomi berdasarkan Gregory Grossman dan M. Manu ialah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling bekerjasama dan berinteraksi melainkan juga hingga tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.

Mc. Eachren. Sistem ekonomi sanggup diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang dihasilkan.

M. Hatta, Menurutnya, sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan.

L.James Havery, beropini bahwa sistem ekonomi ialah mekanisme logis serta rasional untuk sanggup merancang suatu rangkaian komponen yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya , dengan maksud untuk mempunyai kegunaan sebagai suatu kesatuan dalam perjuangan mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.


Fungsi Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi mempunyai fungsi berikut ini:
  • Sebagai penyedia dorongan guna berproduksi.
  • Mengoordinasi acara individu dalam suatu perekonomian.
  • Pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar bisa terealisasi ibarat yang telah diharapkan.
  • Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

Perekonomian Terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud ajaran Karl Marx, komunisme ialah sistem yang mengharuskan pemerintah mempunyai dan memakai seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus menunjukkan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya memakai sistem ekonomi ini hingga simpulan kala ke-20. Namun dikala ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang memakai sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Sistem Ekonomi Tradisional

Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga sanggup bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya.

Perekonomian Pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk membuat sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Perekonomian Pasar Campuran

Perekonomian pasar adonan atau mixed market economies ialah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara ibarat Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi acara ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melaksanakan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Berikut ialah jenis-jenis sistem ekonomi yang berlaku diberbagai negara :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional ialah sistem ekonomi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dilakukan secara sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Masyaraat yang menganut sistem ekonomi tradisional bergantung pada sumber daya alam.

Sistem ini secara sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan. Akan tetapi, dibeberapa kawasan terpencil atau pedalaman sistem ini masih berlaku. Misalnya, pasar tukar barang Wulandoni dan Labala yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional ialah :

  • Menggunakan sistem tukar barang dalam pemenuhan kebutuhan.
  • Proses produksi dan distribusi terbentuk alasannya ialah kebiasaan (tradisi) masyarakat.
  • Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
  • Produksi dilakukan dengan cara sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  • Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan dan gotong royong.
  • Masyarakat sangat bergantung pad alam sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, terdapat kelebihan dan kelemahan dalam sistem ekonomi.

Berikut ialah kelebihan dari sistem ekonomi ialah :

  • Tidak terdapat persaingan perjuangan alasannya ialah seluruh acara dilakukan berdasarkan kebiasaan.
  • Membentuk kehidupan masyarakat yang menjunjung kebersamaan.
  • Kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer rumah tangga.
  • Keadaan perekonomian lebih stabil.

Kelemahan dari sistem ekonomi radisional adalah, sebagai berikut.

  • Masyarakat sulit berkembang alasannya ialah menggangga tabu setia perubahan yang terjadi.
  • Kegiatan ekonomi tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi hanya untuk memenuhi kebutuha sendiri.
  • Kegiatan ekonomi yang dilakukan masih sederhana sehingga alokasi sumberdaya menjadi tidak efisien.
2. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal bebas/kapitalistik juga disebut dengan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi liberal masyarakat lebih bebas mengatur dan memilih acara ekonomi sesuai dengan kemampuan.

Dalam sistem ini kiprah pemerintah dala setiap acara ekonomi hampir tidak ada. Contoh negara yang menerapkan sistem ini ialah Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Prancis. Berikut ini ialah ciri-ciri sistem ekonomi liberal, diantaranya :

  • Sumber-sumber produksi bisa dimiliki oleh individu atau masyarakat.
  • Masyarakat terdiri dari 2 golongan, yaitu pemiliki modal atau kapitais dan pekerja.
  • Pemilik modal berhak mempunyai sumer-sumber produksi.
  • Peran pemerintah dalam acara eknomi sangat kecil.
  • Kegiatan perekonomian mempertimbangkan keadaan pasar.
  • Terjadi persaingan yang ketat guna memperoleh laba sebesar-besarnya.
Berikut ini merupakan kelebihan dari sistem ekonomi liberal, yaitu :

  • Menumbuhkan kreasi dan inisiatif masyarakat dalam melakuka acara ekonomi.
  • Kegiatan produksi mempunyai efektifitas dan esensiensi tinggi alasannya ialah berorientasi ada keuntungan.
  • Barang yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga daya saingnya lebih tinggi.
  • Setiap individu bebas mempunyai sumber daya produksi.
Kelemahan dari sistem ekonomi liberal ialah sebagai berikut.

  • Adanya persaingan bebas yang tidak sehat.
  • Terjadi monopoli sumber-sumber produksi oleh pemilik modal.
  • Perekonomian cenderung tidak stabil.
  • Sulitnya mewujudkan ppemerataan distribusi pendapatan.
  • Masyarakat pemilik modal besar akan menguasai perekonomian dan masyarakat yang tidak mempunyai modal sebagai pekerja atau buruh.
3. Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)

Sistem ekonomi terpusat atau komando ialah sistem perekonomian yang menginginkan kemakmuran masyarakat secara merata sehingga tidak terjadi penindasan ekonomi.Sistem ekonomi terpusat disebut sebagai terpusat alasannya ialah terdapat kiprah pemerintahan yang sangat dominan. Pemerintah menguasai, mengatur, dan mengendalikan acara ekonomi masyarakat.

Tindakan pemerintah tersebut dilakukan guna membuat keadilan dalam distribusi pendapatan. Pemerintah mempunyai kiprah penting dalam pengamilan keutusan, sedangkan masyarakat hanya melaksanakan kiprah tersebut. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi liberal ialah Rusia, Tiongkok, Korea Utara dan Kuba.

Ciri-Ciri sistem ekonomi terpusat ialah :

  • Alat dan produksi dikuasai oleh negara.
  • Seluruh kebijakan dalam pemerintahan diatur oleh pemerintah.
  • Jenis ekerjaan dan pembagian kerja diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
  • Tidak ada kebebasan individu untuk berkreasi dan berinisiatif dalam bidang ekonomi.
  • Hak milik individu atau perorangan tidak diakui.
Berikut ini merupakan kelebihan dari sistem ekonomi terpusat, yaitu :

  • Tanggung jawab dibebankan kepada pemerintah secara utuh.
  • Pemerintah dengan gampang sanggup mengendalikan keadaan perekonomian.
  • Pemerintah sanggup ikut campur dalam pembentukan harga pasar.
  • Pemerintah distribusi pendapatan gampang dilakukan.
  • Keadaan perekonomian relatif stabil sehingga jarang terjadi krisis.
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat yaitu :

  • Mematikan daya kreasi dan inisiatif individu.
  • Terdapat monopoli pemerintah yang merugikan masyarakat.
  • Kebebasan masyarakat untuk memenuhi sumber daya produksi dibatasi.
4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi adonan ialah adonan dari sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi liberal. Sumber daya dialokasikan oleh swasta dan pemerintah. Ada sinergi antara pemerintah dan swasta dalam memecahkan persoalan ekonomi suatu negara.

Pemerintah bereran dalam pengawasan dan pengendalian acara perekonomian. Swasta diberi kebebasan memilih acara perekonomian yang ingin dilakukan. Sistem ekonomi adonan diterapkan oleh negara-negara didunia.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi adonan ialah :

  • Peran pemerintah dan individu (swasta) terjadi secara seimbang.
  • Modal dan sumber daya yang penting bagi masyarakat dikuasai oleh pemerintah.
  • Pemerintah berperan membuat peraturan, kebijakan, dan mengawasi acara swasta.
  • Persaingan sanggup dilakukan selama tidak merugikan orang lain.
Berikut ini merupakan kelebihan sistem ekonomi campuran, yaitu :

  • Keadaan perekonomian relatif stabil.
  • Pemerataan distribusi pendapatan gampang dilakukan.
  • Meminimalkan acara monopoli oleh pihak swasta.
  • Sektor-sektor strategis dikuasai oleh pemerintah.
  • Pemerintah fokus membuatkan perjuangan mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kelemahan dari sistem ekonomi adonan ialah :

  • Adanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat beragam.
  • Timbul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) alasannya ialah kurang pengawasan dari pemerintah.
  • Campur tangan pemerintah yang terlalu berpengaruh memungkinkan berkembangnya sistem ekonomi terpusat atau komando.

Referensi :

Ilmu Pengetahuan Problematika Ekonomi (Economic Problems)

Problematika ekonomi - Ekonomi yakni salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan dilema keperluan asas kehidupan insan melalui pemanfaatan segala sumber daya ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip dan teori tertentu dalam suatu ekonomi yang di anggap efektif dan efisien (Abraham Maslow).

Pada dasarnya ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari wacana bagaimana insan bisa untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, jadi permasalahan di dalam ekonomi sudah menjadi hak mutlak setiap manusia, dari sisi lain ekonomi yakni permasalahan yang paling banyak di bicarakan baik itu di kalangan masarakat, media masa dan pemerintahan,

  yakni salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan dilema  keperluan asas k Ilmu Pengetahuan Problematika ekonomi  (Economic Problems)
Problematika ekonomi  (Economic Problems)

Di Negara kita ini banyak sekali kita menemukan permasalahan ekonomi, dan pemerintah berupaya selalu memerangi permasalahan tersebut, namun walaupun hingga kini semuanya belum sanggup terealisasi dengan baik, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik selalu aktif di dalam memerangi permasalahan ini. Contoh kecil apa yang harus kita lakukan untuk memerangi krisis permasalahan ekonomi yakni dengan berusaha berguru dengan giat, berusaha mencari wawasan yang luas wacana dunia ekonomi dan rajin membayar pajak.

Problem terbesar yang dihadapi Indonesia ketika ini yakni dilema ekonomi atau lapangan pekerjaan. Khususnya, untuk jaminan penyediaan lapangan kerja.

Ada beberapa opini atau faktor yang menciptakan terjadinya banyak permasalahan perekonomian di negri kita sebagai berikut:

  yakni salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan dilema  keperluan asas k Ilmu Pengetahuan Problematika ekonomi  (Economic Problems)
Problematika Ekonomi

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang sanggup dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi sanggup dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang sanggup dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang menyerupai Indonesia sering terkendala dilema modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak aneh untuk menunjang acara ekonominya.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akhir langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menimbulkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan acara ekonomi masyarakat.

2. Tingkat Pengangguran Tinggi

Pengangguran yakni orang yang tidak bekerja, atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, pengangguran di sebabkan lantaran jumlah pencari pekerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada untuk bisa menyerapnya, sehingga pengangguran akan mempengaruhi dengan menurunnya daya beli setiap masarakat lantaran kehidupannya harus mengurangi pengeluaran konsumtifnya, pengangguran yang berkepanjangan akan menimbulkan imbas psikologis bagi sipenganggur dan keluarganya, sehingga mengganggu pertumbuhan pembangunan ekonomi.

Masalah pengangguran ini sangatlah serius lantaran tingkat pengagguran di Indonesia sangatlah tinggi. Terpusatnya acara perekonomian di negara kita yaitu di ibu kota menciptakan sirkulasi uang sebagian besar terdapat dan tumbuh di sana.

Sehingga masyarakat beranggapan bahwa bekerja disana sangat menjanjikan dan jauh lebih baik tanpa mempertimbangkan aspek keahlian dan keterampilan, modal yang di miliki, serta kesiapan secara psikologi terjun ke dalam dunia usaha. Dari tahun ke tahun angka ketergantungan antara penduduk usia produktif atau angkatan kerja dengan penduduk bukan angkatan kerja semakin tinggi, hal ini bisa menimbulkan banyak sekali dilema sosial menyerupai kriminalitas dan kejahatan lainnya.

Macam-macam pengangguran:
  • Pengangguran Friksional yaitu pengangguran yang terjadi lantaran seseorang menentukan lebih baik menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik,yang memperlihatkan kesejahteraan lebih dan tingkat upah yang lebih tinggi.
  • Pengangguran Struktural yaitu pengangguran yang terjadi lantaran seseorang di berhentikan dari pekerjaannya (PHK) lantaran adanya dilema keungan atau perusahaan yang sedang mengalami kemunduran sehingga terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja yang di miliki.
  • Pengangguran Teknologi yaitu pengangguran yang terjadi lantaran adanya perubahan pemakaian sumber daya insan menjadi teknologi, lantaran keterbatasan tenaga insan juga ketidakmampuan insan menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar atau banyak sedangkan teknologi atau mesin lebih bisa di andalkan lantaran bisa menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar dalam waktu yang lebih singkat serta lebih efektif dan efisien.
  • Pengangguran Siklikal yaitu pengangguran yang terjadi lantaran adanya pemutusan hubungan kerja hal ini akhir adanya resesi ekonomi pada suatu negara, pengangguran ini hampir menyerupai dengan pengangguran struktural namun cakupannya lebih luas.
  • Pengangguran Musiman yaitu pengangguran yang di pengaruhi oleh musim. Biasanya terjadi dalam bidang pertanian lantaran adanya isu terkini tanam tertentu.
Beberapa langkah juga solusi yang pernah di tempuh pemerintah dalam hal mengatasi permasalahan pengangguran di indonesia diantaranya: a) Pertama yakni mengatasi dilema kependudukan, lantaran tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang sudah melebihi dari prediksi BKKBN dalam programnya yaitu KB (Keluarga Berencana), pertumbuhan ini mengakibtkan kurang meratanya tingkat pendapatan, pembangunan juga ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Perlu adanya kontrol dalam menangani dilema tersebut sehingga tidak akan terjadi ledakan penduduk yang bisa menambah banyak sekali permasalahan yang sedang dihadapi. b) Alokasi APBN dan APBD yang sempurna sasaran, diharapkan dengan alokasi yang sempurna target segala macam pembiayaan dalam pengeluaran dan pemasukan bisa di atasi. Anggaran tersebut bisa dipakai secara efektif guna membuka lapangan kerja baru, pendidikan keterampilan, juga seminar-seminar atau penyuluhan mengenai berwiraswasta hingga masyarakat bisa untuk menyebarkan perjuangan sendiri, c) Pendidikan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, sehingga tenaga kerja tidak terkonsentrasi pada satu tempat dan di upayakan menimbulkan suatu daerah industri gres untuk menyokong perekonomian di seluruh indonesia. Hal ini akan menciptakan pemerataan di banyak sekali daerah dalam tujuannya menciptakan pusat-pusat perekonomian.

3. Tingkat Kemiskinan Tinggi

Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup mencakup makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akhir berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak sanggup hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.

Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas kuliner sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

Tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5juta jiwa atau 11,4% dari jumlah penduduk Indonesia, namun lantaran krisis prekonomian yang berkepanjangan sehingga di pertengahan 1997 jumlah meningkat menjadi 47juta jiwa atau setara 23,5% dari jumlah penduduk Indonesia, sehingga pemerintah menanggulangi kemiskinan dengan cara jadwal IDT( Inpres Desa Tertinggal ), KUK ( Kredit Usaha Kecil ), KMKP ( Kredit Modal Kerja Permanen ) dan GN-OTA jadwal wajib belajar, sehingga penduduk miskin masih sanggup bersekolah dengan adanya pemberian dari pemerintah dengan membebaskan biyaya sekolah, buku-buku yang di pinjamkan dari pemerintah, sehingga tujuan pemerintah sangat baik demi kelangsungan SDM yang baik di kemudian hari.

4. Tingginya Nilai Inflasi

Inflasi yakni suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum terus-menerus yang berkaitan dengan prosedur pasar yang sanggup disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, konsumsi masarakat meningkat, tingginya likuiditas sehingga memicu konsumsi dan jiga hingga termasuk juga akhir adanya ketidak lancaran distribusi barang. Sehingga inflasi juga merupakan proses penyebab menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Nilai Inflasi akan sangat kuat bagi kondisi prekonomian suatu negara, termasuk Indonesia, sehingga Indonesia juga termasuk kategori inflasi yang cukup tinggi sehingga banya dilema ekonomi susulan yang terjadi lantaran inflasi, selain itu inflasi di Indonesia sangatlah sensitif gampang sekali naik. Misal walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga tomat beberapa waktu kemudian sanggup mempengaruhi inflasi dan prekonomian di negri kita.

Pengertian Inflasi berdasarkan sebab-sebab kemunculannya,yaitu:
  • Inflasi lantaran naiknya seruan yaitu inflasi yang terjadi lantaran adanya tanda-tanda naiknya seruan secara umum, sehingga sesuai dengan aturan seruan maka hargapun secara umum akan cenderung naik,
  • Inflasi yang terjadi lantaran naiknya biaya produksi, hal ini terjadi lantaran naiknya harga lebih tinggi dibanding biaya produksi, menyerupai naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga materi baku dan penolong, juga sejenisnya. Jika ini yang terjadi hasilnya yakni lebih jelek dari inflasi yang biasa disebabkan lantaran naiknya seruan masyarakat.
Dari asalnya Inflasi sanggup dibedakan menjadi:
  • Inflasi yang berasal dari dalam negeri yaitu inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri, menyerupai halnya peredaran uang di dalam negeri yang terlalu banyak. Peredaran uang yang terlalu banyak akan menimbulkan kepercayaan masyarakat kepada uang menjadi berkurang lantaran mendapat uang relatif mudah, dengan kata lain jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sehingga kalau hasil produksi tidak meningkat maka orang lebih menghargai barang dari pada uang, sehingga kalau barang tersebut dijual, tentulah dengan harga yang tinggi. Jika semua komoditi mengalami demikian, maka muncul lah inflasi.
  • Inflasi yang berasal dari luar negeri yaitu terjadi lantaran adanya sistem impor barang yang mempunyai harga tinggi sehinga ketika barang atau produk tersebut di pasarkan ke dalam masyarakat akan menimbulkan gejolak ekonomi yang menimbulkan nilai tukar uang dalam negeri menjadi turun.
Ketika semua elemen perekonomian terjadi ketimpangan apalagi di tambah dengan menurunnya tingkat produksi dalam banyak sekali kebutuhan maka ketidakstabilan ekonomi dalam negeri akan semakin parah, proses untuk mengembalikannya menyerupai ke keadaan semula tidaklah semudah yang di bayangkan, perlu adanya kerjasama antara semua pihak dalam mencari solusi yang sempurna dan kemampuan untuk menentukan kebijakan yang sempurna menjadi tugas yang sentral untuk dilakukan. Cepat dan sempurna dalam mengambil keputusan demi terciptanya suasana perekonomian yang aman juga terkontrol merupakan kewajiban semua pihak yang terlibat.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dilema Inflasi adalah:
  • Peningkatan mutu dan standar produk yang di produksi, dengan demikian produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk luar negeri, kualitas yang terjaga serta kepuasan konsumen bisa menjadi nilai plus bagi produk dalam negeri, perputaran uang pun akan terjadi di dalam negeri dan hal ini bisa menekan angka impor barang dari luar negeri serta peningkatan devisa atau cadangan kas negara untuk dipakai keperluan belanja negara lainnya. Dengan kata lain kesejahteraan akan meningkat dan perekonomian negara lebih aman dari gangguan resesi ekonomi dunia,
  • Kontrol penuh terhadap sistem perekonomian, tugas pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi sangatlah penting, ketika terjadi suatu pergolakan yang menimbulkan kekacauan wewenang pemerintah dalam mengatur kemudian lintas perekonomian harus berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat. Kondisi yang aman sangat memungkinkan terjadinya perkembangan ekonomi ke arah yang lebih maju,
  • Bersinergi dalam pembangunan dan pengawasan ekonomi , adanya penyatuan setiap elemen-elemen perekonomian sanggup menciptakan segala tantangan baik dari luar maupun dari dalam negeri bisa untuk di lewati secara tepat, lantaran penting dalam hal penciptaan suatu sistem ekonomi setiap elemen ikut terlibat di dalamnya sehingga semua aspek perekonomian sanggup andil besar dalam perkembangan dan pengawasan ekonomi indonesia.
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya seruan agregat, sementara seruan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya acara perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan seruan dan inflasi dorongan biaya.

5. Faktor Keterbelakangan

Masalah timbulnya ekonomi yang jelek sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan dan pemerataan, menjadikan rendahnya pelayanan kesehatan, kurangnya terpelihara akomodasi umum, menurunnya kedisiplinan masarakat, rendahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal,produktivitas kerja dan lemahnya management usaha, dengan adanya permasalahan ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan SDM dengan cara membuka luas ke jalan internasional dengan melaksanakan pertukaran pelajar, dan saling bertukar teknologi di negara yang sudah maju.

6. Regulasi Ekonomi

Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang di anggap tidak sempurna bagi kondisi prekonomian Indonesia dengan masuk dalam anggota CAFTA yang pada akhirnya menimbulkan membanjirnya dengan bebas produk-produk luar yang nilai jualnya lebih rendah dari Indonesia sehingga mempengaruhi produk lokal yang menimbulkan menurunnya produktifitas di dalam perindustrian lokal.

7. Kelangkaan Bahan Pokok

Kelangkaan materi pokok menjadi momen yang menjadi permasalahan yang sering muncul, permasalahan ini juga penyebab faktor utama permasalahan prekonomian yang tidak mementu dengan alat transportasi , jalan umum yang tidak layak menimbulkan distributor materi pokok menjadi terhambat, yang menimbulkan kelangkaan materi pokok. Kemajuan zaman pun mempengaruhi missal dengan berkembangnya teknologi di masa depan juga tercipta lapangan kerja dan indurstri industri besar sehingga dampanya menggeser lahan cocok tanam menjadi daerah industri yang menimbulkan menurunnya produktifitas pangan atau materi pokok menjadi langka.

8. Kesenjangan Penghasilan

Penghasilan dipakai masyarakat untuk memenuhi banyak sekali kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk memenuhi banyak sekali kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.

Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh lantaran itu, dibutuhkan tugas pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial masyarakat.

9. Hutang Luar Negeri

Indonesia mempunyai hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari USD 100 miliar. Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia yakni negara dengan hutang luar negeri terbesar ke-3 di dunia sesudah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus menumpuk tersebut menimbulkan terjadinya banyak sekali dilema perekonomian menyerupai nilai mata uang Rupiah yang terus menurun.

10. Defisit Anggaran

APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit yakni ketika ketika anggaran belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya yakni korupsi, sikap pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak sempurna sasaran.

11. Ketidakmampuan Industrial

Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada industri besar, industri tersebut niscaya milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi, materi baku, dan teknologi asing. Padahal kita mempunyai sumber daya alam dan sumber daya insan yang sangat besar. Namun lantaran kita tidak sanggup mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta pemberian asing. Akibatnya, sebagian laba dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya mendapat pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.
12. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia
Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para hebat dan harus mendatangkannya dari luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya bisa menjadi pembantu saja.

12. Penguasaan Iptek yang Kurang

Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan lantaran jumlah tenaga hebat di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih menentukan untuk bekerja di luar negeri lantaran penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang menimbulkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.

13. Korupsi

Korupsi menjadi dilema serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam, mulai dari jadwal pemerintah yang menjadi kacau, penegakan aturan menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.

14. Masalah Pangan

Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan menciptakan harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan pertanian akhir alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia yakni negara agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan ketika ini, pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.

15. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi

Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang disayangkan yakni kenapa hanya daerah tertentu saja yang dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini menimbulkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah perkotaan menjadi semakin padat. Jika pemerintah melaksanakan pembangunan secara merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa mempercepat kemajuan Indonesia.

Referensi :

  1. Wie Thee Kian. 1981.Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan.Jakarta: Sinar Harapan,
  2. Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003,
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
  5. Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999.
  6. Salvatore,Dominic,Teori Mikro Ekonomi, Erlangga, 1992,
  7. Sicat,Gerardo P., Economics.Manila:National Book Store,1983,
  8. Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi, Rajawali Pers, 2002,
  9. Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar , Rajawali Pers, 1994

Ilmu Pengetahuan Pengertian Sistem Ekonomi (Economic System)

Pengertian Sistem Ekonomi - Secara umum, Pengertian sistem ekonomi yaitu suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh acara perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejahteraan.

Sistem perekonomian yaitu sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan fundamental antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya yaitu bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.

  yaitu suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh acara  perekonomian dalam Ilmu Pengetahuan Pengertian Sistem Ekonomi (Economic System)
Pengertian Sistem Ekonomi (Economic System)

Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga sanggup dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi.

Pada umumnya setiap negara mempunyai tiga masalah pokok ekonomi. Cara yang dipakai oleh negara untuk mengatasi duduk masalah ekonomi tersebut tergantung dari sistem ekonomi yang dianut negara tersebut. Sistem ekonomi yang dipakai oleh suatu negara dipengaruhi oleh pandangan hidup atau falsafah hidup yang dianut oleh negara tersebut.

Sistem ekonomi yang berlaku di suatu negara dipengaruhi juga oleh pengetahuan yang dimiliki, kebiasaan, dan faktor politik yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan.

Berikut yaitu pendapat para andal yang mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut :
  1. Menurut pendapat Gilarso (1992: 486), pengertian sistem ekonomi yaitu keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan sikap masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan acara ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan sanggup dihindari.
  2. Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem ekonomi yaitu sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling bekerjasama dan berinteraksi melainkan juga hingga tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
  3. Pengertian sistem ekonomi berdasarkan McEachern yaitu seperangkat prosedur dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
  4. Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi yaitu suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bab mempunyai ciri dan batas tersendiri.
  5. Pengertian sistem ekonomi berdasarkan Dumatry (1996) yaitu suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama insan dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.

Referensi :



    1. Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003
    2. Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi, Rajawali Pers, 2002
    3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    6. Griffin R dan Ronald Elbert. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education

    Ilmu Pengetahuan Macam-Macam Sistem Ekonomi (Economic System)

    Macam-macam Sistem Ekonomi - Ada banyak sekali macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Tumbulnya banyak sekali macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:

    • Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam aktivitas ekonomi.
    • Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
    • Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
    • Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya insan maupun sumber daya alam yang dimiliki.
    di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain Ilmu Pengetahuan Macam-macam Sistem Ekonomi (Economic System)
    Macam-macam Sistem Ekonomi (Economic System)

    Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah banyak sekali macam sistem ekonomi, diantaranya:

    1. Sistem Ekonomi Tradisional

    Sistem ekonomi tradisional yaitu suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara bebuyutan dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.

    a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
    • Belum terdapat pembagian kerja yang jelas. 
    • Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.. 
    • Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis. 
    • Teknologi produksi yang masih sederhana. 
    b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
    • Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 
    • Pertukaran secara tukar barang dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan. 
    c. Keburukan sistem ekonomi tradisional
    • Masyarakat dengan referensi pikir yang masih statis 
    • Hasil produksi yang terbatas lantaran hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya. 

    2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)

    Sistem ekonomi terpusat yaitu sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau mempunyai kekuasaan yang lebih banyak didominasi dalam pengaturan aktivitas ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet). 

    a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
    • Seluruh aktivitas perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga 
    • Tidak ada kebebabasan dalam berusaha lantaran hak milik perorangan atau swasta tidak diakui 
    • Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara. 
    b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
    • Pemerintah sanggup melaksanakan pengawasan dan pengendalian dengan mudah 
    • Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh aktivitas perekonomian. 
    • Kemakmuran masyarakat merata. 
    • Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan. 
    c. Keburukan sistem ekonomi terpusat
    • Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, penemuan diprakarsai oleh pemerintah. 
    • Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah. 
    • Masyarakat tidak dijamin dalam menentukan dan menentukan jenis pekerjaan serta menentukan barang konsumsi yang dikehendaki. 
    • Pemerintah bersifat paternalistis, artinya hukum ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi. 

    3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)

    Sistem ekonomi liberal yaitu suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melaksanakan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.

    Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.

    a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
    • Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melaksanakan aktivitas tindakan-tindakan perekonomian. 
    • Memiliki kebebasan mempunyai barang modal (barang kapital). 
    • Dalam melaksanakan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari laba sendiri. 
    b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
    • Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha. 
    • Campur tangan pemerintah dalam aktivitas perekonomian ekonomi kecil sehingga memperlihatkan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta. 
    • Produksi berdasar pada undangan pasar ataupun kebutuhan masyarakat. 
    • Pengakuan hak milik oleh negara, memperlihatkan mansyarakat semangat dalam berusaha. 
    c. Keburukan sistem ekonomi liberal
    • Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah. 
    • Dapat menjadikan monopoli yang merugikan masyarakat. 
    • Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas mengejar laba sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan. 

    4. Sistem Ekonomi Campuran

    Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memperlihatkan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melaksanakan aktivitas ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.

    a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
    • Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara. 
    • Terdapat campur tangan pemerintah terhadap prosedur pasar melalui banyak sekali kebijakan ekonomi 
    • Mekanisme aktivitas perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan banyak sekali kebijakan ekonomi. 
    • Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum. 
    b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
    • Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. 
    • Hak individu/swasta diakui dengan jelas. 
    • Harga lebih gampang untuk dikendalikan. 
    c. Keburukan sistem ekonomi campuran
    • Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta. 
    • Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah lantaran banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya. 

    5. Sistem Ekonomi Pancasila

    Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia yaitu sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila yaitu salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu aktivitas ekonomi yang dilakukan berdasarkan perjuangan bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

    Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.

    a. Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
    • Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
    • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
    • Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
    • Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
    • Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
    b. GBHN Bab III B No. 14
    Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam aktivitas pembangunan. Oleh akibatnya maka pemerintah berkewajiban memperlihatkan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta membuat iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia perjuangan perlu memperlihatkan balasan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan aktivitas yang nyata.

    Referensi :

    1. Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003
    2. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    4. Case, Karl E. and Ray C.Fair, Principles of Economics, 4th ed.New Jersey:Prentice-Hall,1996
    5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
    6. Chiang,Alpha C., Fundamental Methods of Mathematical Economics,3rd ed.Manila: McGraw-Hill,1984
    7. A. Witztum. 2011. Introduction to economics. University of London.
    8. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
    9. Imam Asngari, 2004. Pengantar Ekonomi Makro, Forum Heds-FE Unsri, Inderalaya.

    Ilmu Pengetahuan Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Demokrasi

    Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Demokrasi - Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Oleh alasannya yakni itu, segala bentuk aktivitas masyarakat dan negara harus menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

    Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem perekonomian nasional yang menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi.

      Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan  konstitusional yaitu UU Ilmu Pengetahuan Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Demokrasi
    Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Demokrasi

    Sistem perekonomian Indonesia yang menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi.

    Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi sanggup didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

    Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam perjuangan mencapai kemakmuran bangsa.

    Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan aktivitas perekonomian. Dengan demikian terdapat kolaborasi dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

    1.Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi

    Berikut ini yakni ciri-ciri faktual  dari sistem ekonomi demokrasi, yaitu :
    1. Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
    2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
    3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
    4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dipakai untuk permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
    5. Warga negara mempunyai kebebasan dalam menentukan pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
    6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya dilarang bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
    7. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
    8. Fakir miskin dan bawah umur terlantar dipelihara oleh negara.

    2. Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi

    Selain mempunyai sistem ekonomi mempunyai ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal yang harus dihindarkan, yaitu :
    1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan sanggup menumbuhkan eksploitasi terhadap insan dan bangsa lain sehingga sanggup menjadikan kelemahan struktural ekonomi nasional.
    2. Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat mayoritas serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
    3. Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

    Referensi :

    1. Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003
    2. Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999
    3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-sistem-ekonomi-economic

    Ilmu Pengetahuan Sistem Ekonomi Kerakyatan (Community Economics)

    Sistem Ekonomi Kerakyatan - Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia semenjak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998.

    Sistem perekonomian yakni sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan fundamental antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya yakni bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.

    Sistem ekonomi yang berlaku di suatu negara dipengaruhi juga oleh pengetahuan yang dimiliki, kebiasaan, dan faktor politik yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan.

     kerakyatan berlaku di Indonesia semenjak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun  Ilmu Pengetahuan Sistem Ekonomi Kerakyatan  (Community Economics)
    Sistem Ekonomi Kerakyatan (Community Economics)

    1. Pengertian Sistem Ekonomi Kerakyatan

    Ekonomi kerakyatan yakni sistem perekonomian yang di mana pelaksanaan kegiatan, pengawasannya, dan hasil dari kegiatan ekonomi sanggup dinikmati oleh seluruh masyarakat. Atau definisi ekonomi kerakyatan yang lainnya yakni suatu sistem perekonomian yang dibangun pada kekuatan ekonomi rakyat, ekonomi kerakyatan yaitu kegiatan dari ekonomi yang sanggup memperlihatkan kesempatan yang luas untuk masyarakat dalam berpartisipasi sehingga perekonomian sanggup terealisasi dan berkembang secara baik.

    Pemerintah bertekad melakukan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, perihal Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia yakni sistem ekonomi kerakyatan.

    Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah membuat iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

    2. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan

    Sistem ekonomi kerakyatan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini, yaitu :
    • Yang menguasai kebutuhan hidup masyarakat yakni negara atau pemerintah negara tersbut. Misalnya seperti: materi bakar minyak, air dan sumber daya alam yang lainnya.
    • Bertumpu pada prosedur pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
    • Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
    • Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
    • Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
    • Adanya proteksi hak-hak konsumen dan perlakuan yangadil bagi seluruh rakyat.
    • Peran negara di ekonomi ini sangatlah penting akan tetapi tidak dominan, dan begitu juga perana dari pihak swasta yang posisinya memang penting akan tetapi tidak mendominasi juga. Sehingga mustahil terjadi kondisi sistem ekonomi liberal ataupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak tersebut yaitu pemerintah dan juga pihak swasta hidup berdampingan secara hening dan saling men-support satu sama lain.
    • Di dalam perekonomian ini masyarakat yakni bab yang sangat penting, lantaran kegiatan produksi yang dilakukan, diawasi dan dipimpin oleh anggota masyarakat.
    • Buruh maupun modal tidak mendominasi perekonomian alasannya yakni ekonomi ini didasari atas asas kekeluargaan.

    3. Tujuan Ekonomi Kerakyatan

    Adapun tujuan dari ekonomi kerakyatan, diantaranya ibarat di bawah ini:
    • Untuk membangun negara yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri secara ekonomi, yang berdaulat secara politik, serta mempunyai berkepribadian yang berkebudayaan.
    • Untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat.
    • Dapat mendorong pertumbuhan perekonomi yang berkesinambungan.
    • Dan untuk meningkatkan efisiensi perekonomian nasional.

    4. Kelebihan Dari Sistem Ekonomi Kerakyatan

    Inilah beberapa kelebihan dari sistem ekonomi kerakyatan, yaitu :
    • Rakyat yang kurang bisa bisa mendapat perlakuan aturan yang sama atau secara adil dalam persoalan perekonomian.
    • Dapat memperlihatkan perhatian yang lebih pada rakyat kecil melalui aneka macam macam kegiatan operasional yang nyata.
    • Sistem ekonomi ini sanggup mewujudkan kedaulatan rakyat.
    • Dapat merangsang kegiatan ekonomi yang lebih produktif di tingkat rakyat sekaligus sanggup melahirkan jiwa kewirausahaan.
    • Transaksi antara produksi, distribusi dan konsumsi sangat baik.
    • Hubungan antara produksi, distribusi dan juga konsumsi akan saling membutuhkan dan sangat baik.

    5. Kelemahan Dari Sistem Ekonomi Kerakyatan

    Dimana ada kelebihan niscaya ada juga kelemahan atau kekurangannya, berikut ini kelemahan dari sistem ekonomi kerakyatan, yaitu :
    • Dalam ekonomi ini akan terjadi praktek membagi-bagi uang kepada rakyat, peraktek ini sangat tidak menguntungkan bagi pihak manapun, termasuk rakyat itu sendiri.
    • Aksi membagi-bagi uang ini secara tidak sadar sanggup menimbulkan perjuangan mikro atau kecil dan menengah serta koperasi yang selama ini tidak berdaya sanggup bersaing dalam suatu prosedur pasar, bias menjadi sangat bergantung pada agresi tersebut.
    • Masih kurangnya pengetahuan rakyat mengenai Investasi, balasannya sanggup menimbulkan kemiskinan terlalu usang atau perputaran roda yang lambat.
    • Kurangnya penerapan dari manajemen.
    • Tidak adanya derma yang optimal dari pemerintah, meskipun tugas pemerintah sangat penting tapi tidak dominan.
    • Harus di awasi, kalau tidak diawasi dengan baik akan banyak koruptor.

    Referensi : 

    1. Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar , Rajawali Pers, 1994
    2. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-sistem-ekonomi-economic
    3. Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999
    4. Salvatore,Dominic,Teori Mikro Ekonomi, Erlangga, 1992
    5. Sicat,Gerardo P., Economics.Manila:National Book Store,1983