Ilmu Pengetahuan Problematika Ekonomi (Economic Problems)
Problematika ekonomi - Ekonomi yakni salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan dilema keperluan asas kehidupan insan melalui pemanfaatan segala sumber daya ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip dan teori tertentu dalam suatu ekonomi yang di anggap efektif dan efisien (Abraham Maslow).
Pada dasarnya ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari wacana bagaimana insan bisa untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, jadi permasalahan di dalam ekonomi sudah menjadi hak mutlak setiap manusia, dari sisi lain ekonomi yakni permasalahan yang paling banyak di bicarakan baik itu di kalangan masarakat, media masa dan pemerintahan,
Di Negara kita ini banyak sekali kita menemukan permasalahan ekonomi, dan pemerintah berupaya selalu memerangi permasalahan tersebut, namun walaupun hingga kini semuanya belum sanggup terealisasi dengan baik, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik selalu aktif di dalam memerangi permasalahan ini. Contoh kecil apa yang harus kita lakukan untuk memerangi krisis permasalahan ekonomi yakni dengan berusaha berguru dengan giat, berusaha mencari wawasan yang luas wacana dunia ekonomi dan rajin membayar pajak.
Problem terbesar yang dihadapi Indonesia ketika ini yakni dilema ekonomi atau lapangan pekerjaan. Khususnya, untuk jaminan penyediaan lapangan kerja.
Ada beberapa opini atau faktor yang menciptakan terjadinya banyak permasalahan perekonomian di negri kita sebagai berikut:
Problematika Ekonomi |
1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang sanggup dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi sanggup dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang sanggup dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang menyerupai Indonesia sering terkendala dilema modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak aneh untuk menunjang acara ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akhir langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menimbulkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan acara ekonomi masyarakat.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi
Pengangguran yakni orang yang tidak bekerja, atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, pengangguran di sebabkan lantaran jumlah pencari pekerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada untuk bisa menyerapnya, sehingga pengangguran akan mempengaruhi dengan menurunnya daya beli setiap masarakat lantaran kehidupannya harus mengurangi pengeluaran konsumtifnya, pengangguran yang berkepanjangan akan menimbulkan imbas psikologis bagi sipenganggur dan keluarganya, sehingga mengganggu pertumbuhan pembangunan ekonomi.
Masalah pengangguran ini sangatlah serius lantaran tingkat pengagguran di Indonesia sangatlah tinggi. Terpusatnya acara perekonomian di negara kita yaitu di ibu kota menciptakan sirkulasi uang sebagian besar terdapat dan tumbuh di sana.
Sehingga masyarakat beranggapan bahwa bekerja disana sangat menjanjikan dan jauh lebih baik tanpa mempertimbangkan aspek keahlian dan keterampilan, modal yang di miliki, serta kesiapan secara psikologi terjun ke dalam dunia usaha. Dari tahun ke tahun angka ketergantungan antara penduduk usia produktif atau angkatan kerja dengan penduduk bukan angkatan kerja semakin tinggi, hal ini bisa menimbulkan banyak sekali dilema sosial menyerupai kriminalitas dan kejahatan lainnya.
Macam-macam pengangguran:
- Pengangguran Friksional yaitu pengangguran yang terjadi lantaran seseorang menentukan lebih baik menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik,yang memperlihatkan kesejahteraan lebih dan tingkat upah yang lebih tinggi.
- Pengangguran Struktural yaitu pengangguran yang terjadi lantaran seseorang di berhentikan dari pekerjaannya (PHK) lantaran adanya dilema keungan atau perusahaan yang sedang mengalami kemunduran sehingga terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja yang di miliki.
- Pengangguran Teknologi yaitu pengangguran yang terjadi lantaran adanya perubahan pemakaian sumber daya insan menjadi teknologi, lantaran keterbatasan tenaga insan juga ketidakmampuan insan menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar atau banyak sedangkan teknologi atau mesin lebih bisa di andalkan lantaran bisa menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar dalam waktu yang lebih singkat serta lebih efektif dan efisien.
- Pengangguran Siklikal yaitu pengangguran yang terjadi lantaran adanya pemutusan hubungan kerja hal ini akhir adanya resesi ekonomi pada suatu negara, pengangguran ini hampir menyerupai dengan pengangguran struktural namun cakupannya lebih luas.
- Pengangguran Musiman yaitu pengangguran yang di pengaruhi oleh musim. Biasanya terjadi dalam bidang pertanian lantaran adanya isu terkini tanam tertentu.
Beberapa langkah juga solusi yang pernah di tempuh pemerintah dalam hal mengatasi permasalahan pengangguran di indonesia diantaranya: a) Pertama yakni mengatasi dilema kependudukan, lantaran tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang sudah melebihi dari prediksi BKKBN dalam programnya yaitu KB (Keluarga Berencana), pertumbuhan ini mengakibtkan kurang meratanya tingkat pendapatan, pembangunan juga ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Perlu adanya kontrol dalam menangani dilema tersebut sehingga tidak akan terjadi ledakan penduduk yang bisa menambah banyak sekali permasalahan yang sedang dihadapi. b) Alokasi APBN dan APBD yang sempurna sasaran, diharapkan dengan alokasi yang sempurna target segala macam pembiayaan dalam pengeluaran dan pemasukan bisa di atasi. Anggaran tersebut bisa dipakai secara efektif guna membuka lapangan kerja baru, pendidikan keterampilan, juga seminar-seminar atau penyuluhan mengenai berwiraswasta hingga masyarakat bisa untuk menyebarkan perjuangan sendiri, c) Pendidikan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, sehingga tenaga kerja tidak terkonsentrasi pada satu tempat dan di upayakan menimbulkan suatu daerah industri gres untuk menyokong perekonomian di seluruh indonesia. Hal ini akan menciptakan pemerataan di banyak sekali daerah dalam tujuannya menciptakan pusat-pusat perekonomian.
3. Tingkat Kemiskinan Tinggi
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup mencakup makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akhir berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak sanggup hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas kuliner sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
Tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5juta jiwa atau 11,4% dari jumlah penduduk Indonesia, namun lantaran krisis prekonomian yang berkepanjangan sehingga di pertengahan 1997 jumlah meningkat menjadi 47juta jiwa atau setara 23,5% dari jumlah penduduk Indonesia, sehingga pemerintah menanggulangi kemiskinan dengan cara jadwal IDT( Inpres Desa Tertinggal ), KUK ( Kredit Usaha Kecil ), KMKP ( Kredit Modal Kerja Permanen ) dan GN-OTA jadwal wajib belajar, sehingga penduduk miskin masih sanggup bersekolah dengan adanya pemberian dari pemerintah dengan membebaskan biyaya sekolah, buku-buku yang di pinjamkan dari pemerintah, sehingga tujuan pemerintah sangat baik demi kelangsungan SDM yang baik di kemudian hari.
4. Tingginya Nilai Inflasi
Inflasi yakni suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum terus-menerus yang berkaitan dengan prosedur pasar yang sanggup disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, konsumsi masarakat meningkat, tingginya likuiditas sehingga memicu konsumsi dan jiga hingga termasuk juga akhir adanya ketidak lancaran distribusi barang. Sehingga inflasi juga merupakan proses penyebab menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Nilai Inflasi akan sangat kuat bagi kondisi prekonomian suatu negara, termasuk Indonesia, sehingga Indonesia juga termasuk kategori inflasi yang cukup tinggi sehingga banya dilema ekonomi susulan yang terjadi lantaran inflasi, selain itu inflasi di Indonesia sangatlah sensitif gampang sekali naik. Misal walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga tomat beberapa waktu kemudian sanggup mempengaruhi inflasi dan prekonomian di negri kita.
Pengertian Inflasi berdasarkan sebab-sebab kemunculannya,yaitu:
- Inflasi lantaran naiknya seruan yaitu inflasi yang terjadi lantaran adanya tanda-tanda naiknya seruan secara umum, sehingga sesuai dengan aturan seruan maka hargapun secara umum akan cenderung naik,
- Inflasi yang terjadi lantaran naiknya biaya produksi, hal ini terjadi lantaran naiknya harga lebih tinggi dibanding biaya produksi, menyerupai naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga materi baku dan penolong, juga sejenisnya. Jika ini yang terjadi hasilnya yakni lebih jelek dari inflasi yang biasa disebabkan lantaran naiknya seruan masyarakat.
Dari asalnya Inflasi sanggup dibedakan menjadi:
- Inflasi yang berasal dari dalam negeri yaitu inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri, menyerupai halnya peredaran uang di dalam negeri yang terlalu banyak. Peredaran uang yang terlalu banyak akan menimbulkan kepercayaan masyarakat kepada uang menjadi berkurang lantaran mendapat uang relatif mudah, dengan kata lain jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sehingga kalau hasil produksi tidak meningkat maka orang lebih menghargai barang dari pada uang, sehingga kalau barang tersebut dijual, tentulah dengan harga yang tinggi. Jika semua komoditi mengalami demikian, maka muncul lah inflasi.
- Inflasi yang berasal dari luar negeri yaitu terjadi lantaran adanya sistem impor barang yang mempunyai harga tinggi sehinga ketika barang atau produk tersebut di pasarkan ke dalam masyarakat akan menimbulkan gejolak ekonomi yang menimbulkan nilai tukar uang dalam negeri menjadi turun.
Ketika semua elemen perekonomian terjadi ketimpangan apalagi di tambah dengan menurunnya tingkat produksi dalam banyak sekali kebutuhan maka ketidakstabilan ekonomi dalam negeri akan semakin parah, proses untuk mengembalikannya menyerupai ke keadaan semula tidaklah semudah yang di bayangkan, perlu adanya kerjasama antara semua pihak dalam mencari solusi yang sempurna dan kemampuan untuk menentukan kebijakan yang sempurna menjadi tugas yang sentral untuk dilakukan. Cepat dan sempurna dalam mengambil keputusan demi terciptanya suasana perekonomian yang aman juga terkontrol merupakan kewajiban semua pihak yang terlibat.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dilema Inflasi adalah:
- Peningkatan mutu dan standar produk yang di produksi, dengan demikian produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk luar negeri, kualitas yang terjaga serta kepuasan konsumen bisa menjadi nilai plus bagi produk dalam negeri, perputaran uang pun akan terjadi di dalam negeri dan hal ini bisa menekan angka impor barang dari luar negeri serta peningkatan devisa atau cadangan kas negara untuk dipakai keperluan belanja negara lainnya. Dengan kata lain kesejahteraan akan meningkat dan perekonomian negara lebih aman dari gangguan resesi ekonomi dunia,
- Kontrol penuh terhadap sistem perekonomian, tugas pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi sangatlah penting, ketika terjadi suatu pergolakan yang menimbulkan kekacauan wewenang pemerintah dalam mengatur kemudian lintas perekonomian harus berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat. Kondisi yang aman sangat memungkinkan terjadinya perkembangan ekonomi ke arah yang lebih maju,
- Bersinergi dalam pembangunan dan pengawasan ekonomi , adanya penyatuan setiap elemen-elemen perekonomian sanggup menciptakan segala tantangan baik dari luar maupun dari dalam negeri bisa untuk di lewati secara tepat, lantaran penting dalam hal penciptaan suatu sistem ekonomi setiap elemen ikut terlibat di dalamnya sehingga semua aspek perekonomian sanggup andil besar dalam perkembangan dan pengawasan ekonomi indonesia.
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya seruan agregat, sementara seruan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya acara perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan seruan dan inflasi dorongan biaya.
5. Faktor Keterbelakangan
Masalah timbulnya ekonomi yang jelek sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan dan pemerataan, menjadikan rendahnya pelayanan kesehatan, kurangnya terpelihara akomodasi umum, menurunnya kedisiplinan masarakat, rendahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal,produktivitas kerja dan lemahnya management usaha, dengan adanya permasalahan ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan SDM dengan cara membuka luas ke jalan internasional dengan melaksanakan pertukaran pelajar, dan saling bertukar teknologi di negara yang sudah maju.
6. Regulasi Ekonomi
Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang di anggap tidak sempurna bagi kondisi prekonomian Indonesia dengan masuk dalam anggota CAFTA yang pada akhirnya menimbulkan membanjirnya dengan bebas produk-produk luar yang nilai jualnya lebih rendah dari Indonesia sehingga mempengaruhi produk lokal yang menimbulkan menurunnya produktifitas di dalam perindustrian lokal.
7. Kelangkaan Bahan Pokok
Kelangkaan materi pokok menjadi momen yang menjadi permasalahan yang sering muncul, permasalahan ini juga penyebab faktor utama permasalahan prekonomian yang tidak mementu dengan alat transportasi , jalan umum yang tidak layak menimbulkan distributor materi pokok menjadi terhambat, yang menimbulkan kelangkaan materi pokok. Kemajuan zaman pun mempengaruhi missal dengan berkembangnya teknologi di masa depan juga tercipta lapangan kerja dan indurstri industri besar sehingga dampanya menggeser lahan cocok tanam menjadi daerah industri yang menimbulkan menurunnya produktifitas pangan atau materi pokok menjadi langka.
8. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan dipakai masyarakat untuk memenuhi banyak sekali kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk memenuhi banyak sekali kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh lantaran itu, dibutuhkan tugas pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial masyarakat.
9. Hutang Luar Negeri
Indonesia mempunyai hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari USD 100 miliar. Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia yakni negara dengan hutang luar negeri terbesar ke-3 di dunia sesudah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus menumpuk tersebut menimbulkan terjadinya banyak sekali dilema perekonomian menyerupai nilai mata uang Rupiah yang terus menurun.
10. Defisit Anggaran
APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit yakni ketika ketika anggaran belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya yakni korupsi, sikap pemerintah yang sangat boros anggaran, dan subsidi yang tidak sempurna sasaran.
11. Ketidakmampuan Industrial
Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada industri besar, industri tersebut niscaya milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi, materi baku, dan teknologi asing. Padahal kita mempunyai sumber daya alam dan sumber daya insan yang sangat besar. Namun lantaran kita tidak sanggup mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta pemberian asing. Akibatnya, sebagian laba dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya mendapat pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.
12. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia
Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para hebat dan harus mendatangkannya dari luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya bisa menjadi pembantu saja.
12. Penguasaan Iptek yang Kurang
Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan lantaran jumlah tenaga hebat di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih menentukan untuk bekerja di luar negeri lantaran penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang menimbulkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.
13. Korupsi
Korupsi menjadi dilema serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam, mulai dari jadwal pemerintah yang menjadi kacau, penegakan aturan menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.
14. Masalah Pangan
Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan menciptakan harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan pertanian akhir alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia yakni negara agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan ketika ini, pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.
15. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi
Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang disayangkan yakni kenapa hanya daerah tertentu saja yang dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini menimbulkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah perkotaan menjadi semakin padat. Jika pemerintah melaksanakan pembangunan secara merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa mempercepat kemajuan Indonesia.
Referensi :
- Wie Thee Kian. 1981.Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan.Jakarta: Sinar Harapan,
- Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro:Ghalia Indonesia, 2003,
- https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
- https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-ekonomi
- Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999.
- Salvatore,Dominic,Teori Mikro Ekonomi, Erlangga, 1992,
- Sicat,Gerardo P., Economics.Manila:National Book Store,1983,
- Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi, Rajawali Pers, 2002,
- Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar , Rajawali Pers, 1994
0 komentar:
Post a Comment