Showing posts sorted by relevance for query pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor. Sort by date Show all posts

Ilmu Pengetahuan Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi  Produksi merupakan suatu aktivitas yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau membuat benda gres sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.

Ilmu ekonomi ialah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan memakai sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan insan sanggup dipenuhi sehingga memaksa insan untuk membuat pilihan.

Dengan melaksanakan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu mempunyai implikasi mengorbankan kebutuhan lain. Teori ekonomi menunjukkan citra umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat korelasi ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro.

Produksi merupakan suatu aktivitas yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda at Ilmu Pengetahuan Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)
Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)

Ekonomi mikro menangani sikap satuan-satuan ekonomi meliputi konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.

A. Pengertian Produksi


Produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana aktivitas produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, aktivitas produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi semoga keseluruhan aktivitas itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal.

Produksi merupakan suatu aktivitas yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda at Ilmu Pengetahuan Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)
Pengertian Produksi
Secara garis besar, produksi ialah aktivitas yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih gampang dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu sanggup disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya. 

Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian ibarat itu bahwasanya terlampau sempit. Bacalah apa yang dituliskan oleh Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles sebagai berikut :
“In broader terms any process that creates value or adds value to already axisting goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang membuat nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang ialah produksi.

Atau dengan gampang kita sebut bahwa produksi ialah setiap perjuangan yang membuat atau memperbesar daya guna barang. Produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana aktivitas produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, aktivitas produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi semoga keseluruhan aktivitas itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi ialah aktivitas yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama aktivitas produksi itu ialah menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui aktivitas distribusi sesudah terhimpun maka produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.

B. Ciri-ciri Produksi


Ciri-ciri suatu produksi ialah :
  1. Adanya aktivitas perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
  2. Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
  3. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

C. Fungsi Produksi


Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai korelasi fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
  1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
  2. Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi ialah korelasi fungsional atau alasannya ialah tanggapan antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan korelasi antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis sanggup dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :

Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau tanggapan dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

D. Faktor-faktor Produksi


Produksi juga ialah suatu aktivitas untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi ialah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah jika menunjukkan manfaat gres atau lebih dari bentuk semula. Fungsi produksi ialah korelasi teknis antara input dan output. Produksi merupakan perjuangan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan daerah (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud ialah bahwa produksi hanya sanggup dilakukan dengan memakai faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi diperlukan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melaksanakan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu ibarat berikut :

Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain ialah :
  1. Tenaga kerja insan ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
  2. Modal ( Capitaluang atau alat modal ibarat mesin = M);
  3. Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources) (tanah ( Land)= T); dan 
  4. Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T). 
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan insan disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan memakai modal, teknologi dan insan disebut produksi rekayasa.

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak sanggup dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan ialah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama ialah insan dan tanah (SDA).

Kebutuhan produsen ialah bagaimana menghasilkan barang dengan memakai biaya yang relatife kecil untuk mendapat output yang relatife besar (memuaskan).


Referensi :
  1. Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007)
  2. Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000
  3. Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
  4. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi
  5. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi

Ilmu Pengetahuan Teori Produksi (Theory Of Production)

Teori Produksi Proses produksi yaitu suatu acara perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus semenjak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, hingga distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).

Ilmu ekonomi yaitu suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan memakai sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan insan sanggup dipenuhi sehingga memaksa insan untuk membuat pilihan. Dengan melaksanakan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu mempunyai implikasi mengorbankan kebutuhan lain.

Teori ekonomi memberikan citra umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat kekerabatan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani sikap satuan-satuan ekonomi meliputi konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.

 yang dimulai dari sederet siklus semenjak adanya inspirasi Ilmu Pengetahuan Teori Produksi (Theory of Production)
Teori Produksi (Theory of Production)


A. Pengertian Produksi

Produksi merupakan salah satu acara ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana acara produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, acara produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi biar keseluruhan acara itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal.

Teori Produksi
Secara garis besar, produksi yaitu acara yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih gampang dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu sanggup disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.

Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian menyerupai itu bergotong-royong terlampau sempit. Bacalah apa yang dituliskan oleh Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles sebagai berikut :

“In broader terms any process that creates value or adds value to already axisting goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang membuat nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang yaitu produksi.

Atau dengan gampang kita sebut bahwa produksi yaitu setiap perjuangan yang membuat atau memperbesar daya guna barang. Produksi merupakan salah satu acara ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana acara produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, acara produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi biar keseluruhan acara itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal.

Secara garis besar, produksi yaitu acara yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama acara produksi itu yaitu menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui acara distribusi sesudah terhimpun maka produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.

1. Ciri-ciri Produksi

Ciri-ciri suatu produksi yaitu :
  • Adanya acara perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
  • Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
  • Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

2. Fungsi Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai kekerabatan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
  • Berapa output yang harus diproduksi; dan
  • Berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi yaitu kekerabatan fungsional atau alasannya jawaban antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan kekerabatan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis sanggup dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :

Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau jawaban dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

3. Faktor-faktor Produksi

Produksi juga yaitu suatu acara untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi yaitu menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memperlihatkan manfaat gres atau lebih dari bentuk semula.

Fungsi produksi yaitu kekerabatan teknis antara input dan output. Produksi merupakan perjuangan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan kawasan (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud yaitu bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan memakai faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melaksanakan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu menyerupai berikut :

Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain yaitu :
  1. Tenaga kerja insan (Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
  2. Modal ( Capital, uang atau alat modal menyerupai mesin = M);
  3. Sumber Daya Alam ( SDA (Natural Resources ) ) (tanah (Land)= T); dan
  4. Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).

Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan insan disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan memakai modal, teknologi dan insan disebut produksi rekayasa.

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak sanggup dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan yaitu merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama yaitu insan dan tanah (SDA).

Kebutuhan produsen yaitu bagaimana menghasilkan barang dengan memakai biaya yang relatife kecil untuk mendapat output yang relatife besar (memuaskan).


B. Teori Produksi

Secara umum, produksi sanggup diartikan sebagai acara optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, acara produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.

Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai perjuangan insan untuk membuat atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contoh produksi yaitu menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern yaitu produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.

Teori produksi yaitu teori yang membuktikan sifat kekerabatan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini yaitu memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.

Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)

Teori Produksi

Merupakan aturan yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memperlihatkan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.

Seperti yang sanggup kita lihat pada gambar di samping, sanggup kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, pemanis produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memperlihatkan pemanis hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memperlihatkan pemanis hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan pemanis pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).


C. Jangka Waktu Produksi

Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan memilih kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melaksanakan acara produksi sanggup dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap acara produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak sanggup menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap contohnya modal menyerupai mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi sanggup mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi sanggup ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan sanggup melaksanakan pembiasaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang yaitu periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu saat input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak sanggup disesuaikan; dan
  2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang dipakai perusahaan sanggup diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.


C.1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan mempunyai input tetap dan memilih berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya yaitu tenaga kerja dan input tetapnya yaitu modal.

Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
  • Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang sanggup berubah, maka fungsi produksinya sanggup ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapat tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang sanggup berubah dan mempengaruhi tingkat produksi yaitu hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya sanggup menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku aturan pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin usang akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, contohnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Berikut gambarannya :
Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata
Yang sanggup disimpulkan :
  1. Tahap I memperlihatkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
  2. Tahap II Produksi total terus meningkat hingga produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun hingga titik nol.
  3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.

a. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.

MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja

b. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja

  • Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang sanggup berubah yaitu jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi sanggup dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi sanggup berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jikalau berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan sanggup meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, Taman Kanak-kanak dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak gampang harus diubah, lantaran memerlukan waktu yang relative usang lama). Yang paling gampang dikombinasikan yaitu antara faktor produksi Taman Kanak-kanak dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana memakai faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh lantaran itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang dipakai dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).

a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant yaitu kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memperlihatkan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan sanggup juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting yaitu bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, lantaran lazimnya mustahil untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan memakai jumlah faktor produksi terbatas.

Oleh lantaran itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Ciri-ciri isoquant :
  1. Mempunyai kemiringan negatif;
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant memperlihatkan semakin tinggi jumlah output;
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
  4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost yaitu suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan memakai beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang sanggup diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.
Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva isoqost sanggup berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah.

Kemudian kuva isoqost sanggup berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, lantaran bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

C.2. Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, contohnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi yaitu jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
  • Garis Perluasan Produksi

Garis ekspansi produksi yaitu isocline yang memperlihatkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis ekspansi produksi memperlihatkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melaksanakan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus memilih dua macam keputusan :
  1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
  2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa acara produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.



Produksi yaitu suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi yaitu rangkaian proses yang meliputi semua acara yang sanggup menambah atau membuat nilai guna dari barang dan jasa.

Produksi sanggup dibagi menjadi lima kategori, yaitu :
  1. Bidang ekstraktif, yaitu semua perjuangan yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh: pertambangan, perikanan.
  2. Bidang agraris, yaitu setiap perjuangan dengan mengolah alam biar memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian, perkebunan.
  3. Bidang industri, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara mengolah materi mentah hingga menjadi barang jadi. Contoh: industri tekstil, industri makanan.
  4. Bidang perdagangan, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
  5. Bidang jasa, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara memperlihatkan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.


E. Tahapan Produksi

Selain sanggup dibagi menjadi beberapa bidang, produksi sanggup dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
  1. Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris;
  2. Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan bidang perdagangan; dan
  3. Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa.


F. Produktivitas


Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang sanggup dipakai untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
  1. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan;
  2. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada;
  3. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
  • Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan memakai mesin-mesin modern,
  • Spesialisasi: melaksanakan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
  • Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.


Referensi :

Ilmu Pengetahuan Pengertian, Fungsi Dan Jenis Sistem Ekonomi

Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi Sistem perekonomian ialah sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan fundamental antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya ialah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.

Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

 Sistem perekonomian ialah sistem yang dipakai oleh suatu negara untuk mengalokasikan s Ilmu Pengetahuan Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi
Pengertian, Fungsi dan Jenis Sistem Ekonomi
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga sanggup dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian bersiklus (planned economies) menunjukkan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Secara sederhana sistem ekonomi ialah kemampuan atau cara negara dalam mengatur dan menjalankan acara perekonomiannya.

Sistem ini dipakai oleh masyarakat untuk mengatasi permasalahan ekonomi. Sistem ekonomi dibentuk dengan tujuan membentuk acara ekonomi masyarakat yang saling toleransi, tertib dan tidak saling merugikan satu sama lain.
  • Setiap negara mempunyai tujuan yang sama dalam membangun sistem ekonomi. Berikut ialah tujuan negara menerapkan sistem ekonomi, yaitu :
  • Meningkatkan kemakmakmuran dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
  • Meratakan distribusi pendapatan di aneka macam golongan.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan kestabilitas ekonomi.
  • Memperluas lapangan pekerjaan sehingga sanggup mengurangi pengangguran.
  • Menentukan jenis, jumlah, dan cara atau teknik menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
  • Mengalokasikan Produk Nasional Bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, menggantikan stok modal, dan investasi.
  • Mendistribusikan Pendapatan Nasional (PN) diantara anggota masyarakat sebagai upah atau gaji, laba perusahaan, bunga, dan sewa.
  • Memelihara dan meningkatkan hubungan kolaborasi ekonomi dengan luar negeri.

Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli

Berikut ini ialah beberapa jago yang mengemukakan pengertian sistem ekonomi, yaitu :

Chester A Bemand mengemukakan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bab itu mempunyai ciri dan batas tersendiri.

Dumairy (1966) beropini bahwa pengertian sistem ekonomi ialah sistem yang mengatur dan hubungan ekonomi antara insan dan pembentukan kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, maka dikatakan juga bahwa sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan pandangan mereka, teladan dan filsafat hidup di mana beliau beristirahat.

Gilarso (1992 : 486). Pengertian sistem ekonomi berdasarkan Gilarso ialah cara untuk mengkoordinasikan sikap keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam acara menjaankan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis , dan kekacauan sanggup dihindari.

Gregory Grossman dan M. Manu. Pengertian sistem ekonomi berdasarkan Gregory Grossman dan M. Manu ialah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling bekerjasama dan berinteraksi melainkan juga hingga tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.

Mc. Eachren. Sistem ekonomi sanggup diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang dihasilkan.

M. Hatta, Menurutnya, sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan.

L.James Havery, beropini bahwa sistem ekonomi ialah mekanisme logis serta rasional untuk sanggup merancang suatu rangkaian komponen yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya , dengan maksud untuk mempunyai kegunaan sebagai suatu kesatuan dalam perjuangan mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.


Fungsi Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi mempunyai fungsi berikut ini:
  • Sebagai penyedia dorongan guna berproduksi.
  • Mengoordinasi acara individu dalam suatu perekonomian.
  • Pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar bisa terealisasi ibarat yang telah diharapkan.
  • Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

Perekonomian Terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud ajaran Karl Marx, komunisme ialah sistem yang mengharuskan pemerintah mempunyai dan memakai seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus menunjukkan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya memakai sistem ekonomi ini hingga simpulan kala ke-20. Namun dikala ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang memakai sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Sistem Ekonomi Tradisional

Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga sanggup bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduanya.

Perekonomian Pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk membuat sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Perekonomian Pasar Campuran

Perekonomian pasar adonan atau mixed market economies ialah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara ibarat Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi acara ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melaksanakan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Berikut ialah jenis-jenis sistem ekonomi yang berlaku diberbagai negara :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional ialah sistem ekonomi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat tradisional. Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dilakukan secara sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Masyaraat yang menganut sistem ekonomi tradisional bergantung pada sumber daya alam.

Sistem ini secara sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan. Akan tetapi, dibeberapa kawasan terpencil atau pedalaman sistem ini masih berlaku. Misalnya, pasar tukar barang Wulandoni dan Labala yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional ialah :

  • Menggunakan sistem tukar barang dalam pemenuhan kebutuhan.
  • Proses produksi dan distribusi terbentuk alasannya ialah kebiasaan (tradisi) masyarakat.
  • Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
  • Produksi dilakukan dengan cara sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  • Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan dan gotong royong.
  • Masyarakat sangat bergantung pad alam sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, terdapat kelebihan dan kelemahan dalam sistem ekonomi.

Berikut ialah kelebihan dari sistem ekonomi ialah :

  • Tidak terdapat persaingan perjuangan alasannya ialah seluruh acara dilakukan berdasarkan kebiasaan.
  • Membentuk kehidupan masyarakat yang menjunjung kebersamaan.
  • Kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer rumah tangga.
  • Keadaan perekonomian lebih stabil.

Kelemahan dari sistem ekonomi radisional adalah, sebagai berikut.

  • Masyarakat sulit berkembang alasannya ialah menggangga tabu setia perubahan yang terjadi.
  • Kegiatan ekonomi tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi hanya untuk memenuhi kebutuha sendiri.
  • Kegiatan ekonomi yang dilakukan masih sederhana sehingga alokasi sumberdaya menjadi tidak efisien.
2. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal bebas/kapitalistik juga disebut dengan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi liberal masyarakat lebih bebas mengatur dan memilih acara ekonomi sesuai dengan kemampuan.

Dalam sistem ini kiprah pemerintah dala setiap acara ekonomi hampir tidak ada. Contoh negara yang menerapkan sistem ini ialah Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Prancis. Berikut ini ialah ciri-ciri sistem ekonomi liberal, diantaranya :

  • Sumber-sumber produksi bisa dimiliki oleh individu atau masyarakat.
  • Masyarakat terdiri dari 2 golongan, yaitu pemiliki modal atau kapitais dan pekerja.
  • Pemilik modal berhak mempunyai sumer-sumber produksi.
  • Peran pemerintah dalam acara eknomi sangat kecil.
  • Kegiatan perekonomian mempertimbangkan keadaan pasar.
  • Terjadi persaingan yang ketat guna memperoleh laba sebesar-besarnya.
Berikut ini merupakan kelebihan dari sistem ekonomi liberal, yaitu :

  • Menumbuhkan kreasi dan inisiatif masyarakat dalam melakuka acara ekonomi.
  • Kegiatan produksi mempunyai efektifitas dan esensiensi tinggi alasannya ialah berorientasi ada keuntungan.
  • Barang yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga daya saingnya lebih tinggi.
  • Setiap individu bebas mempunyai sumber daya produksi.
Kelemahan dari sistem ekonomi liberal ialah sebagai berikut.

  • Adanya persaingan bebas yang tidak sehat.
  • Terjadi monopoli sumber-sumber produksi oleh pemilik modal.
  • Perekonomian cenderung tidak stabil.
  • Sulitnya mewujudkan ppemerataan distribusi pendapatan.
  • Masyarakat pemilik modal besar akan menguasai perekonomian dan masyarakat yang tidak mempunyai modal sebagai pekerja atau buruh.
3. Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)

Sistem ekonomi terpusat atau komando ialah sistem perekonomian yang menginginkan kemakmuran masyarakat secara merata sehingga tidak terjadi penindasan ekonomi.Sistem ekonomi terpusat disebut sebagai terpusat alasannya ialah terdapat kiprah pemerintahan yang sangat dominan. Pemerintah menguasai, mengatur, dan mengendalikan acara ekonomi masyarakat.

Tindakan pemerintah tersebut dilakukan guna membuat keadilan dalam distribusi pendapatan. Pemerintah mempunyai kiprah penting dalam pengamilan keutusan, sedangkan masyarakat hanya melaksanakan kiprah tersebut. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi liberal ialah Rusia, Tiongkok, Korea Utara dan Kuba.

Ciri-Ciri sistem ekonomi terpusat ialah :

  • Alat dan produksi dikuasai oleh negara.
  • Seluruh kebijakan dalam pemerintahan diatur oleh pemerintah.
  • Jenis ekerjaan dan pembagian kerja diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
  • Tidak ada kebebasan individu untuk berkreasi dan berinisiatif dalam bidang ekonomi.
  • Hak milik individu atau perorangan tidak diakui.
Berikut ini merupakan kelebihan dari sistem ekonomi terpusat, yaitu :

  • Tanggung jawab dibebankan kepada pemerintah secara utuh.
  • Pemerintah dengan gampang sanggup mengendalikan keadaan perekonomian.
  • Pemerintah sanggup ikut campur dalam pembentukan harga pasar.
  • Pemerintah distribusi pendapatan gampang dilakukan.
  • Keadaan perekonomian relatif stabil sehingga jarang terjadi krisis.
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat yaitu :

  • Mematikan daya kreasi dan inisiatif individu.
  • Terdapat monopoli pemerintah yang merugikan masyarakat.
  • Kebebasan masyarakat untuk memenuhi sumber daya produksi dibatasi.
4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi adonan ialah adonan dari sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi liberal. Sumber daya dialokasikan oleh swasta dan pemerintah. Ada sinergi antara pemerintah dan swasta dalam memecahkan persoalan ekonomi suatu negara.

Pemerintah bereran dalam pengawasan dan pengendalian acara perekonomian. Swasta diberi kebebasan memilih acara perekonomian yang ingin dilakukan. Sistem ekonomi adonan diterapkan oleh negara-negara didunia.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi adonan ialah :

  • Peran pemerintah dan individu (swasta) terjadi secara seimbang.
  • Modal dan sumber daya yang penting bagi masyarakat dikuasai oleh pemerintah.
  • Pemerintah berperan membuat peraturan, kebijakan, dan mengawasi acara swasta.
  • Persaingan sanggup dilakukan selama tidak merugikan orang lain.
Berikut ini merupakan kelebihan sistem ekonomi campuran, yaitu :

  • Keadaan perekonomian relatif stabil.
  • Pemerataan distribusi pendapatan gampang dilakukan.
  • Meminimalkan acara monopoli oleh pihak swasta.
  • Sektor-sektor strategis dikuasai oleh pemerintah.
  • Pemerintah fokus membuatkan perjuangan mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kelemahan dari sistem ekonomi adonan ialah :

  • Adanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat beragam.
  • Timbul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) alasannya ialah kurang pengawasan dari pemerintah.
  • Campur tangan pemerintah yang terlalu berpengaruh memungkinkan berkembangnya sistem ekonomi terpusat atau komando.

Referensi :

Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai aktivitas optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa.

Secara teknis, aktivitas produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai perjuangan insan untuk membuat atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)

Contoh produksi yakni menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern yakni produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.



Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Teori Produksi & Jangka Waktu Produksi

A. Teori Produksi


Teori produksi yakni teori yang menandakan sifat kekerabatan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini yakni memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
  • Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Teori Produksi
Merupakan aturan yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu menawarkan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.

Seperti yang sanggup kita lihat pada gambar di samping, sanggup kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, aksesori produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih menawarkan aksesori hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan menawarkan aksesori hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan aksesori pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).

B. Jangka Waktu Produksi


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan memilih kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melaksanakan aktivitas produksi sanggup dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap aktivitas produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak sanggup menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap contohnya modal ibarat mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi sanggup mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi sanggup ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan sanggup melaksanakan pembiasaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang yakni periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu dikala input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak sanggup disesuaikan; dan
  2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang dipakai perusahaan sanggup diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.

B.1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan mempunyai input tetap dan memilih berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar efek penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya yakni tenaga kerja dan input tetapnya yakni modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang sanggup berubah, maka fungsi produksinya sanggup ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapat tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang sanggup berubah dan menghipnotis tingkat produksi yakni hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya sanggup menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku aturan pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin usang akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, contohnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Berikut gambarannya :

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata

Yang sanggup disimpulkan : 
  1. Tahap I memperlihatkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
  2. Tahap II Produksi total terus meningkat hingga produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun hingga titik nol.
  3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif. 

a. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. 

MP = Produksi Marginal 
DTP = Pertambahan Produksi Total 
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja 

b. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. 

DP = Produksi rata-rata 
TP = Produksi Total 
L = Tenaga kerja

Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang sanggup berubah yakni jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi sanggup dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi sanggup berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative bila berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan sanggup meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, Taman Kanak-kanak dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak gampang harus diubah, alasannya memerlukan waktu yang relative usang lama). Yang paling gampang dikombinasikan yakni antara faktor produksi Taman Kanak-kanak dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana memakai faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh alasannya itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang dipakai dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).

a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant yakni kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan menawarkan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan sanggup juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting yakni bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, alasannya lazimnya mustahil untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan memakai jumlah faktor produksi terbatas. Oleh alasannya itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Ciri-ciri isoquant : 
  1. Mempunyai kemiringan negatif;
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant memperlihatkan semakin tinggi jumlah output;
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
  4. Isoquant cembung ke titik origin. 

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost yakni suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan memakai beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang sanggup diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi  Ilmu Pengetahuan Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Kurva isoqost sanggup berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isoqost sanggup berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, alasannya bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

B.2. Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, contohnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi yakni jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

Garis Perluasan Produksi

Garis ekspansi produksi yakni isocline yang memperlihatkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis ekspansi produksi memperlihatkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melaksanakan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus memilih dua macam keputusan :
  1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
  2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa aktivitas produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Referensi :