Ilmu Pengetahuan Insan Sang Individu

Manusia Sang Individu Manusia individu ialah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka, dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.


  individu ialah subyek yang mengalami kondisi insan Ilmu Pengetahuan Manusia Sang Individu
Ilustrasi Manusia Sang Individu

A. Hati Dan kesadaran

Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri, dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memperlihatkan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas tepat ialah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis.

Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, meliputi total aspek mental, dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari hati insan (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bab dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri insan menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan aliran alam bawah sadar kolektif / bersama, dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang sanggup diartikan’.

B. Emosi

Individu insan terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laris mereka. Emosi menyenangkan ibarat cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan ibarat kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.

C. Seksualitas

Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, memiliki fungsi sosial penting, menciptakan ikatan / pertalian, dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / cita-cita badani, sering disertai dengan emosi berpengaruh kasatmata (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).

D. Tubuh

Penampilan fisik tubuh insan ialah sentra kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato,kosmetik, pakaian, suplemen atau ornamen serupa. Model rambut juga memiliki pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa ialah kesan berpengaruh subyektif dari penampilan seseorang.

Kebutuhan individu terhadap kuliner dan minuman teratur secara terperinci tercermin dalam kebudayaan insan (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapat kuliner secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada kesannya kelaparan (lihat juga malnutrisi).

Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal) ialah 8 jam per hari untuk dewasa, dan 10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih bau tanah biasanya tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan.

Tubuh insan diancam proses penuaian dan penyakit. Ilmu pengobatan ialah ilmu pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.

E. Kelahiran dan kematian

Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan ajal individu. Kelahiran, dan ajal sebagai insiden luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, sanggup memiliki efek jago terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan sanggup berakibat stress berat dan kemungkinan ajal sanggup menjadikan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal).

Upacara penguburan ialah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh iktikad akan adanya kehidupan sehabis kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang sanggup memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya.

Referensi : 

  1. C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Cetakan kedelapan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989
  2. Muhamad Erwin & Firman Fready Busroh, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung, 2012.
  3. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-manusia

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment