Ilmu Pengetahuan Ibarat Apa Anda Mengukir Sejarah
Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah - "Mati yaitu awal kehidupan. Hidup yaitu pangkal kematian". Hidup dan mati, tiba silih berganti, tidak ada yang kekal abadi. Itulah aturan alam yang hakiki. Oleh lantaran itu, jangan takut mati, jangan mencari mati.
Dear Sobat, ---Inspirasi Sukses---
Selama hidup, lebih baik bersegeralah perbanyak kebaikan, syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri di manapun. Bebas, lepas, tidak terikat dan melekat, cerah ceria, berpikir optimis dan nyata setiap saat, insyaallah hidup senang, mati tenang. :-)
![]() |
Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah |
////////////////////////////////////////
Kisah Nyata...
Pagi itu seorang laki-laki menjalani rutinitasnya ibarat biasa. Sebagai seseorang yang mempunyai hubungan luas dan sibuk, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca kolom pengumuman termasuk juga kolom informasi kematian.
Tiba-tiba matanya membaca sebuah berita, informasi yang sangat mengejutkan dan menciptakan bulu kuduknya merinding. Ia sedang membaca informasi kematiannya sendiri.
Pria ini terhenyak, ia kemudian bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia masih hidup? Apakah ketika ini ia ada di dunia atau di alam baka?
Saat ia menyadari bahwa ada sebuah kesalahan dalam informasi ini, mungkin lantaran mempunyai nama yang sama, pastilah redaksi koran ini telah melaksanakan kesalahan.
Namun lantaran rasa ingin tau ia pun melanjutkan membaca informasi tersebut. Ia ingin tahu apa balasan orang mengenai dirinya.
Dalam artikel itu ia disebut dengan panggilan 'raja dinamit' telah wafat. Pada bab lain ia juga disebut sebagai 'partner tuhan kematian'.
Ia terkejut bukan kepalang, apakah ibarat ini dirinya akan dikenang oleh orang-orang?
Kejadian ini membuka pikirannya, ia kemudian memutuskan bahwa ia tidak ingin dikenang ibarat itu. Ia bertekad mulai ketika itu juga ia akan berjuang demi kedamaian dan kemanusiaan.
Begitulah akhirnya, laki-laki yang berjulukan Alfred Nobel ini dengan tekadnya ia berusaha sampai pada risikonya namanya diabadikan dalam hadiah perdamaian--yaitu Nobel Prizes.
Bagaimana dengan Anda ? Seperti apa Anda ingin dikenang oleh orang-orang yang Anda tinggalkan ? Warisan apa yang akan Anda sumbangsihkan demi mashlahat umat banyak ? Apakah orang-orang akan mengingat Anda dengan penuh cinta dan rasa hormat ?
Mari kita bersegera lakukan sebanyak kebaikan, mulai hari ini, detik ini, ketika ini juga.
Salam hangat dari temanmu,
----------------------------------
By Sugi Arto Newsletter
----------------------------------
Think & Sucsees!
----------------------------------
0 komentar:
Post a Comment