Ilmu Pengetahuan Populasi Dan Asal Mula Manusia

Populasi Dan Asal Mula Manusia Populasi yakni wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

  Populasi yakni wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau  subyek yang memiliki Ilmu Pengetahuan Populasi Dan Asal Mula Manusia
Populasi Manusia
Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 hingga 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh miliar selama kurun ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 miliar jiwa — tinggal di sekeliling tempat perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama kurun ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa pola dari duduk masalah yang dihadapi oleh insan yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.

Asal Mula

Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup yakni simpanse; kedua terdekat yakni gorila dan ketiga yakni orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa insan hanya memiliki persamaan populasi nenek moyang dengan binatang ini, dan tidak diturunkan eksklusif dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia, dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5%. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah insan bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu.


Namun, laporan isu terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menyampaikan percabangan dari garis silsilah kera, menciptakan gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.

Berikut beberapa tanda-tanda penting dalam evolusi manusia:
  • perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat ekspansi otak simpanse, dan gorila. Beberapa andal antropologi, namun, menyampaikan bahwa alih-alih ekspansi otak, penyusunan ulang struktur otak lebih kuat pada bertambahnya kecerdasan,
  • pengurangan gigi taring,
  • penggerak bipedal (dua kaki),
  • perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan suara kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa tugas mereka dalam evolusi organisasi sosial, dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para andal antropologi ragawi dikala ini.


Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria insan diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia, dan untuk melacak perpindahan insan awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa insan modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun kemudian (lihat Perpindahan manusia).

Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat insan dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah banyak sekali perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.

Referensi :

  1. Muhamad Erwin & Firman Fready Busroh, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung, 2012.
  2. https://prinsipilmu.blogspot.com/search?q=pengertian-manusia

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment