Ilmu Pengetahuan Pengertian Manusia

Pengertian Manusia Manusia ialah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika insan tidak tinggal membisu alasannya ialah insan sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Secara bahasa insan berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).

  Manusia ialah mahluk yang luar biasa kompleks Ilmu Pengetahuan Pengertian Manusia
Ilustrasi Manusia
Manusia atau orang sanggup diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, insan diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan memakai konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat beragam serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan forum untuk proteksi satu sama lain serta pertolongan. 

Penggolongan insan yang paling utama ialah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang gres lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki remaja sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan remaja sebagai wanita.

Penggolongan lainnya ialah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, arif balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), kekerabatan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Secara umum insan ialah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh alasannya ialah itu insan senantiasa membutuhkan interaksi dengan insan yang lain.

Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat ialah kesatuan hidup insan yang berinteraksi berdasarkan suatu sistem adab istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat aneka macam komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut sanggup terjadi antara individu dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.

Beberapa pengertan berdasarkan para ahli, yaitu :
  1. SOKRATES, Manusia ialah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
  2. KEES BERTENS, Manusia ialah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
  3. I WAYAN WATRA, Manusia ialah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
  4. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY, Manusia ialah mahluk yang paling mulia, insan ialah mahluk yang berfikir, dan insan ialah mahluk yang mempunyai 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), insan dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
  5. ERBE SENTANU, Manusia ialah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang insan ialah ciptaan Tuhan yang paling tepat dibandingkan dengan mahluk yang lain.
  6. PAULA J. C & JANET W. K, Manusia ialah mahluk terbuka, bebas menentukan makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun contoh bekerjasama dan unggul multidimensi dengan aneka macam kemungkinan.
  7. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA, Manusia ialah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka alasannya ialah ia ialah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal alasannya ialah jasmani dan rohani merupakan satu barang.
  8. ABINENO J. I, Manusia ialah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa infinit yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
  9. UPANISADS, Manusia ialah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau tubuh fisik.
Dari klarifikasi ia atas sanggup di simpulkan bahwa insan ialah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh alasannya ialah itu insan senantiasa membutuhkan interaksi dengan insan yang lain. 

Referensi :

  1. Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009
  2. Sajtipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, 2000

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment