Ilmu Pengetahuan Dituduh Cubit Murid, Guru Ini Menangis Diruang Sidang

SIDOARJO Kasus ini benar-benar menyita perhatian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak diruang persidangan duduklah sorang Guru yang memiliki julukan Pahlawan Tanpa Tanda jasa yang sedang menangis dan menunduk pasi. 

Bukan lantaran sebab, Muhammad Samhudi sambil menunduk lemas ia hanya dapat pasrah dengan keputusan hakim.

Yang lebih merinding banyak sumbangan para guru yang memberi semangat "Semangat Pak. Kami terus mendukung bapak. Bapak tidak sendiri,’’

benar menyita perhatian masyarakat Indonesia Ilmu Pengetahuan Dituduh Cubit Murid, Guru Ini Menangis Diruang Sidang
Muhammad Samhudi di Gedung Pengadilan Negeri Sidoarjo menunduk lemas dan mengeluarkan air mata sehabis sidang ke 7 (tujuh) mendengarkan keputusan penundaan sidang.
Teriak para guru di ruang sidang utama PN Sidoarjo itu. Aksi solidaritas tersebut menciptakan Samhudi terharu. Dia menangis.

Samhudi menyerupai mencoba menahan beban berat di dadanya. Samhudi yang kemarin mengenakan seragam PGRI itu lantas bangun dari bangku terdakwa.

Dia hanya bernapas panjang dikala mendengar keputusan penundaan sidang. Dia kembali meneteskan air mata ketika meninggalkan gedung PN. ’’Insya Allah saya siap,’’ katanya lirih.

Sidang tersebut merupakan kali ketujuh yang harus dijalani Samhudi. Dia dilaporkan ke Polsek Balongbendo oleh orang renta Arif pada 8 Februari.

Ayah Arif yang seorang tentara itu menuding Samhudi telah mencubit anaknya hingga memar. Namun, Samhudi membantah tuduhan tersebut.

’’Saya tidak pernah mencubit anak itu. Apalagi hingga memar,’’ ungkapnya. Samhudi menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada 3 Februari.

Saat itu seluruh murid melaksanakan salat Duha di masjid sekolah. Namun, Arif justru terlihat duduk-duduk di pinggir sungai.

Sebagai seorang guru, ia lantas menegur Arif dan mengajaknya salat berjamaah dengan mengelus pundak. ’’Saya hanya mengelus, tidak mencubit, apalagi memukul. Saya hanya mengingatkan,’’ ujarnya.

Setelah dilaporkan ke polisi, Samhudi mengaku bingung. Sebab, ia merasa tidak melaksanakan penganiayaan.

Dia juga telah mencoba mendatangi orang renta murid untuk menuntaskan problem secara kekeluargaan. Namun, usahanya gagal.

’’Sudah tiga kali saya datangi. Orang tuanya hanya ingin menyerahkan problem pada proses hukum,’’ ucapnya. Proses aturan pun berjalan. Samhudi harus menjalani sidang di pengadilan.

Hingga akhirnya, kasus tersebut menyebar di kalangan guru Sidoarjo hingga Jatim. Ratusan guru dari aneka macam kawasan pun melaksanakan agresi solidaritas untuk memperlihatkan sumbangan moral.

Indoneisia... adapakah gerangan dengan negeriku....

Engkau sang jagoan Tanpa Jasa yang Harus rela mendekam di Bui hanya lantaran mencubit muridmu.... Dengan tujuan biar muridmu tumbuh menjadi sosok yang disiplin kelak....

Semangat pak Guru.. Kami akan selalu mendukungmu.... !!!

Sumber :  http://forums.merdeka.com

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment