Ilmu Pengetahuan Secara Tradisional, Penyakit Tbc Paru Sanggup Diobati Dengan 6 Cara Berikut

Secara Tradisional, Penyakit TBC Paru Dapat Diobati Dengan 6 Cara Berikut   Penyakit yang disebabkan oleh infeksi ibarat TB memang masih menjadi hambatan utama di negara beriklim tropis. Menurut Global Tuberculosis Report 2017 yang disusun oleh WHO, TB masih menjadi 1 dari 10 penyebab selesai hidup di seluruh dunia. Ia menjadi pembunuh nomor 9, dan menjadi penyebab selesai hidup dikarenakan infeksi tertinggi di seluruh dunia, di atas HIV/AIDS. Dari data epidemiologi 2016, tercatat 10.400.000 orang menderita TB, dan 1,7 juta di antaranya meninggal dunia. 

TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Pada umumnya, basil ini menyerang paru-paru, tapi bisa juga menyerang organ lain ibarat limfadenitis TB (kelenjar getah bening), spondilitis TB (tulang belakang), ataupun peritonitis TB (perut). Penyakit ini lebih gampang menyerang orang yang menderita HIV, malnutrisi, diabetes, perokok, dan orang yang mengkonsumsi alkohol. 

Apabila TB tidak menyerang paru, pembengkakan kelenjar getah bening yang umumnya pada potongan leher, bisa disertai berat tubuh menurun, atau tanda-tanda penyerta sesuai organ yang terserang. Misalnya nyeri tulang belakang dan timbul potongan yang nanah pada potongan tulang belakang untuk penderita Spondilitis TB. 

 Penyakit TBC Paru Dapat Diobati Dengan  Ilmu Pengetahuan Secara Tradisional, Penyakit TBC Paru Dapat Diobati Dengan 6 Cara Berikut
Secara Tradisional, Penyakit TBC Paru Dapat Diobati Dengan 6 Cara Berikut

Hal lain yang perlu diketahui oleh masyarakat umum, WHO pun mempunyai 3 standar utama investigasi untuk mendeteksi TB, yakni rapid molecular tests, sputum smear microscopy, serta culture-based methods. Dari ketiganya, bisa dilihat bahwa foto rontgen toraks (dada) tidak termasuk. Ketiga investigasi tersebut memakai dahak sebagai media pemeriksaan, hanya dibedakan dengan teknik pemeriksaannya. Dua dari ketiga investigasi tersebut sanggup dilakukan di Puskesmas. 

TB juga diliputi problem sosial, alasannya ialah penderita TB masih distigma. Ketika ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini, tidak jarang anggota keluarga lain malah mengucilkan. Saran dari tenaga kesehatan untuk memeriksakan semua anggota keluarga serumah pun terkadang dihindari. 

Sikap semacam inilah yang bisa menggagalkan jadwal pemberantasan TB. Ketika anggota keluarga serumah takut untuk memeriksakan diri, upaya deteksi awal kasus TB putus hingga di sini. 

Selain itu, pengobatan TB yang memakan waktu cukup lama, dengan rentang waktu 6-9 bulan, tidak jarang membikin penderita TB hanya mengkonsumsi obat hanya ketika tanda-tanda datang. Faktor itu ditambah mitos yang mengakar di masyarakat umum bahwa konsumsi obat terlalu usang bisa merusak ginjal dan hati. Penderita TB pun tambah ketakutan untuk mengkonsumsi obat terus-menerus selama 6 bulan, sehingga pengobatannya tidak tuntas.

Karena pengobatan terputus, sangat umum penderita tiba kembali dengan kondisi yang memburuk, hingga jadinya mengalami resistensi obat. Akhirnya, penderita itu pun harus mendapat pengobatan dengan jangka waktu lebih lama. 

Kendala untuk mengendalikan kasus TB tidak hingga di sini saja. Seperti ditulis di atas, perokok lebih berisiko terjangkit TB, sementara Indonesia menjadi lingkungan yang sangat ramah bagi perokok. Hampir di setiap area terbuka, kita gampang menemukan orang merokok, baik belum dewasa yang masih memakai seragam putih biru hingga orang dewasa. Bahkan, orangtua pun tidak segan merokok di bersahabat anaknya. 

Belum lagi hambatan dalam pencegahan penularan TB. Kita masih berkutat dengan urusan sepele ibarat orang yang membuang dahak secara asal-asalan di jalanan, atau orang yang tidak menutup mulutnya ketika batuk. Ketika orangtua tidak menutup mulutnya ketika batuk dan membuang dahak tidak dengan tepat, belum dewasa pun bisa menggandakan sikap itu. Maka, penularan penyakit yang menular melalui udara pun sangat gampang terjadi. 

Pada 2016, pemerintah mencanangkan TOSS TB (Temukan dan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis). Program ini mengharapkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat. Pemerintah bekerja dengan menjamin ketersediaan obat, menyediakan tenaga kesehatan yang unggul, sarana dan prasarana yang baik, memeriksakan orang yang mempunyai risiko tinggi yang tiba ke puskesmas, dan yang tak kalah penting, seharusnya, ialah promosi kesehatan.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat untuk kasus TB ini?

Pertama, deteksi dini orang terdekat kalau ada orang terdekatnya mengalami tanda-tanda ibarat batuk lama, berat tubuh menurun, atau timbul bengkak, contohnya di leher. Segera diperiksakan di kemudahan kesehatan, lakukan pencegahan penyakit menular dengan baik. Batuk sebaiknya ditutup dengan potongan siku dalam, membuang dahak tidak sembarangan, dan rajin mencuci tangan. 

Perilaku hidup higienis dan sehat harus dijadikan kebiasaan di kehidupan sehari-hari. Jika ada anggota keluarga yang menderita TB, janganlah mengucilkan mereka. Jangan segan untuk memeriksakan diri sendiri, maupun anggota keluarga lain yang mempunyai kontak dengan kasus TB, dan yang sangat penting ialah selalu mengingatkan penderita TB untuk rajin minum obat sehingga pengobatan sanggup selesai dengan baik.

Dari sisi pemerintahan, departemen kesehatan bekerja dengan menjamin ketersediaan obat. Negara ini menargetkan eliminasi kasus TB pada 2035 dan pada 2050 Indonesia sanggup terbebas dari TB. Seperti disebut dalam situs Depkes, masyarakat Indonesia yang terkena TB sanggup mengakses pengobatannya di puskesmas-puskesmas dengan gratis.
Secara Tradisional, Penyakit TBC Paru Dapat Diobati Dengan 6 Cara Berikut/Tirto.

Obat TBC yang terbuat dari materi alami bahwasanya banyak ditemukan di sekitar anda, terutama bunga sepatu. Meskipun beberapa pilihan lainnya agak sulit ditemukan, ibarat bunga tembelekan, bambu tali, daun legundi, dan biji pronowijo. Jadi, silahkan gunakan obat TB paru yang gampang didapatkan.

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang banyak sekali organ tubuh, terutama pada paru-paru. Penyakit ini dibawa oleh basil mycobacterium tuberculosis. Penyakit menular ini tergolong berbahaya. Bahkan,tak jarang penderita dikucilkan oleh banyak orang. Satu hal yang harus anda yakini, bahwa setiap penyakit niscaya ada obatnya.

Penyakit TBC ialah penyakit menular yang ditandai dengan tanda-tanda batuk tidak sembuh sembuh yang disebabkan bakteri

Faktor Penyebab, Gejala Dan Penularan TBC Paru
  • Penyebab TBC
Penyakit TBC disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.
  • Gejala dan Tanda-tanda TBC
Penyakit menular ini biasanya ditandai dengan tanda-tanda ibarat berikut ini:
  1. Demam sedang dalam waktu tidak lama,
  2. Lebih dari tiga ahad mengalami batuk-batuk, kadang bercampur darah,
  3. Keringat hambar keluar ketika malam hari,
  4. Sering mengalami tanda-tanda influenza,
  5. Nafsu makan menurun, demikian pula berat tubuh penderita,
  6. Suasana hati kurang baik (malaise),
  7. Nyeri dada,
  8. Berat tubuh turun,
  9. Letih, lemah, dan lesu.
  • Cara Penularan Penyakit TBC
Beberapa faktor yang sanggup meningkatkan risiko terjangkit penyakit ini, antara lain sebagai berikut:
  1. Sirkulasi udara dalam rumah sangat buruk. Keberadaan ventilasi yang tidak memadai di rumah, sanggup mengakibatkan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Udara yang kotor sanggup menjadi sarang basil dan virus.
  2. Kekebalan tubuh rendah. Seseorang lebih berisiko terjangkit TB paru, kalau imunitas tubuhnya sangat lemah. Daya tahan tubuh yang rendah mengakibatkan infeksi basil mungkin saja terjadi. Selain itu, kurang gizi dan stres sanggup menciptakan daya tahan tubuh kian menurun.
  3. Lingkungan kumuh. Lingkungan tidak sehat yang terinfeksi oleh basil mycobacterium tuberculosis, tidak layak untuk dihuni. Sehingga penting bagi kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Penyebab TBC sanggup ditularkan melalui :
  1. Batuk atau bersinnya penderita TBC. Kuman akan tersebar melalui udara dalam bentuk percikan ludah (droplet infection),
  2. Seseorang akan tertular penyakit TBC ketika menghirup udara yang mengandung kuman tersebut ketika bernafas, apalagi kalau orang tersebut belum mendapat vaksinasi BCG.

Cara Mencegah Penyakit TBC Paru

Bagaimana pun, upaya pencegahan terhadap penyakit selalu lebih gampang daripada pengobatan. Jadi, anda sebaiknya tidak mengabaikan cara pencegahan berikut ini:
  1. Hindari kontak eksklusif dengan penderita. Jangan gunakan benda yang sering digunakan oleh penderita TBC, ibarat handuk, peralatan makan, dan sebagainya.
  2. Vaksinasi BCG. Imunisasi untuk tuberculosis pada umumnya diberikan semenjak bayi. Vaksin BCG mempunyai efektivitas sekitar 80 persen, selama 15 tahun. Tapi perlu diingat, bahwa kondisi geografis turut memengaruhi efektivitas vaksin.
  3. Jaga lingkungan tetap sehat. Buat lingkungan di sekitar anda menjadi higienis terlebih kebersihan rumah, jangan biarkan kotor dan kumuh.
  4. Pola hidup sehat. Makanan sehat dan olahraga teratur seharusnya menjadi gaya hidup seseorang, untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Waspada terhadap sekitar anda. Segera tutup lisan anda, kalau ada seseorang yang bersin atau batuk.
  5. Jangan dibiasakan meludah di sembarang tempat.
  6. Segera periksa ke Puskesmas kalau ditemukan tanda-tanda TBC.
  7. Kurangi begadang di malam hari.

Komplikasi TBC

Penyakit TBC sanggup menjadikan komplikasi dan fatal bila dibiarkan tanpa diobati. Pengobatan dilakukan dengan OAT atau Obat Anti Tuberkulosis. Bila terbukti menderita TBC, penderita harus menjalani pengobatan dengan teratur. Pengobatan yang tidak teratur atau tidak hingga selesai sanggup menimbulkan terjadinya resistensi/kekebalan terhadap kuman TBC. Bila hingga terjadi resistensi kuman TBC, maka akan lebih sulit lagi pengobatan yang harus diberikan.

Diagnosis yang dilakukan pada penyakit TBC aktif biasanya agak sulit. Diagnosis yang dilakukan ialah tes kulit yang biasanya dikenal dengan PPD. Hasil dari tes kulit ini biasanya tergantung dari suatu balasan pada sistem kekebalan tubuh dan sering kali tidak berhasil kalau jumlah dari CD4 di dalam tubuh jumlahnya berada di 200. Dan lagi pula, lantaran pada kebanyakan masyarakat Indonesia pernah mengalami infeksi TBC, tes ini jadi jarang digunakan. Oleh lantaran itulah, diagnosis dari penyakit TBC pada orang remaja biasanya dilakukan lewat investigasi dahak dengan memakai mikroskop untuk membantu memilih ada atau tidaknya basil tuberkulosis yang bentuknya ibarat batang yang khas dan dikenal sebagai batang tahan asam atau BTA. 

Jika dokter ingin melaksanakan investigasi ini, maka biasanya kita diminta untuk menyediakan 3 pola dahak : pola pertama di ambil ketika Anda melaksanakan investigasi ke dokter, satu lagi diambil dirumah kita sendiri di pagi esok hari, dan yang ketiga diambil di rumah sakit lagi. Dari ketiga jenis pola dahak ini biasanya akan diperiksa dengan memakai mikroskop. Jika basil TBC ini dilihat, maka hasilnya disebut sebagai BTA atau batang tahan asam positif. Tes ini hanya akan berlaku untuk penderita penyakit TBC paru. Jika hasil dari BTA negatif, maka dokter biasanya akan melaksanakan investigasi X-Ray atau foto thorax. Dan cara lain untuk meyakini bahwa dahak tersebut mengandung TBC basil maka bisa dibiakkan di dalam lab. Namun, tindakan ini biasanya akan membutuhkan waktu yang agak usang selama beberapam ahad dan hasilnya juga seringkali negatif atau palsu. Hasilnya negatidf walaupun penderita bahwasanya sudah terinfeksi penyakit TBC.


6 Cara Mengobati Penyakit TBC Paru Secara Tradisional

Beberapa jenis materi alami yang tersedia di sekitar kita, sanggup dijadikan sebagai obat alami untuk menyembuhkan penyakit TB paru. Nah, berikut ini cara memakai materi alami sebagai obat TBC:
  1. Daun legundi. Rebus 3/5 genggam daun legundi, bersama 3 gelas air. Tunggu hingga airnya tersisa ¾ gelas saja. Tambahkan madu murni, kemudian minum ramuan ini sesudah disaring dan air menjadi dingin. Minum 3 kali dalam sehari. Daun legundi juga sanggup digunakan untuk mengobati penyakit beri-beri.
  2. Getah bambu. Getah yang diperoleh dari pohon bambu secara empiris diyakini bisa mengobati banyak sekali jenis batuk. Pengobatan dilakukan selama kurang lebih 6 bulan. Caranya, pilih bambu tali yang umurnya tidak terlalu bau tanah maupun muda. Potong pucuk bambu tersebut, kemudian bungkus dengan plastik. Lakukan cara ini ketika sore hari. Selanjutnya, ambil getah bambu ketika matahari bersinar di pagi hari. Minum 3 gelas airnya setiap hari.
  3. Biji pronowijo. Seduh ¾ sdt abu biji pronowijo bersama ½ cangkir air panas. Tambahkan 1 sdm madu murni, minum selagi hangat di pagi, siang, dan malam hari.
  4. Bunga Tembelekan. Ambil 6-10 gram bunga tembelekan bersama 3 gelas air. Biarkan mendidih dan airnya tersisa setengah potongan dari semula. Setelah airnya menjadi dingin, saring dan minum untuk 3 kali dalam sehari.
  5. Kembang sepatu. Cuci 3 kuntum bunga sepatu, kemudian tumbuk hingga lembut. Tambahkan ½ cangkir air masak, kemudian peras dan saring. Campur airnya dengan 1 sdm madu murni, minum 3 kali sehari.
  6. Umbi bambu tali. Untuk mengobati batuk darah, salah satu obat tradisional yang sering digunakan ialah umbi bambu tali. Tanaman ini banyak tumbuh di Korea dan China. Cara menggunakannya tidaklah sulit. Rebus 6-12 gram umbi bambu tali yang sudah kering, bersama 1,5 gelas air. Ketika airnya masih hangat, minum. Ulangi pengobatan di pagi dan sore hari. 
Jika Anda sudah terlanjur mengalami serangan penyakit TBC, maka cara yang bisa dilakukan ialah mengobati penyakit TBC dengan mengonsumsi jenis ramuan dibawah ini : 

1. Kulit manggis
Efek dari anti basil yang dihasilkan kulit manggis akan membantu utuk menghambat dan juga membunuh perkembangan dari mikroorganisme contohnya ialah basil penyebab penyakit TBC ibarat Mycobacterium tuberkulosis. Ekstrak kulit manggis sudah usang dipercaya bisa membantu mengobati penyakit TBC. Selain mengobati penyakit TBC, Kulit manggis juga membantu mengatasi banyak sekali penyakit dibawah ini ibarat penyakit nyeri sendi, penyakit asma, penyakit alzheimer, alergi, jerawata, eksim dan jenis penyakit lainnya. Kandungan anti jamur dari kulit manggis ini merupakan hasil dari isolasi xanthone yang asalnya ialah dari kulit buah manggis dan juga dari beberapa derivate mangostin pada jamur Fusarium oxysporum. 

2. Daun sirsak
Daun sirsak merupakan salah satu flora herbal alami yang mempunyai kegunaan untuk mengobati penyakit TBC. Salaha satu manfaat dari daun sirsak dengan mengolah daun nya untuk membantu mengobati penyakit TBC dan selain itu juga kemampuan dari daun sirsak untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Biasanya sistem kekebalan tubuh orang yang menderita penyakit TBC agak rendah, dan tubuhnya akan lemah serta menjadi lebih rentan untuk terkena penyakit yang lainnya. Dan disinilah manfaat dari daun sirsak melaksanakan kiprahnya dengan cara menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk penderita penyakit TBC biar tidak gampang terjangkit banyak sekali jenis penyakit yang lain sehingga membantu menciptakan proses penyembuhan bisa menjadi lebih cepat. 

3. Menerapkan standar hidup yang lebih baik lagi.
Dengan cara menjaga pola makan yang teratur dan juga mengonsumsi jenis makanan yang mengandung gizi dan nutrisi yang baik, serta selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar biar tetap dalam keadaan sehat dan bisa terbebas dari banyak sekali serangan virus serta melaksanakan olahraga dengan teratur.


Cara Mengobati Penyakit TBC Secara Medis
  1. Penderita Tuberkulosis sebaiknya mengunjungi rumah sakit atau puskesmas, untuk mendapat penanganan yang tepat.
  2. Petugas medis akan menyelidiki dahak pasien di laboratorium, biasanya hingga 3 kali. Selama masa pengobatan ini, petugas puskesmas juga mengecek lingkungan di rumah pasien.
  3. Jika hasil tes laboratorium menyatakan positif terhadap tes dahak yang telah dilakukan, maka pengobatan TB paru akan diberikan oleh pihak medis selama 6 bulan.
  4. Pada masa pengobatan pertama, urin penderita menjadi berwarna merah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan obat TB yang dikonsumsi oleh pasien. Pada periode kedua, urin penderita akan berwarna kuning.
  5. Pasien harus mengikuti mekanisme yang ditentukan oleh pihak medis. Minum obat harus teratur. Jika tidak, pengobatan harus diulang prosedurnya.
  6. Penyakit TBC kronis membutuhkan masa penyembuhan yang sangat lama, sekitar 2 tahun tanpa jeda pengobatan.

Tips Pengobatan Penyakit TBC
  1. Penderita tidak dianjurkan makan sembarangan, untuk mencegah penyakit makin parah. Makanan pantangan bagi penderita TBC termasuk roti tawar, sereal, gula halus, pudding, kopi, saus, durian, nangka, kedondong, nanas, dan buah lain yang mengandung gas.
  2. Penderita dihentikan meludah di daerah umum, tapi di daerah sampah dan terkena sinar matahari.
  3. Penderita harus mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan sempurna, juga harus mencuci tangannya sebelum makan.
  4. Jemur kasur penderita, untuk mematikan basil yang bersarang.

Penting Untuk Diperhatikan

Sebelum minum obat, penderita sebaiknya berdo’a. Minumlah obat secara rutin dan perbanyak juga minum air putih.

Nah, itulah cara mengobati penyakit TBC paru secara tradisional dan medis. Jalani pola hidup sehat, untuk mencegah penyakit menyerang anda. Bagi penderita, lakukan pengobatan secara intensif dan jangan mengalah hingga sembuh.


Baca Juga :

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment